Rasa sesak pada dada dikenal dengan istilah dyspnea yang terjadi akibat dinding pernafasan mengalami inflamasi atau peradangan. Hal ini akan membuat seseorang kesulitan bernafas dan memunculkan suara mengi saat bernafas, sesak nafas pada dada, dan menimbulkan batuk. Kondisi ini disebut juga sebagai penyakit asma.
Sesak napas sendiri terbagi menjadi sesak napas jangka panjang yang biasanya terjadi selama seminggu atau lebih dan sesak napas mendadak yang terjadi secara tiba-tiba. Kondisi sesak napas yang terjadi secara mendadak biasanya disebabkan oleh serangan asma, reaksi alergi, gangguan jantung, serta pengaruh psikologis akibat serangan panik.
Baca juga: 5 Penyebab Utama Penyakit Asma (Sesak Napas)
Obat untuk penderita asma
Karena penyebab asma juga berbeda, maka untuk mengatasi dan mengobati penyakit asma juga dilakukan dengan cara berbeda.
Ada banyak cara mulai dari mengonsumsi obat-obatan hingga obat hirup yang menggunakan alat bantu untuk pernafasan. Obat asma sendiri dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Obat asma konsumsi jangka panjang
Obat asma yang dikonsumsi dalam jangka panjang adalah obat yang dikonsumsi oleh penderita asma secara rutin untuk mengurangi resiko munculnya serangan asma. Dengan mengonsumsi obat ini, maka asma diharapkan tidak sering kambuh dan penyakitnya pun lebih bisa dikontrol.
Obat asma yang dikonsumsi jangka panjang dengan resep dokter ini adalah obat anti inflamasi seperti kortikosteroid hirup yang digabungkan dengan beberapa jenis obat berikut:
Agonis beta long-acting
Obat ini merupakan bronkodilator yang digunakan dengan cara dihirup dengan tujuan untuk membuka saluran pernafasan. Mengonsumsi obat agonis beta long-acting bersamaan dengan kortikosteroid hirup dapat mengurangi resiko serangan asma berat.
Walaupun sifatnya sebagai obat asma jangka panjang, tetapi obat ini dilarang dikonsumsi ketika asma akut menyerang karena dapat menimbulkan kerusakan yang disebabkan oleh asma.
Baca juga: Melawan Asma dengan Combivent
Theophylline
Obat theophylline juga termasuk dalam jenis bronkodilator yang digunakan untuk mencegah gejala asma terjadi pada malam hari. Untuk mengonsumsinya dapat digunakan setiap hari dengan tujuan membuka saluran pernafasan dan mengendurkan otot sekitar saluran pernafasan agar lebih rileks.
Pengubah leukotrien
Untuk mencegah senyawa alami tubuh yang menyebabkan inflamasi, dapat digunakan obat pengubah leuoktrien yang dikonsumsi dengan cara diminum setiap hari agar meringankan gejala asma berdasarkan saran dan resep dokter pada kondisi tertentu.
Obat yang tergolong leukotrien kemungkinan dapat menimbulkan sejumlah efek samping seperti halusinasi, kecenderungan untuk bunuh diri, depresi, serta mudah marah dan gelisah.
2. Obat sesak nafas reaksi cepat untuk penderita asma
Serangan asma akut ditandai dengan kesulitan bernafas, suara mengi saat bernafas, sesak nafas, dan batuk. Obat yang dibutuhkan untuk mengatasi serangan tersebut harus merupakan obat yang memiliki reaksi cepat untuk menyembuhkan.
Berikut ini beberapa jenis obat reaksi cepat yang bisa digunakan ketika serangan asma datang, di antaranya:
Agonis beta short-acting
Mirip dengan agonis beta jangka panjang, agonis beta jangka pendek ini juga digunakan dengan cara dihirup ketika terjadi sesak nafas akibat gejala asma menyerang. Obat ini berfungsi untuk mengendurkan otot halus pada saluran pernafasan.
Jenis dari agonis beta short acting sendiri dibagi menjadi 2, yaitu:
- Nebulizer: berbentuk obat cair yang menjadi partikel uap kecil yang dihirup ke dalam paru-paru
- Inhaler portabel: berbentuk obat cair namun diubah menjadi uap yang tidak lebih kecil dari uap nebulizer untuk dihirup ke dalam paru-paru. Penggunaan inhaler yang terlalu sering dan dalam jangka panjang dapat memberikan efek samping yang serius
Perbedaan dari agonis beta jangka panjang dan agonis beta jangka pendek ada pada kecepatan reaksinya. Untuk penggunaan agonis beta jangka pendek, gejala asma akan reda hanya dalam hitungan beberapa menit ketika terjadi serangan asma.
Baca juga: Begini Cara Memilih Obat Asma Inhaler Sesuai Kondisi
Kortikosteroid oral dengan infus
Ada dua jenis kortikosteroid yang dapat diminum untuk meredakan inflamasi, yaitu prednison dan metil prednisolon. Penggunaan obat tersebut jika digunakan dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek yang serius. Maka dari itu, konsumsi obat tersebut tidak boleh dilakukan dalam jangka panjang.
Ipratropium (Atrovent)
Obat golongan bronkodilator ini berfungsi untuk membuat saluran pernafasan menjadi lebih rileks. Karena reaksinya yang cepat, maka obat ini dapat digunakan untuk mengatasi sesak nafas pada bronkitis kronis, emfisema, dan serangan asma.
Jika menderita asma, cobalah untuk mengonsumsi beberapa obat sesak nafas di atas, tetapi tentunya dengan resep dokter. Jika kondisi tak kunjung membaik, maka segera konsultasikan dan berobat ke dokter untuk tindakan penanganan lebih lanjut.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.