Menurut data yang dihimpun dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), angka kehamilan remaja di Indonesia cukup tinggi. Berdasarkan data di tahun 2015, dari 1000 orang remaja, ada 48 orang yang mengalami kehamilan. Terlihat bahwa perilaku seks bebas di kalangan remaja tergolong tinggi.
Remaja ini umumnya melakukan aktivitas seksual tanpa memikirkan dampaknya seperti kehamilan. Oleh karena itu muncul desas desus mengenai penggunaan pil KB darurat di kalangan remaja.
Meski pada saat ini pil KB darurat yang ada di apotek ditujukan untuk pasangan yang sudah dewasa, namun ada beberapa apotek yang membebaskan pembeli pil KB darurat ini. Lantas, bagaimana jika remaja mengkonsumsi pil KB darurat? Berikut ulasannya.
Mengenai Pil KB Darurat: Fungsi dan Cara Penggunaan
Kontrasepsi darurat (kondar) atau lebih dikenal sebagai morning after pill, merupakan pilihan cara kontrasepsi terakhir bagi pasangan untuk mencegah kehamilan. Yang termasuk di dalam kontrasepsi darurat ini adalah Pil KB darurat. Fungsi kontrasepsi darurat ini sendiri untuk mencegah terjadinya pembuahan dan bukan berfungsi untuk menggugurkan kandungan maupun meluruhkan sel telur yang sudah dibuahi oleh sperma.
Pil KB darurat akan bekerja untuk mencegah terjadinya pembuahan dengan cara menahan sel telur agar tetap berada di indung telur dan tidak lepas ke saluran tuba falopi. Ketika sel telur lepas dari indung telur dan menuju tuba falopi, maka di tempat inilah sperma akan bekerja untuk membuahi sel telur.
Selain mencegah sel telur lepas ke saluran tuba falopi, pil KB darurat juga akan merangsang produksi lendir pada dinding uterus untuk membuat sperma terjebak dan tidak dapat masuk. Ketika sperma terjebak, akibatnya sperma tidak akan dapat membuahi sel telur.
Jika Anda sedang dalam periode ovulasi ketika berhubungan seksual, maka sebaiknya Anda langsung meminum pil KB darurat ini tepat setelah berhubungan seksual. Namun, jika sedang tidak masa subur, sebaiknya Anda mengkonsumsi pil KB darurat paling lama 72 jam setelah berhubungan seksual.
Hal ini dilakukan agar pil KB darurat dapat bekerja dengan optimal dalam mencegah pembuahan. Memang Anda masih dapat mengkonsumsi pil KB darurat ini 5 hari setelah berhubungan seksual, hanya saja jika mengkonsumsinya semakin lama maka dikhawatirkan efeknya akan berkurang.
Lantas, Apakah Ada Risiko Khusus jika Remaja Mengkonsumsi Pil KB Darurat?
Memang sampai hari ini belum ada penelitian khusus yang meneliti terkait efek samping pil KB darurat bagi remaja. Beberapa efek samping yang dapat muncul setelah mengkonsumsi pil KB darurat sendiri meliputi sakit kepala, lemas, nyeri pada bagian payudara dan mual.
Bahkan, pada beberapa kasus, konsumsi pil KB darurat dapat menyebabkan siklus haid menjadi tidak teratur karena terjadi perubahan pada siklus ovulasi Anda. Hanya saja kondisi ini biasanya akan berangsur membaik seperti biasanya. Risiko lain yang dapat muncul adalah pendarahan yang bisa terjadi selama 2 hingga 3 hari setelah konsumsi akibat siklus ovulasi yang tertahan sebelumnya.
Meski ringan, namun pada beberapa kondisi bisa menimbulkan efek samping yang sangat serius dan bersifat kontraindikasi. Jika hal ini terjadi Anda disarankan untuk segera menghubungi pelayanan kesehatan yang terdekat.
Remaja berusia di bawah 18 tahun tetap tidak disarankan untuk mengkonsumsi pil KB darurat. Hal ini dikarenakan belum terdapat bukti medis yang secara khusus menunjukkan keamanan dari mengkonsumsi pil KB darurat bagi remaja. Apalagi organ reproduksi dan organ tubuh pada remaja tentunya tidak sekuat orang dewasa sehingga dikhawatirkan rentan terhadap beberapa obat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.