Operasi angkat kandung empedu dengan laparoskopi merupakan prosedur bedah yang melibatkan sayatan sebesar lubang kunci untuk mengangkat kandung empedu yang bermasalah. Metode yang disebut dengan istilah kolesistektomi laparoskopik ini umumnya digunakan untuk menangani kasus batu empedu.
Sayatan pada prosedur kolesistektomi laparoskopik memang tidak sebesar operasi angkat kandung empedu konvensional. Oleh karena itulah, efek nyeri pasca kolesistektomi laparoskopik cenderung lebih kecil. Proses pemulihan setelah operasi pun juga lebih singkat.
Indikasi Operasi Angkat Kandung Empedu Dengan Laparoskopi
Kandung empedu yang letaknya berdekatan dengan organ hati berfungsi untuk menyimpan cairan empedu yang diproduksi hati. Cairan tersebut memiliki peran membantu proses pencernaan lemak. Batu empedu umumnya baru terbentuk saat cairan empedu memadat sehingga ukurannya bertambah, baik seperti butiran pasir hingga sebesar bola golf.
Selain mengatasi batu empedu dan komplikasi yang muncul akibat gangguan ini, kolesistektomi laparoskopik juga disarankan untuk penderita penyakit:
- Kolesistitis (radang kandung empedu)
- Pankreatitis (radang kelenjar pankreas)
- Diskinesia bilier atau gangguan kandung dan saluran empedu yang menyebabkan kandung empedu tidak dapat mengisi maupun mengosongkan isi di dalamnya dengan benar.
- Choledocholithiasis (batu saluran empedu) - timbul karena bergeraknya batu empedu dari kandung ke saluran sehingga berisiko menyumbat saluran empedu.
Peringatan Operasi Angkat Kandung Empedu Dengan Laparoskopi
Pada umumnya kasus batu empedu tidak menimbulkan gejala. Dalam hal ini, operasi angkat kandung empedu biasanya tidak perlu dilakukan. Lain halnya jika ada gejala yang timbul, umumnya itu hanya dirasakan 2-3% penderitanya saja.
Sebuah peringatan khusus datang untuk penderita penyakit batu empedu yang harus ditangani dengan kolesistektomi laparoskopik. Beberapa kondisi pasien berikut dinilai benar-benar membutuhkan perhatian khusus:
- Menderita gangguan pembekuan darah (koagulopati)
- Mengidap penyakit paru obstruktif kronis
- Mengalami gagal jantung
- Kandung empedu mengalami pembusukan
- Menderita obesitas
- Sedang hamil
- Dicurigai menderita kanker kandung empedu
- Menderita sirosis
Persiapan Operasi Angkat Kandung Empedu Dengan Laparoskopi
Sebelum menjalani kolesistektomi laparoskopik, pasien akan menjalani berbagai pemeriksaan mulai dari:
- Evaluasi kondisi kesehatan dengan melihat riwayat penyakit yang pernah diderita.
- Pemeriksaan fisik.
- Tes darah dan lainnya
Persiapan kolesistektomi laparoskopik lainnya antara lain:
- Menghentikan konsumsi obat atau suplemen yang sedang diminum (atas saran dokter).
- Berpuasa beberapa jam sebelum pelaksanaan prosedur.
- Mandi menggunakan sabun antiseptik.
- Minum obat pencahar.
Prosedur Operasi Angkat Kandung Empedu Dengan Laparoskopi
Setelah menggunakan pakaian khusus rumah sakit, dokter mulai memasang selang infus untuk menyalurkan obat selama operasi. Selama prosedur dilakukan, pasien takkan merasakan apa-apa akibat efek bius total.
Kolesistektomi laparoskopik dimulai dengan membuat 4 sayatan pada kulit perut pasien sebesar lubang kecil. Melalui sayatan yang letaknya dekat kandung empedu tersebut, selang berkamera laparoskopi kemudian dimasukkan dalam perut untuk menampilkan gambaran kondisi kandung empedu.
Langkah berikutnya adalah proses memasukkan gas ke dalam rongga perut untuk menggembungkannya. Dengan begitu, prosedur pengangkatan lebih mudah dilakukan.
Video yang menampilkan kondisi kandung empedu tadi menjadi acuan dokter ketika memasukkan alat lain ke dalam perut pasien. Begitu semua peralatan sudah berada di tempat yang tepat, dokter mulai memotong dan mengangkat kandung empedunya.
Setelah prosedur pengangkatan selesai, dokter akan memeriksa ulang kondisi kandung empedu menggunakan bantuan sinar Rontgen (kolangiografi). Terakhir, dokter bedah akan menjahit sayatan kulit dan pasien kemudian dapat dibawa ke ruang perawatan untuk proses pemulihan.
Pasca Operasi Angkat Kandung Empedu Dengan Laparoskopi
Pasien yang baru menjalani operasi angkat kandung empedu dengan laparoskopi umumnya diperbolehkan pulang pada hari yang sama. Namun pada kondisi tertentu, pasien mungkin harus menjalani rawat inap di rumah sakit.
Biasanya tidak ada efek samping bagi pasien yang baru menjalani kolesistektomi laparoskopik. Walau demikian, beberapa pasien mungkin akan mengalami diare.
Selama masa pemulihan, pasien disarankan rutin membersihkan dan merawat luka bekas operasi. Dokter mungkin meresepkan antibiotik atau obat pereda nyeri guna mencegah komplikasi. Di samping itu, pasien wajib melakukan kontrol rutin sesuai jadwal yang diberikan dokter.
Proses pemulihan luka bekas kolesistektomi laparoskopik rata-rata membutuhkan waktu 1 minggu, jauh lebih singkat daripada kolesistektomi konvensional.
Komplikasi Operasi Angkat Kandung Empedu Dengan Laparoskopi
Meski jarang menimbulkan efek samping, namun risiko komplikasi kolesistektomi laparoskopik tetap ada, misalnya seperti:
- Kebocoran kandung empedu
- Pneumonia
- Perdarahan
- Gumpalan darah
- Infeksi luka operasi
- Kerusakan pembuluh darah atau jaringan pada organ sekitar kandung empedu, seperti usus atau hati
- Gangguan jantung
- Pankreatitis
- Reaksi alergi terhadap obat anestesi atau lainnya
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.