Prosedur bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) selama ini dikenal sebagai solusi bagi para pasangan yang mengalami masalah kesuburan sehingga sulit untuk memiliki keturunan. Namun, kini prosedur IVF juga sudah mulai menjadi opsi bagi para wanita yang memiliki kondisi kesuburan atau fertilitas yang normal.
Alasan Dilakukannya Prosedur Bayi Tabung
Alasan utama dari dijalankannya prosedur IVF ini pada pasangan yang memiliki kondisi kesuburan normal ini adalah karena kesibukan yang membuat kehamilan dengan cara alami sulit dilakukan. Untuk menghemat waktu dan karena didorong oleh adanya keinginan untuk segera memiliki momongan, alhasil prosedur IVF yang lebih efisien bagi pasangan yang sibuk dan jarang bertemu pun menjadi pilihan yang lebih masuk akal.
Berbagai alasan sosial seperti ini telah meningkatkan minat pasangan yang memiliki kondisi yang subur sekalipun untuk menjalani prosedur bayi tabung. Fungsi prosedur bayi tabung sudah bergeser dari satu-satunya pilihan untuk bisa hamil menjadi salah satu pilihan pasangan subur untuk bereproduksi.
Keputusan Ada di Tangan Anda
Prosedur bayi tabung memang seringkali masih menjadi perdebatan karena caranya yang tidak alami. Namun semuanya kembali lagi kepada kebebasan memilih yang dimiliki oleh setiap pasangan, baik subur maupun tidak subur. Sama seperti zaman ketika alat kontrasepsi pertama kali diperkenalkan dan ditentang habis-habisan sebagai alat penunda kehamilan yang sudah sepantasnya terjadi, hal ini juga dialami oleh prosedur bayi tabung bagi para pasangan yang tidak memiliki masalah kesuburan. Semuanya kembali lagi pada teknologi dan keputusan yang diambil untuk memanfaatkannya semaksimal mungkin, termasuk dalam prosedur bayi tabung.
Pada akhirnya, prosedur bayi tabung memang dapat membantu mempercepat proses reproduksi pasangan yang memiliki kondisi subur dan seharusnya hal ini tidak menjadi masalah. Jika memang dananya tersedia serta waktu yang untuk melakukannya pun tersedia. Bagi pasangan yang tidak mengalami masalah kesuburan dan ingin cepat punya momongan, menjalani IVF adalah solusinya.
Keputusan ada di tangan tiap pasangan yang sulit bertemu untuk dapat menepatkan waktu berhubungan intim dengan masa subur agar kehamilan terjadi. Meski umur masih muda, prosedur IVF tidak terbatas hanya bagi para wanita yang sudah mencapai usia di mana kondisi kesuburan yang sulit untuk melakukan reproduksi. Saat dokter yang menerima pasien yang tidak mengalami masalah dengan kesuburan dan ingin tetap menjalani prosedur IVF, dokter tidak lantas memiliki hak untuk menolak karena tindakan medis yang bersangkutan tidak akan membahayakan nyawa pasien yang menjalaninya.
Risiko Prosedur Bayi Tabung
Meski Anda bisa menjalani prosedur bayi tabung kapan saja, namun Anda juga perlu memahami beberapa risiko dari prosedur ini. Di antaranya adalah risiko kehamilan multiple atau janin lebih dari satu. Hal ini akan meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat bayi lahir lebih rendah dibandingkan pada kehamilan normal. Anda juga bisa mengalami persalinan prematur, karena berdasarkan beberapa studi yang telah dilakukan sebelumnya, adanya kecenderungan persalinan prematur atau kelahiran dengan berat badan lahir rendah pada kehamilan melalui prosedur IVF.
Anda juga akan berhadapan dengan risiko keguguran. Kemungkinan terjadinya keguguran pada wanita yang menjalani program bayi tabung dan pembuahan alami umumnya tidak jauh berbeda, yakni sekitar 15-20%, namun kemungkinan meningkat seiring dengan pertambahan usia. Dan tak bisa diabaikan adalah terjadinya komplikasi saat prosedur pengumpulan sel telur. Penggunaan jarum untuk mengumpulkan sel telur dapat mengakibatkan perdarahan, infeksi hingga kerusakan pada usus, kandung kemih maupun pembuluh darah.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.