Bagi pecandu rokok tentu saja nama rokok elektrik dan vape menjadi nama yang tidak asing. Keduanya memang dianggap sebagai terapi berhenti rokok yang populer. Meskipun secara analisa, keduanya sama, yakni tetap saja merokok. Mengingat rokok tembakau dan vape ini sama-sama memiliki unsur nikotinnya.
Vape dan rokok elektrik dianggap sama, keduanya juga dianggap satu produk yang tidak ada pembedanya. Namun, apakah hal ini bisa dipertanggungjawabkan? Bagi Anda yang penasaran, bisa langsung simak pembahasannya berikut.
Pengertian rokok elektrik
Rokok elektrik ini merupakan alat yang mirip dengan rokok yang juga menghasilkan nikotin. Hanya saja nikotinnya berasal dari uang. Dimana uap tersebut dihisap oleh penggunanya. Organisasi kesehatan dunia atau WHO menyebutkan sebagai Electronic Nicotine Delivery System.
Menurut sejarah, penggunaan alat ini sudah ada sejak 1962 yang ditemukan oleh Herbert A Gillbert. Namun benar-benar diproduksi dengan apik oleh Hon Lik yang merupakan kebangsaaan Thiongkok. Dan selanjutnya menyebar di seluruh dunia di awal 2006 silam.
Meskipun waktu edarnya cukup singkat, akan tetapi kepopuleran dari alat rokok ini cukup mumpuni. Terlihat jelas dari adanya varian sebanyak 466 merek rokok elektrik. Varian ini sendiri hanya untuk indonesia bukan negara lainnya. Angka tersebut hampir menghabiskan aset sampai 3 milyar.
Tentu jumlah yang sangat besar. ini disebabkan karena minat masyarakat Indonesia untuk rokok ini cukup besar. belum lagi varian didalamnya juga sangat melimpah serta mudah didapat dimana saja. entah itu online maupun offline.
Perbedaan antara vape dan rokok elektrik
Secara umum, rokok elektrik memiliki 3 bagian utama. Bagian utama tersebut adalah pemanas logam, katrid yang berisi cairan zat kimia dan juga baterai. Pemanas logam tersebut akhirnya dikenal dengan nama vaporizer alias vape yang kerap kita sebut.
Pada sebagian besar rokok jenis elektrik ini, menghirup rokok elektrik akan langsung membuat baterai aktif sampai akhirnya memanaskan bagian cairan di dalam katrid dan juga menghasilkan uap yang diberi nama aerosol atau vapor. Artinya, vape sendiri hanya sebutan khusus untuk penggunaan rokok elektrik saja.
Banyak perbedaan cairan didalam rokok elektrik. Hanya saja secara umum rokok elektrik ini memiliki 4 jenis larutan. Larutan tersebut yakni:
- Nikotin
- Propilen Glikol
- Dan zat lain seperti logam dan silika
Apakah benar rokok elektrik bisa membantu menghentikan kebiasaan merokok?
Pada awal kemunculannya, memang rokok elektrik digunakan untuk terapi berhenti merokok. Hanya saja pada tahun 2010, akhirnya WHO memutuskan untuk tidak merekomendasikannya lagi. Mengingat, dampak penggunaan rokok elektrik juga sama dengan merokok pada umumnya.
Ada banyak efek kurang baik ketika menggunakan rokok elektrik ini. Berikut efeknya:
- Menyebabkan ketagihan, karena memang kandungan nikotin didalamnya cukup tinggi
- Dapat disalahgunakan dengan memasukkan bahan-bahan yang membahayakan, sebut saja seperti heroin, mariyuana dan sebagainya
- Tidak sedikit mantan perokok yang kembali merokok karena anggapan bahwa vape itu penggunaannya aman untuknya
- Ada banyak dampak negatif ketika menggunakan rokok elektrik untuk kesehatan tubuh. Jadi tidak heran jika sama saja menggunakan rokok elektrik dengan merokok biasa.
Itu adalah perbedaan antara vape dan rokok elektrik yang bisa kami berikan. Anda yang saat ini masih memiliki kebiasaan merokok tentu harus menghentikannya sekarang juga. Pasalnya memberikan efek yang tidak bagus untuk Anda.
Banyak metode untuk menghentikan kebiasaan merokok ini, contohnya adalah akupuntur hingga metode hipnotis.
Editorial note: Konten ini adalah konten edukasi. Honestdocs tidak menjual narkotika, obat-obatan psikotropika, rokok (konvensional maupun elektrik), dan vape.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.