Melansir dari Medline Plus, setiap orang rata-rata membutuhkan waktu minimal 3 jam sebelum mencari bantuan untuk mengatasi gejala serangan jantung. Padahal, serangan jantung adalah kondisi darurat yang membutuhkan pertolongan segera. Banyak pasien serangan jantung yang akhirnya meninggal sebelum sampai di rumah sakit.
Sembari menunggu ambulans dan tim medis datang, pertolongan pertama serangan jantung perlu dilakukan secepat mungkin. Bagaimana caranya? Berikut selengkapnya untuk Anda.
Langkah-langkah pertolongan pertama serangan jantung
Pertolongan pertama pada serangan jantung dapat membantu menyelamatkan nyawa pasien. Namun, hal ini tentu harus dilakukan sesuai prosedur. Alih-alih menyelamatkan, salah cara justru bisa membahayakan pasien.
Supaya tidak salah, berikut langkah-langkah pertolongan pertama pada serangan jantung:
1. Kenali gejala serangan jantung
Serangan jantung umumnya menyebabkan nyeri dada selama lebih dari 15 menit. Namun, ada pula yang justru tidak mengalami gejala sama sekali sehingga sering terlewatkan.
Beberapa gejala serangan jantung adalah:
- Jantung terasa seperti diremas dan ditekan.
- Nyeri menjalar ke pundak, punggung, leher, rahang, gigi, salah satu atau kedua lengan, hingga perut bagian atas.
- Sesak napas.
- Pusing.
- Berkeringat.
- Mual.
- Pingsan.
Baca Selengkapnya: Ciri-Ciri dan Gejala Serangan Jantung yang Mudah Dikenali
2. Telepon ambulans
Ketika menghadapi orang yang terkena serangan jantung, ini artinya Anda sedang berkejaran dengan waktu. Hal paling pertama yang harus Anda lakukan adalah menelepon ambulans gawat darurat (118 atau 119).
Jangan tinggalkan korban sendirian hanya demi mencari obat serangan jantung. Jangan pula mencoba membawa pasien ke rumah sakit dengan upaya sendiri.
Anda tidak dapat memprediksi kemacetan jalanan yang bisa menghambat perjalanan. Sedangkan ambulans memiliki sirine khusus yang memberikan sinyal bagi pengemudi lain untuk membuka jalan. Pasien serangan jantung dijamin lebih cepat sampai ke rumah sakit.
Selama di dalam ambulans, pasien akan diberikan pertolongan pertama pada serangan jantung. Petugas gawat darurat dapat memberikan aspirin atau perawatan lain yang dibutuhkan pasien.
3. Berikan aspirin
Pemberian aspirin bisa menjadi pertolongan pertama terhadap serangan jantung. Jika pasien sepenuhnya sadar, pandu pasien untuk duduk dan buat ia senyaman mungkin. Longgarkan pakaian di bagian leher, dada, dan pinggang supaya pasien dapat bernapas lebih lega.
Apabila pasien tidak alergi terhadap aspirin, berikan satu tablet aspirin 325 gram dan minta ia untuk mengunyah tablet secara perlahan, bukan ditelan langsung. Mengunyah aspirin dapat membantu obat terserap lebih cepat dan mencegah kerusakan jantung yang lebih parah.
Baca Juga: 10 Hal Tentang Aspirin yang Harus Kamu Tahu
Bila ada, berikan nitrogliserin untuk meredakan nyeri dada pada pasien serangan jantung. Namun, obat ini hanya boleh diberikan jika memang pasien diresepkan nitrogliserin. Hindari memberikan nitrogliserin tanpa resep dokter.
Baca Selengkapnya: Nitroglycerin: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
4. Lakukan teknik CPR
Jika pasien tidak sadarkan diri, segera telepon tim medis. Dokter mungkin akan menyarankan Anda melakukan CPR atau resusitasi jantung.
CPR adalah prosedur menekan bagian dada dekat jantung dengan ritme teratur, cepat, dan kuat. Cara melakukan teknik CPR adalah sebagai berikut:
- Baringkan pasien di tempat aman, rata, dan permukaannya cukup keras.
- Berlututlah di samping leher dan bahu korban.
- Letakkan tumit salah satu telapak tangan Anda tepat di tengah dada, lalu letakkan tangan lainnya di atas. Pastikan posisi siku tetap lurus dan bahu sejajar di atas kedua tangan.
- Tekan dada pasien sedalam 5-6 sentimeter dengan kuat dan cepat, sekitar 100-120 kompresi per menit.
- Setiap 30 kali kompresi dada, berikan 2 kali napas buatan.
- Miringkan kepala pasien perlahan dan angkat dagu dengan 2 jari. Jepit hidung pasien dan berikan napas buatan dari mulut ke mulut dengan tiupan yang kuat selama 1 detik.
- Periksa apakah dada pasien naik saat diberikan napas buatan. Lakukan 2 kali napas buatan.
- Lanjutkan cara ini berulang kali sampai pasien pulih atau tim medis tiba.
Bila Anda belum pernah mengetahui teknik CPR sebelumnya, dokter biasanya hanya menyarankan Anda melakukan kompresi dada tanpa pemberian napas buatan.
Hindari ini saat memberikan pertolongan pertama pada serangan jantung
Bila dilakukan dengan benar, langkah-langkah yang disebutkan di atas dapat membantu menyelamatkan hidup pasien. Namun, ada beberapa hal yang harus Anda hindari saat memberikan pertolongan pertama pada serangan jantung agar tidak malah membahayakan korban, di antaranya:
- Jangan tinggalkan pasien sendirian, meskipun untuk mencari obat serangan jantung.
- Jangan tunggu sampai gejala serangan jantung hilang baru mencari bantuan.
- Jangan memberikan obat apa pun tanpa diresepkan dokter.
Baca Juga: 7 Cara Mudah Mencegah Penyakit Jantung
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.