Dapat menjalankan ibadah haji dan pergi ke tanah suci merupakan keinginan dan harapan setiap umat Muslim di seluruh dunia, tak terkecuali warga negara Indonesia. Tetapi setiap jemaah haji memerlukan persiapan yang matang dan panjang agar dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar, mulai dari persiapan dana hingga kondisi kesehatan fisik dan mental.
Tak hanya dari sisi jemaah haji itu sendiri, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama juga ikut membantu persiapan ibadah haji setiap tahunnya. Kemenkes sendiri telah menyiapkan 3 komponen utama dalam penyelenggaraan kesehatan haji di Indonesia dan Arab Saudi, baik dari sisi jemaah haji yang akan menjalankan ibadah, hingga petugas kesehatan serta sarana prasarana penunjang.
Kondisi kesehatan jemaah haji
Cek keberangkatan haji sangat diperlukan untuk memastikan kondisi jemaah siap untuk menjalankan ibadah haji. Salah satunya dengan melakukan proses pembinaan dan pemeriksaan kesehatan jemaah haji. Proses pembinaan telah dilakukan sejak pendaftaran haji hingga masa keberangkatan.
Sebelum berangkat ke tanah suci, jemaah haji juga perlu menjaga kesehatannya sendiri. Berikut ini beberapa cara sederhana yang perlu diterapkan, di antaranya melakukan aktivitas fisik seperti olahraga minimal 30 menit sebanyak 3 kali seminggu, mengonsumsi makanan bergizi, serta melakukan vaksinasi meningitis meningokokus.
Menyiapkan petugas haji yang andal
Pemerintah melalui Kemenkes dan Kemenag terus berusaha memberikan pelayanan dan bantuan terbaik kepada jemaah haji asal Indonesia selama menjalankan ibadah haji di tanah suci. Salah satunya dengan menyiapkan petugas haji yang andal melalui pembekalan terintegrasi sehingga seluruh petugas dapat bersinergi dan saling membantu untuk menghindarkan hal yang bersifat kontraproduktif serta menjaga nama baik bangsa dan negara Indonesia.
Saat ini jumlah petugas kesehatan yang disiapkan oleh Kemenkes sebanyak 1.521 orang Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan 306 PPIH bidang kesehatan. Tetapi dengan adanya rencana penambahan 10 ribu kuota haji, jumlah personil TKHI akan ditambahkan.
Sarana prasarana kesehatan untuk jemaah haji
Komponen ketiga yang disiapkan oleh Kementerian Kesehatan bagi jemaah haji adalah pengadaan fasilitas sarana prasarana terutama di Arab Saudi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji asal Indonesia. Kemenkes akan membuka KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia) Madinah yang baru dengan daya tampung yang lebih besar.
Persiapan lain sebelum keberangkatan dan selama menjalankan ibadah haji
Selain ketiga hal di atas, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan oleh jemaah haji, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan ibadah haji. Hal ini penting karena selain diperlukan kondisi kesehatan yang fit, perbedaan cuaca antara Indonesia dan Arab Saudi juga menjadi tantangan tersendiri bagi umat Muslim yang akan beribadah.
Persiapan sebelum keberangkatan
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rinci dan menyeluruh, memeriksa riwayat kesehatan, serta menyiapkan metode pencegahan yang mungkin diperlukan
- Jika jemaah haji menderita penyakit kronik, konsultasikan kondisi Anda dengan dokter terlebih dahulu. Jika Anda harus mengonsumsi obat tertentu secara teratur, jangan lupa membawa persediaan obat yang dibutuhkan
- Mencari tahu dan mengikuti perkembangan informasi atau berita yang terjadi di Arab Saudi, terutama mengenai kondisi cuaca, situasi keamanan, serta kemungkinan ancaman penyakit/virus yang muncul
- Melakukan vaksinasi wajib yaitu vaksinisasi meningitis meningokokus yang bertujuan untuk mencegah terinfeksi penyakit meningitis. Selain itu, dianjurkan juga untuk melakukan vaksinasi tambahan seperti vaksin influenza, pneumonia (pneumokokus), hepatitis, serta vaksin tifoid
Selama menjalankan ibadah haji
- Cukupi kebutuhan cairan tubuh (konsumsi air putih) agar tidak dehidrasi
- Gunakan tabir surya agar kulit dapat terlindungi dari sinar UV
- Rajin mencuci tangan dengan sabun dan pergunakan masker jika diperlukan
- Kenakan pakaian yang nyaman dan tidak terlalu tebal
- Perhatikan waktu tidur dan istirahat yang cukup
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.