Operasi plastik adalah sebuah penanganan pada cabang kedokteran bedah dengan memperbaiki atau merekonstruksi jaringan atau kulit yang telah rusak atau mati.
Dasar daripada operasi plastik tersebut adalah mengembalikan fungsi jaringan dan kulit mati dan memperbaiki penampilan bagian tubuh. Operasi plastik yang sering kita kenali berbeda dengan operasi kosmetik wajah, operasi plastik lebih mendasari adanya kerusakan pada suatu bagian dari kulit atau jaringan tubuh, tetapi pada operasi kosmetik didasari untuk merubah penampilan wajah dan bentuk.
Tetapi apakah anda mengetahui resiko apa saja yang dapat terjadi saat operasi plastik? Apa saja kondisi yang perlu diperhatikan pada resiko tersebut?
Penyembuhan luka
Penyembuhan luka adalah kunci utama pada operasi plastik dan rekonstruksi. Proses penyembuhan luka untuk operasi plastik terdiri dari 3 fase, yaitu fase inflamatori (4-6 hari), proliferatif (4 hari-3minggu), dan remodelling (3 minggu – 2 tahun). Setelah itu perlu penutupan luka untuk menghindari infeksi dan reepitelisasi luka. Kelembaban luka perlu dijaga guna mempercepat penyembuhan luka. Pada penutupan luka dengan penjahitan atau laser oleh dokter bedah plastik perlu ketelitian agar tekstur dan hasil penyembuhan akan lebih baik dan sempurna.
Teknik Operasi Plastik
Secara umum terdapat beberapa teknik operasi yang dilakukan untuk merekonstruksi bagian tubuh. Dokter melakukan rekonstruksi menggunakan basis reconstrucive ladder sesuai dengan tingkat keparahan luka atau estetik dari yang mudah hingga yang lebih kompleks.
Secara bertahap teknik yang dilakukan adalah free tissue transfer, regional tissue transfer, distant flaps, skinn graft, primary closure, dan local tissue transfer.
Resiko Operasi Plastik
Resiko dan operasi plastik secara garis besar sangat bergantung pada lokasi, ukuran, dan tekstur jaringan. Pengalaman dokter dalam menjalankan operasi juga berpengaruh, karena teknik bedah yang kurang hati-hati dan kurang terampil akan menimbulkan beberapa resiko yang tidak diinginkan.
Tetapi bagaimanapun akan terdapat resiko minimal yang akan muncul baik pada proses operasi atau setelah operasi. Tetapi ini juga bregantung pada kondisi pasien. Resiko operasi plastik yang sering terjadi antara lain:
Nyeri
Rasa nyeri sering dialami pada lokasi luka operasi. Dokter akan memberikan obat pereda nyeri selama proses penyembuhan luka.
Bekas Luka
Bekas luka operasi bisa saja terjadi sesuai dengan derajat luka. Luka atau deformitas yang besar akan beresiko mempunyai bekas yang besar karena perlu proses pembedahan dan penanganan yang lebih memakan waktu.
Dokter akan mengingatkan pasien mengenai proses recovery selama penyembuhan luka agar pasien rajin mengontrol bekas operasi sehingga pemulihan akan cepat kembali dengan sempurna. Faktor makanan sehat dan gaya hidup seperti tidak merokok membantu proses penyembuhan luka.
Infeksi
Hampir semua teknik pembedahan pasti beresiko timbulnya infeksi. Perawatan luka yang baik dan higienitas yang memadai dapat mengurangi timbulnya infeksi.
Pendarahan
Pendarahan bisa saja terjadi saat proses operasi berlangsung. Maka itu dokter bedah selalu menyiapkan segala kondisi kedaruratan saat operasi seperti transfusi darah
Nekrosis
Nekrosis atau jaringan mati yang masih menetap pada tubuh kita. Walau kondisi ini minim terjadi, dengan pemulihan luka yang baik maka nekrosis dapat berkurang.
Hematom
Hematom adalah penumpukan darah di luar pembuluh darah. Pada kondisi ini biasa muncul pembengkakan di daerah bekas operasi. Jika ini terjadi makan dokter bedah perlu mengeluarkan isi darah sehingga pemulihan luka lebih sempurna.
Pembekuan darah
Faktor pembekuan menjadi resiko paling utama pada operasi plastik.
Gangguan Saraf
Kerusakan beberapa saraf sering terjadi pada beberapa kasus operasi plastik di daerah wajah. Jika operasi bedah kurang hati-hati, ini akan menimbulkan kerusakan dikarenakan seperti hilangnya sensor atau motorik ekspresi wajah.
Kegagalan Rekonstruksi
Beberapa operasi plastik bisa memiliki resiko kegagalan seperti pada teknik skin graft atau flap technique. Bila terjadi deformitas maka perlu pembedahan ulang untuk memperbaiki atau mengembalikan posisi dan penyembuhan luka agar tidak terjadi ketidakstabilan bentuk.
Memilih dokter yang tepat adalah kunci utama agar terhindar dari resiko operasi plastik dan rekonstruksi yang lebih besar serta memberikan hasil maksimal pada operasi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.