Munculnya kerutan-kerutan di wajah tentunya membuat kita jadi tidak percaya diri. Namun, Anda tak perlu khawatir karena sekarang ini ada banyak jenis perawatan kecantikan yang bisa membantu mengencangkan kulit wajah Anda. Salah satunya metode threadlift. Sudah tahu perbedaan threadlift mono dan threadlift cog? Agar tak salah pilih, pahami dulu perbedaannya pada ulasan berikut.
Apa bedanya threadlift mono dan cog?
Sebelum mulai threadlift, dokter biasanya akan menawarkan Anda beragam jenis threadlift. Dua jenis di antaranya adalah threadlift mono dan cog.
Anda mungkin masih bingung saat menentukan ingin menggunakan benang mono atau cog. Kira-kira mana yang lebih efektif mengatasi masalah wajah masing-masing?
Tenang, beberapa perbedaan threadlift mono dan cog ini bisa jadi bahan pertimbangan Anda:
1. Jenis benang
Meski sama-sama bisa membuat wajah tampak awet muda, karakteristik benang threadlift mono dan cog ternyata berbeda. Benang mono tidak memiliki gerigi, sedangkan benang cog cenderung lebih besar, kokoh, dan bergerigi.
2. Cara kerja benang
Perbedaan benang mono dan cog juga terletak pada cara kerjanya di dalam kulit. Benang mono bekerja dengan cara merangsang pembentukan kolagen pada kulit, sehingga kulit akan tampak lebih kencang dan segar.
Jika Anda lebih familiar dengan treatment tarik benang, nah inilah threadlift cog. Setelah benang dimasukkan ke area wajah tertentu, benang tersebut akan kembali ditarik untuk hasil yang lebih maksimal. Threadlift cog ini cocok untuk Anda yang ingin memiliki wajah lebih tirus dan V-shaped.
3. Area wajah yang ingin di-treatment
Perbedaan threadlift mono dan cog salah satunya dipengaruhi oleh area wajah mana yang ingin di-treatment.
Biasanya, benang cog digunakan untuk mengangkat area kulit yang cenderung berat, contohnya leher. Sementara untuk kulit yang tipis seperti hidung dan mata bisa menggunakan benang mono.
Baca Juga: Bolehkah Melakukan Filler dan Tanam Benang di Hidung?
Bagi Anda yang ingin mengencangkan pipi, Anda bisa menggunakan benang mono atau cog, tergantung tujuan perawatan masing-masing. Kalau ingin membentuk pipi lebih tirus, Anda bisa melakukan threadlift cog. Namun, jika ingin mengatasi kerutan pada pipi akibat faktor penuaan atau gravitasi, threadlift mono lebih cocok untuk Anda.
4. Target usia dan hasil akhir
Pada dasarnya, threadlift mono maupun cog bisa dilakukan untuk semua kalangan, pria maupun wanita, remaja hingga lansia. Namun, untuk orang-orang yang sudah berumur, dokter biasanya lebih menyarankan threadlift mono.
Pasalnya, benang mono bekerja dengan cara merangsang pembentukan kolagen pada kulit, sehingga kerutan yang muncul akan kembali kencang. Hasilnya, pasien pun tampak lebih segar dan awet muda.
Bagi Anda yang ingin memberikan kesan V-shaped pada dagu, dokter biasanya lebih menyarankan Anda mengambil treatment threadlift cog. Anda sebetulnya juga bisa melakukan threadlift mono bila tidak ingin merasakan nyeri, namun Anda butuh tambahan treatment lain (misalnya injeksi botolinum toxin) untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Baca Selengkapnya: Sebelum Menjajal, Kenali Dulu Seluk Beluk Suntik Botox
5. Efek samping treatment
Risiko efek samping biasanya menjadi salah satu pertimbangan pasien sebelum menentukan jenis treatment yang diambil. Nah, hal ini pula yang membedakan antara threadlift mono dan threadlift cog.
Karena karakteristik benang mono tidak bergerigi, maka Anda tidak akan mengalami nyeri setelah treatment. Bahkan, Anda bisa langsung beraktivitas kembali seperti biasa.
Sebaliknya, jika Anda memilih threadlift cog, Anda harus siap dengan rasa nyeri yang lebih besar ketimbang threadlift mono. Kulit Anda mungkin juga akan membiru dan membutuhkan downtime setelah treatment.
6. Masa pemulihan
Bagi Anda yang ingin bisa langsung beraktivitas setelah treatment, threadlift mono bisa jadi pilihan. Biasanya dibutuhkan waktu 5-7 hari untuk bisa beraktivitas kembali setelah threadlift mono.
Hal ini karena benang cog cenderung lebih besar dan bergerigi, sehingga wajah Anda lebih rentan mengalami peradangan atau bengkak. Namun, Anda tak perlu khawatir sebab itu merupakan hal yang wajar. Dokter biasanya akan meresepkan paracetamol untuk membantu meredakan nyerinya.
Setelah treatment, hindari memijat area wajah sampai setidaknya 3 bulan ke depan. Hindari juga akupuntur atau aktivitas lainnya yang cenderung menekan-nekan wajah. Pasalnya, kegiatan tersebut dapat menghambat pertumbuhan kolagen pada kulit, sehingga dikhawatirkan akan membuat hasil threadlift jadi tidak maksimal.
Bila dilihat dari ketahanannya, baik threadlift mono maupun cog sama-sama mampu bertahan sekitar 5-6 bulan. Setelah itu, Anda dapat melakukan retouch atau treatment ulang supaya wajah tetap kencang sesuai harapan.
Sekilas tentang Klinik Estetik Ambrosia
Klinik Estetik Ambrosia merupakan salah satu klinik kecantikan yang terletak di Jakarta Selatan. Klinik yang satu ini menyediakan fasilitas threadlift dengan hasil before-after yang memuaskan.
Tak hanya itu, klinik yang membuka cabang di Tangerang ini juga selalu mengutamakan kebutuhan dan kenyamanan pasien. Di Klinik Estetika Ambrosia, Anda bisa mendapatkan perawatan kecantikan dengan pelayanan terbaik dan memberikan hasil maksimal sesuai keinginan Anda.
Untuk mengetahui berbagai perawatan lainnya yang ada di Klinik Estetik Ambrosia, klik di sini.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.