Flu Singapura adalah kondisi yang biasa menyerang anak-anak. Karena diikuti dengan kata 'flu', tidak sedikit orangtua yang mengira flu Singapura sama dengan flu biasa. Padahal, flu Singapura dan flu biasa adalah dua penyakit berbeda sehingga penanganannya pun berbeda pula. Hati-hati, salah diagnosis bisa menyebabkan salah penanganan dan si kecil malah tak kunjung sembuh.
Perbedaan flu Singapura dengan flu biasa dari penyebab
Flu Singapura dan flu biasa adalah dua penyakit berbeda, baik dari segi penyebab, gejala, hingga cara pengobatannya. Berikut informasi selengkapnya.
Penyebab flu Singapura
Hand, foot, and mouth disease, atau lebih dikenal dengan flu Singapura adalah infeksi virus coxsackievirus, bagian dari keluarga enterovirus. Penyakit ini paling sering terjadi pada bayi dan balita, namun orang dewasa juga bisa terinfeksi penyakit yang sama.
Penyebab flu biasa
Influenza atau flu adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan secara keseluruhan, mulai dari hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Ada tiga macam virus influenza penyebab flu, yaitu influenza A, influenza B,d an inluenza C.
Virus influenza tipe A dan B biasanya menyebabkan flu musiman (seasonal flu). Sedangkan virus influenza tipe C biasanya terjadi sepanjang tahun. Flu biasa dapat dialami oleh semua orang, mulai dari usia anak-anak hingga orang dewasa.
Baca Selengkapnya: Ingin Terhindar dari Flu? Ketahui Penyebab Influenza Berikut
Perbedaan flu Singapura dengan flu biasa dari cara penularan
Flu Singapura dan flu biasa sama-sama termasuk penyakit menular. Akan tetapi, cara penularan keduanya cukup berbeda.
Cara penularan flu Singapura
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penyebab flu Singapura adalah virus coxsackievirus. Virus ini dapat hidup di saluran pencernaan dan ditularkan dari satu orang ke orang lain.
Biasanya, seseorang bisa ketularan flu Singapura ketika bersentuhan dengan tangan yang kotor atau terkontaminasi oleh tinja, kemudian menyentuh hidung atau mulut. Selain itu, flu Singapura juga dapat menular melalui kontak air liur (batuk atau bersin), feses, atau terkena cairan dari orang yang terinfeksi.
Cara penularan flu biasa
Tak jauh berbeda dengan flu Singapura, cara penularan flu adalah dengan menghirup percikan air liur yang mengandung virus flu. Misalnya dari batuk atau bersin, lalu Anda tidak segera menutup hidung atau mulut sehingga virus tersebut masuk ke dalam tubuh.
Yang membedakan dengan flu Singapura adalah virus flu biasa tidak menular lewat kontaminasi tinja atau feses.
Perbedaan flu Singapura dengan flu biasa dari gejala
Perbedaan flu Singapura dan flu biasa yang paling jelas sebetulnya terletak pada gejala yang ditimbulkan. Jika biasanya anak akan mengalami batuk dan pilek saat terkena flu, maka kondisi ini tidak terjadi ketika si kecil terkena flu Singapura.
Ada beberapa anak yang juga terkena batuk dan pilek saat didianosis flu Singapura, namun ini bukanlah gejala utamanya. Gejala flu Singapura yang paling utama adalah demam sekitar 38-39 derajat Celcius.
Demam akibat flu Singapura biasanya disertai dengan munculnya bintik atau bercak-bercak merah pada tangan dan kaki anak. Itulah alasannya mengapa flu Singapura juga disebut dengan Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD).
Anak juga akan mengeluh sariawan, bisa jadi di langit-langit mulut, bibir, hingga tenggorokan. Nah, kondisi ini tentu tidak dialami ketika anak hanya terkena flu biasa.
Gejala flu Singapura
Ketika virus coxsackievirus masuk ke dalam tubuh, gejala biasanya tidak langsung muncul. Gejala flu Singapura umumnya baru muncul sekitar 3-7 hari setelah awal infeksi. Hal ini disebut dengan masa inkubasi.
Berbagai tanda dan gejala flu Singapura meliputi:
- Demam tinggi hingga 38-39 derajat Celcius
- Penurunan nafsu makan
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Nyeri dan muncul lepuhan merah di mulut
- Ruam merah di tangan dan telapak kaki
Gejala flu SIngapura paling awal biasanya berupa demam dan sakit tenggorokan. Ruam dan lepuhan di mulut, tangan, atau kaki biasanya baru muncul 1-2 hari setelah demam.
Gejala flu biasa
Beberapa gejala flu di antaranya:
- Demam tinggi selama 3-5 hari, walau tidak semuanya merasakan demam
- Batuk kering
- Badan gemetar dan menggigil
- Nyeri otot di sekujur tubuh
- Mual dan muntah, paling sering pada anak-anak
- Sakit kepala
- Sesekali sakit ternggorokan
Gejala flu biasanya bertambah parah dalam waktu 2-5 hari. Jika gejala flu tak juga membaik lebih dari 10 hari, segera konsultasikan ke dokter.
Baca Juga: Kenali Gejala Flu Dini
Perbedaan flu Singapura dengan flu biasa dari cara mengobati
Secara umum, baik flu Singapura maupun flu biasa dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10hari. Namun, ada beberapa pengobatan yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala flu Singapura maupun flu biasa.
Cara mengobati flu Singapura
Tidak ada pengobatan khusus untuk flu Singapura. Obat yang diberikan hanya berfungsi untuk mengurangi gejala dan memberikan rasa nyaman pada pasien.
Gejala flu Singapura berupa demam dapat diobati dengan pemberian demam, misalnya paracetamol atau ibuprofen. Jangan lupa seimbangkan juga dengan memperbanyak minum air putih guna mencegah dehidrasi pada anak.
Guna meredakan lepuh dan ruam pada kulit anak, oleskan dengan krim atau salep dari apotek maupun resep dokter. Sementara jika anak mengeluh sakit tenggorokan, berikan obat sirup atau permen mint supaya tenggorokannya lebih lega.
Sejumlah makanan dan minuman tertentu juga dapat membantu meringankan nyeri akibat lepuhan di lidah, mulut, atau tenggorokan. Anda bisa memberikan si kecil minuman dingin, es loli, es krim, atau smoothies agar tenggorokannya terasa lebih nyaman.
Hindari makanan atau minuman asam seperti buah jeruk atau soda untuk sementara waktu. Hindari juga makanan asin dan pedas karena bisa memperparah iritasi di mulut.
Bila si kecil sulit menelan, berikan makanan yang teksturnya lunak dan lembut seperti bubur atau semangkuk sup hangat. Berkumur dengan air garam juga dapat membantu menenangkan nyeri tenggorokan.
Cara mengobati flu biasa
Cara terbaik mengobati flu adalah hanya dengan banyak minum air putih dan istirahat yang cukup. Bila gejala flu pada anak terasa semakin mengganggu, Anda juga bisa memberikan si kecil obat pereda nyeri atau dekongestan untuk mengatasi sakit kepala, demam, dan hidung tersumbat.
Baca Juga: Obat Batuk Pilek Anak Efektif dan Aman
Perbedaan flu Singapura dengan flu biasa dari cara mencegah
Anda tentu tidak ingin si kecil jatuh sakit akibat flu Singapura, bahkan flu biasa sekali pun. Guna melindungi kesehatan anak, berikut cara mencegah flu Singapura dan flu biasa yang bisa Anda lakukan:
Cara mencegah flu Singapura
Selain tidak ada obat flu Singapura yang spesifik, sampai saat ini juga belum ada vaksin khusus untuk mencegah flu Singapura pada anak. Yang terpenting adalah biarkan anak beristirahat dari semua aktivitasnya, termasuk pergi ke sekolah.
Ingat, penyakit flu Singapura dapat dengan mudah menyebar melalui air liur, kotoran, lendir dari hidung, atau lepuhan cairan pada kulit. Meskipun anak sudah sembuh, sisa virus penyebab flu Singapura masih bisa tertinggal di dalam kotoran atau air liur selama beberapa minggu, sehingga infeksinya masih bisa menyebar ke orang lain.
Untuk mencegah flu Singapura pada anak dan mecegah penularannya pada orang lain, lakukan hal-hal berikut ini:
- Ajak anak cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik, terutama setelah dari kamar mandi, sebelum makan, dan setelah ke luar rumah. Cara ini bertujuan untuk membilas virus maupun kuman yang menempel di permukaan tangan.
- Hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut sebelum mencuci tangan.
- Hindari berpelukan, makan atau minum dengan alat yang sama dengan milik penderita flu Singapura.
- Bersihkan mainan, dot, dan benda-benda kesayangan anak guna mencegah penularan flu Singapura ke tubuh anak maupun orang lain.
Cara mencegah flu biasa
Beda dengan flu Singapura, cara terbaik untuk mencegah flu adalah dengan mendapatkan vaksin flu. Kebanyakan dokter merekomendasikan pemberian vaksin flu pada awal musim flu berlangsung.
Di mana pun Anda berada, sering-seringlah cuci tangan pakai sabun dan air mengalir untuk menghindari penularan flu dari benda-benda yang Anda pegang. Selain itu, sebisa mungkin hindari berdekatan dengan penderita flu supaya tidak mudah ketularan.
Baca Selengkapnya: Amankah Imunisasi Saat Bayi Batuk dan Pilek?
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.