Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu ada dua jenis stroke secara umum :
- Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah arteri di otak tersumbat oleh gumpalan darah. Kebanyakan stroke iskemik disebabkan oleh penumpukan plak pada pembuluh darah arteri. Jika gumpalan terbentuk di dalam pembuluh darah arteri di otak, maka kondisi ini disebut stroke trombotik. Gumpalan yang terbentuk di tempat lain di tubuh dapat melakukan perjalanan ke otak dan menyebabkan stroke emboli.
- Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan mengalami pendarahan otak.
Serangan iskemik transien (TIA), atau mini stroke, mungkin sulit diidentifikasi dengan gejala saja. Kondisi ini memiliki gejala yang hilang sepenuhnya dalam kurun waktu 24 jam dan biasanya berlangsung kurang dari lima menit. TIA disebabkan oleh sumbatan sementara aliran darah ke otak.
TIA bisa menjadi pertanda bahwa stroke yang lebih parah mungkin akan terjadi.
Kenali tanda tanda stroke
Tergantung pada tingkat keparahan stroke, gejala yang terjadi bisa ringan atau berat. Untuk mengetahui jika seseorang mengalami serangan stroke, Anda dapat memeriksa tanda-tanda peringatan stroke, yang meliputi :
- Wajah: Apakah wajahnya mati rasa atau terkulai di satu sisi?
- Lengan: Apakah satu lengan mati rasa atau lebih lemah dari yang lain? Apakah kedua lengan tidak dapat diangkat sama tinggi?
- Bicara: Apakah ucapannya tidak jelas atau kacau?
- Waktu: Jika jawaban dari salah satu kondisi di atas adalah ya, segera hubungi penyedia layanan kesehatan di kota Anda.
Gejala stroke lain yang mungkin muncul meliputi:
- penglihatan kabur, atau kehilangan penglihatan, terutama pada salah satu mata.
- kesemutan, kelemahan, atau mati rasa di satu sisi tubuh
- mual
- kehilangan kontrol kandung kemih atau usus.
- sakit kepala
- pusing
- kehilangan keseimbangan atau kesadaran.
Jika Anda atau orang lain mengalami gejala stroke, segera cari pertolongan medis. Sekalipun gejalanya hanya berupa gejala ringan yang hilang timbul. Saat seseorang mengalami stroke, sel otak akan mulai mengalami kerusakan permanen dalam waktu yang sangat cepat.
Risiko kecacatan berkurang jika obat penghilang gumpalan diberikan dalam waktu 4,5 jam, menurut pedoman dari American Heart Association (AHA) dan American Stroke Association (ASA).
Pedoman ini juga menyatakan bahwa prosedur yang dilakukan untuk mengatasi gumpalan secara mekanik (Percutaneous Coronary Intervention) dapat dilakukan hingga 24 jam setelah gejala stroke mulai.
Langkah pertama penanganan stroke
Saat seseorang mengalami stroke, penatalaksanaan yang tepat sangat tergantung pada waktu. Segera hubungi penyedia layanan kesehatan di kota Anda atau segera pergi ke Unit Gawat Darurat terdekat.
Stroke dapat menyebabkan hilangnya keseimbangan atau ketidaksadaran, yang dapat menyebabkan jatuh. Jika Anda berpikir Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami stroke, ikuti langkah-langkah berikut ini:
- Menghubungi penyedia layanan kesehatan di kota Anda. Jika Anda memiliki gejala stroke, minta bantuan orang lain. Upayakan tetap tenang sambil menunggu bantuan darurat.
- Jika Anda menghadapi orang yang terserang stroke, pastikan mereka dalam posisi aman dan nyaman. upayakan berbaring di satu sisi dengan kepala sedikit terangkat dan pastikan tidak ada sumbatan jalan nafas.
- Periksa untuk melihat apakah mereka bernafas. Jika mereka tidak bernapas atau kehilangan kesadaran, lakukan CPR. Jika mereka kesulitan bernapas, lepaskan pakaian atau faktor dari luar apa pun yang dapat membatasi gerakan dada, seperti dasi atau syal.
- Berbicaralah dengan tenang dan meyakinkan.
- Tutupi mereka dengan selimut agar tetap hangat.
- Jangan beri mereka apa pun untuk dimakan atau diminum.
- Jika orang tersebut menunjukkan kelemahan pada tungkai, upayakan untuk tidak menggerakan bagian tungkai yang lemah.
- Pantau kondisi orang tersebut dengan seksama sambil menunggu petugas medis. Saat petugas medis datang, pastikan Anda memberikan semua informasi yang dapat menunjang penanganan pasien seperti riwayat trauma dan kronologi kejadian.
Melakukan resusitasi jantung paru (RJP)
Resusitasi jantung paru atau RJP adalah teknik menyelamatkan nyawa yang dapat dilakukan untuk membantu orang yang mengalami henti napas dan/atau henti detak jantung. Jika seseorang yang terserang stroke tidak bernafas, Anda dapat melakukan RJP sampai petugas medis tiba untuk dapat menyelamatkan nyawanya.
The American Heart Association (AHA) merekomendasikan bahwa mereka yang belum menerima pelatihan RJP formal dapat melakukan RJP menggunakan tangan pada remaja dan orang dewasa.
Jenis RJP ini melibatkan penggunaan tangan tanpa memberikan resusitasi mulut ke mulut (bantuan pernapasan). Jenis RJP ini terdiri dari dua langkah:
- Menghubungi penyedia layanan kesehatan di kota Anda
- Melakukan penekanan dada pada bagian tengah dengan keras dan cepat.
Jika perangkat defibrillator eksternal otomatis (AED) tersedia, Anda juga dapat menggunakannya untuk memeriksa irama jantung dan mengirimkan sengatan listrik ke dada, jika perlu.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.