Seseorang yang mengalami serangan stroke, biasanya akan mengalami gangguan dalam bergerak. Baik itu pergerakan wajah, maupun pergerakan anggota gerak seperti kaki dan tangan. Namun selain terjadi gangguan pada aktivitas fisik, stroke juga dapat menyebabkan perubahan emosi.
Biasanya pasca mengalami stroke, mereka akan mengalami depresi dan kecemasan. Namun tidak jarang gejala Anda dapat mengamati gejala emosional lain pada orang yang terserang stroke seperti marah, frustasi, kurangnya motivasi, menangis atau tertawa karena alasan yang tidak jelas.
Bagaimana stroke dapat menyebabkan perubahan emosi?
Terkadang gangguan emosi terjadi karena ada bagian otak yang mengatur emosi mengalami kerusakan. Tetapi beberapa gangguan emosi juga dapat disebabkan karena pengaruh psikis, karena kecacatan fisik yang disebabkan pasca serangan stroke mempengaruhi kehidupan atau membatasi kemampuan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Macam-macam Perubahan Emosi yang Terjadi Pasca Stroke
1. Depresi
Banyak orang mengalami depresi pada tahun-tahun pertama setelah mengalami stroke. Mereka mungkin merasa sedih, kosong, mudah tersinggung, tidak berdaya, atau putus asa.
Gejala lain yang muncul juga mungkin meliputi gangguan tidur, nafsu makan menurun, kehilangan semangat, menghabiskan lebih sedikit waktu dengan orang-orang yang disayangi, merasa lelah atau sakit kepala yang tidak membaik dengan perawatan.
Pada tahap yang berat, pikiran untuk bunuh diri mungkin dapat muncul. Jika hal ini terjadi, segera dapatkan bantuan medis.
2. Kegelisahan
Kegelisahan atau gangguan cemas dapat membuat seseorang merasa panik dan mudah tersinggung. Selain itu orang yang mengalami gangguan cemas mungkin lebih banyak berkeringat, memiliki detak jantung yang cepat, sakit kepala, mual, gemetar, dan sesak napas.
3. Emosi yang tidak terkendali
Setelah stroke, seseorang mungkin akan mengalami perubahan mendadak dan tak terduga dalam emosi. Kondisi ini disebut pengaruh pseudobulbar (PBA).
Seseorang yang mengalami PBA, bisa mengalami ledakan emosi yang tidak cocok dengan situasi yang terjadi contohnya menertawakan sesuatu yang sedih, atau menangis pada sesuatu yang lucu. Perubahan-perubahan ini biasa terjadi pada orang-orang setelah stroke, dan merupakan kondisi yang sulit ditangani.
Kadang-kadang orang yang mengalami PBA dapat menunjukan gejala depresi, tetapi keduanya merupakan kondisi yang terpisah, meskipun keduanya dapat muncul pada saat yang bersamaan.
4. Perubahan Emosional Lainnya
- Apati. Seseorang yang mengalami apati tidak mengungkapkan emosi sama sekali dan tidak memiliki motivasi untuk melakukan apapun.
- Marah. Beberapa orang akan menjadi agresif setelah mengalami serangan stroke.
- Perilaku impulsif. Kerusakan pada bagian otak yang mengontrol perilaku dapat menyebabkan seseorang melakukan hal-hal berisiko atau bertindak tanpa berpikir.
Perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi perubahan emosi akibat stroke
Ada banyak perawatan dan terapi yang dapat membantu mengatasi perubahan emosi yang muncul pasca mengalami stroke. Tentu saja langkah terbaik yang dapat dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter.
Dokter akan menjelaskan apa saja metode perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut.
1. Terapi Wicara
Banyak orang menemukan bahwa berbicara mengenai perasaan mereka dapat membantu mereka untuk mengatasi perubahan emosi akibat stroke. Oleh karena itu, dokter dapat merekomendasikan terapi wicara. Terapi wicara dapat memberi waktu dan ruang untuk membicarakan perasaan sulit dengan terapis terlatih.
2. Tetap Aktif
Cobalah untuk tetap aktif. Olahraga adalah cara yang bagus untuk meningkatkan mood Anda. Tongkat, penopang, atau alat bantu jalan bisa membantu jika Anda kesulitan berkeliling setelah stroke. Cobalah berjalan, berenang, atau yoga untuk latihan berdampak rendah.
3. Mengatur Pola Diet
Dengan mendapatkan nutrisi yang baik, seseorang akan merasa lebih baik. Pilihlah makanan tinggi asam lemak omega-3, asam folat, dan vitamin B.
4. Penggunaan Obat-Obatan
Penggunaan obat juga dapat membantu mengatasi masalah emosi yang muncul. Penggunaan obat antidepresan adalah obat yang mempengaruhi bahan kimia di otak dan dapat meningkatkan suasana hati.
Penggunaan antidepresan tidak menyembuhkan masalah emosional, tetapi obat tersebut dapat membantu untuk mengatasi gejala dan meningkatkan suasana hati. Penggunaan obat antidepresan mungkin tidak cocok untuk semua orang dan penggunaannya memiliki efek samping.
Konsultasikan dengan dokter mengenai pengobatan apa yang terbaik untuk Anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.