Ada banyak virus yang tersebar di sekitar kita, termasuk salah satunya virus HPV. Ketika virus ini berhasil menginfeksi tubuh, Anda bisa berisiko terkena penyakit kutil kelamin bahkan kanker serviks. Lantas, bagaimana cara HPV menginfeksi tubuh dan seperti apa pencegahannya? Yuk, simak selengkapnya berikut ini!
Apa itu virus HPV?
Human papillomavirus atau HPV memiliki 150 jenis virus dalam satu golongan. Beberapa jenis di antaranya mampu menyebabkan kutil, sementara jenis lainnya ada yang bisa memicu kanker.
Virus ini menyerang bagian kulit dan selaput lembap yang melapisi tubuh, misalnya leher rahim, anus, mulut, sampai tenggorokan.
Apa yang terjadi ketika terkena HPV?
Pada beberapa kasus, virus hPV bisa hilang dengan sendirinya dan tidak memberikan dampak yang signifikan pada kesehatan. Namun, bukan berarti virus ini bisa disepelekan begitu saja.
Pasalnya, ada beberapa jenis virus HPV yang tidak kunjung hilang. Jika itu terjadi, bisa menyebabkan munculnya kutil di tangan, kaki, bahkan alat kelamin. Kutil ini bisa berupa benjolan kecil maupun kelompok benjolan dengan ukurannya yang variatif, dari kecil sampai besar.
Selain menjadi penyebab kutil kelamin, beberapa jenis HPV juga dapat menyebabkan kanker seperti kanker tenggorokan, kanker mulut, kanker anus, kanker serviks, kanker vagina, sampai kanker vulva. Namun, HPV penyebab kutil tidak sama dengan jenis HPV penyebab kanker.
Apakah HPV dapat menyerang pria?
Jangan mengira bahwa HPV hanya menyerang wanita saja. Ya, pria pun tak luput dari risiko terinfeksi HPV. Beberapa jenis HPV dapat menyebabkan kanker penis.
Virus HPV masuk ke tubuh lewat hubungan seksual. Virus ini juga bisa menular dari kontak kulit alat kelamin Anda dengan pasangan.
Bagaimana upaya pencegahan tertular HPV?
Ada sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penularan HPV, antara lain:
1. Vaksin HPV
Kunci paling penting untuk mencegah HPV masuk ke dalam tubuh adalah dengan mendapatkan vaksin HPV. Cara ini terbukti aman dan efektif melindungi tubuh dari penyakit yang disebabkan oleh HPV, termasuk jenis yang menyebabkan kanker.
Baca selengkapnya: Cegah Kanker Serviks dengan Vaksin HPV
2. Pemeriksaan kanker serviks
Wanita usia 21-65 tahun dianjurkan untuk rutin memeriksakan kesehatan organ intim guna mendeteksi risiko kanker serviks sejak dini. Semakin cepat terdeteksi, semakin cepat pula penanganan dilakukan dan mencegah perkembangan penyakit.
3. Pakai kondom saat berhubungan seks
Setiap kali berhubungan seks, pakai kondom yang benar untuk mencegah tertular virus HPV. Anda juga perlu waspada karena virus ini masih bisa menular pada bagian tubuh yang tidak tertutupi kondom.
Baca juga: Saat Bercinta Pakai Kondom, Kapan Harus Menarik Penis Agar Tidak Hamil?
4. Hindari gonta-ganti pasangan seks
Menghindari gonta-ganti pasangan seks juga berperan penting untuk menurunkan risiko tertularnya virus HPV.
5. Jaga kebersihan vagina
Yang tak kalah penting, jagalah kebersihan vagina agar tetap bersih. Dengan begitu, risiko tertular penyakit HPV bisa diminimalkan dengan baik.
Caranya, gunakan cairan antiseptik untuk membersihkan organ kewanitaan. Ingat, gunakan pembersih ini pada bagian luar vagina saja, ya.
Kapan vaksin HPV dilakukan?
Menurut CDC, vaksin HPV dapat diperoleh mulai usia 11-12 tahun. Namun, bagi Anda yang belum mendapatkannya saat sudah dewasa, pemberian vaksin HPV masih dapat dilakukan pada usia 26 tahun, baik wanita maupun pria.
Bedanya, dosis yang diberikan pada usia lebih dari 15 tahun adalah 3 kali yaitu saat 0 bulan, 1-2 bulan setelah dosis pertama, dan 6 bulan setelah dosis pertama.
Baca selengkapnya: Kenapa Wanita dan Anak-anak Perlu Mendapatkan Vaksin HPV?
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.