Serangan jantung bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Banyak kasus pasien serangan jantung terlambat mendapatkan pertolongan dan pada akhirnya meninggal sebelum tiba di rumah sakit. Padahal, memberikan pertolongan pertama pada serangan jantung dapat membantu mengurangi risiko kerusakan jantung dan meningkatkan harapan hidup pasien.
Kenali gejala serangan jantung dengan cepat
Serangan jantung sendiri merupakan kondisi medis darurat dimana aliran darah yang membawa oksigen ke jantung berhenti mendadak. Jika tidak segera ditangani, hal ini dapat memicu kerusakan otot jantung bahkan sampai kematian.
Gejala serangan jantung pada setiap orang berbeda-beda. Hal ini tergantung dari usia, jenis kealmin, tingkat keparahan penyakit, hingga riwayat diabetes pada pasien.
Sejumlah tanda dan gejala serangan jantung adalah:
- Dada terasa nyeri dan tertekan, menyebabkan sesak napas yang datang dan pergi
- Nyeri dada menjalar sampai lengan, pundak kiri, punggung, leher, rahang, tulang dada, dan tubuh bagian atas
- Mual dan muntah
- Nyeri ulu hati dan gangguan pencernaan
- Lemas dan pusing
- Keringat dingin keluar banyak
- Sesak napas
- Detak jantung menjadi cepat dan tidak beraturan
- Perubahan kondisi mental
Baca Selengkapnya: Waspadai Tanda-Tanda Serangan Jantung Berikut
Langkah-langkah pertolongan pertama pada serangan jantung
Ketika terjadi serangan jantung, maka artinya Anda sedang berpacu pada waktu. Semakin cepat Anda melakukan pertolongan pertama pada serangan jantung, maka semakin besar pula peluang Anda menyelamatkan nyawa korban.
Sayangnya, rata-rata pasien maupun calon penolong justru memutuskan untuk menunggu sekitar 3 jam atau lebih dari munculnya serangan tanpa melakukan apa-apa. Setelah itu, barulah memutuskan untuk mencari pertolongan medis.
Padahal, mengulur-ngulur waktu justru bisa membuat kerusakan jantung terus berjalan. Alih-alih menyelamatkan, hal ini malah bisa memperparah kondisi pasien.
Maka dari itu, penting bagi Anda untuk mengetahui cara memberikan pertolongan pertama pada penderita serangan jantung agar nyawa pasien bisa diselamatkan. Berikut panduan lengkapnya:
- Posisikan pasien untuk berbaring di lantai atau di mana pun agar tidak terjadi risiko cedera ketika pingsan.
- Longgarkan semua pakaian yang dikenakan pasien, mulai dari kancing baju, sabuk, hingga lingkar celana.
- Jika pasien mempunyai obat nitrogliserin dari dokter, segera berikan padanya dengan meletakkan tablet tersebut di bawah lidah.
- Jika pasien memiliki riwayat pendarahan atau alergi, berikan aspirin 325 mg untuk dikunyah.
- Hindari memberikan apa pun melalui mulut kecuali nitrogliserin dan obat resep dokter lainnya yang harus diberikan melalui mulut.
- Hubungi UGD atau rumah sakit terdekat.
- Lakukan RJP atau resusitasi jantung paru setelah menghubungi UGD ketika pasien tidak sadar dan tidak merespon.
- Lakukan RJP selama satu menit sebelum menghubungi UGD jika pasien adalah golongan balita atau anak-anak.
- Cari bantuan terdekat dengan tidak meninggalkan pasien sendirian.
- Memberikan persuasi positif sambil menunggu ambulans datang.
- Jangan membohongi pasien dengan mengatakan bahwa gejala tersebut adalah gejala biasa, katakan sejujurnya namun dengan memberikan persuasi positif agar keadaan mental pasien tidak putus asa.
- Jangan menunggu sampai gejala lain muncul untuk memanggil bantuan.
- Dalam waktu 90-120 menit atau 2 jam setelah muncul gejala, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan.
Baca Selengkapnya: Panduan Lengkap CPR Atau Resusitasi Jantung Paru
Ketika sampai di UGD, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan meliputi:
- Tes darah untuk memantau enzim jantung
- Rontgen dada
- Elektrogardiogram (EKG) untuk mengetahui penyebab nyeri dada
- Percutaneous coronary intervention atau angioplasti untuk memperbaiki aliran darah jantung
Agar serangan jantung tak mudah kambuh, penderita sakit jantung harus terus menerapkan pola hidup sehat setiap hari. Pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan sehat, menghindari minuman beralkohol, menjaga berat badan ideal, dan rajin olahraga.
Selain itu, lakukan cek gula darah dan tekanan darah secara rutin. Pastikan nilainya tetap dalam batas normal agar tidak memicu serangan jantung cepat kambuh.
Baca Selengkapnya: Punya Masalah Jantung di Usia Muda Seperti BJ Habibie? Ini Tips Sehatnya
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.