Mengidap penyakit diabetes juga dapat berarti mengidap sederet penyakit penyertanya. Salah satunya yang mengganggu adalah penyakit yang menyerang kulit. Berikut ini beragam komplikasi yang timbul pada kulit akibat gula darah yang tinggi.
5 Gangguan Kulit Akibat Diabetes
1. Penyakit kulit yang berhubungan dengan diabetes
Scleroderma diabeticorum
Kondisi menebalnya kulit pada bagian belakang leher dan punggung atas. Kondisi ini biasanya menyerang penderita diabetes tipe 2. Pelembab dapat membantu untuk menghaluskan kembali kulit.
Vitiligo
Vitiligo adalah penyakit yang mempengaruhi warna kulit. Sel yang merusak pigmen (zat pengatur warna kulit), menyebabkan timbulnya bercak pada kulit (biasanya pada dada, perut, wajah, sekitar mulut, hidung dan mata). Vitiligo umumnya terkait dengan diabetes tipe 1. Perawatan bagi vitiligo adalah pemberian topikal steroid, ultraviolet dan mikro pigmentasi. Untuk sehari-hari dapat menggunakan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih.
2. Penyakit kulit yang berhubungan dengan resistensi insulin
Akantosis nigrikans
Penyakit ini menyebabkan penggelapan dan penebalan pada kulit, terutama pada lipatan. Warna kulit menjadi kecoklatan, kadang mengelupas. Kebanyakan tampak seperti kutil, disamping atau belakang leher, ketiak, dibawah dada dan pangkal paha. Bagian atas buku-buku jari juga berubah warna. Biasanya terjadi pada penderita obesitas parah dan mendahului diabetes. Mengurangi berat badan bisa jadi membantu mengurangi/mencegah penyakit ini. Ada kondisi lain yang juga diketahui menyebabkan nigricansacanthosis, misalnya akromegali dan sindrom Cushing.
3. Penyakit yang berhubungan dengan berkurangnya suplai darah ke kulit
Aterosklerosis
Adalah penyempitan pembuluh darah akibat menebalnya dinding pembuluh karena penumpukan plak. aterosklerosis paling sering dikaitkan dengan pembuluh darah didekat atau didalam jantung, hal ini bisa mempengaruhi pembuluh darah seluruh bagian tubuh termasuk suplai darah ke kulit. Saat pembuluh darah yang mensuplai ke kulit menyempit, perubahan terjadi karena kurangnya oksigen, misalnya rambut rontok, penipisan kulit pada tulang kering, perubahan warna kuku kaki dan kulit menjadi dingin.
Nekrobiosis lipoidika diabetikorum
Disebabkan oleh perubahan pada kolagen dan lemak didalam kulit. Area kulit menjadi menipis dan memerah. Kebanyakan ditemukan di bawah kaki dan bisa menjadi bisul jika terjadi trauma. NLD menyebabkan gatal dan perih. Selama tidak terjadi luka terbuka, tidak diwajibkan menjalani perawatan.
Dermopati diabetes
Terlihat seperti area bulat yang mengkilap dan menebal pada tulang kering.
Digital sclerosis
Kondisi dimana kulit jari kaki, jari tangan mengeras dan menebal. Sendi pada jari menjadi kaku. Pelembab dapat membantu menghaluskan kembali kulit dan turunkan kadar gula dalam darah.
Eruptive xanthomatosis
Terjadi saat kadar trigliserida sangat tinggi. Resitensi insulin membuat tubuh kesulitan membuang lemak dari darah. Dengan peningkatan lemak dalam darah yang ekstrim, seseorang beresiko terkena pangkreatitis (peradangan pangkreas). Gejalanya seperti benjolan pada kulit, kuning, kemerahan. Biasanya terdapat di wajah, bokong, belakang lengan dan kaki.
4. Ruam, benjolan dan melepuh
Diabetic blisters
Gejalanya seperti melepuh di jari, tangan, jari kaki, kaki, telapak tangan, tidak sakit dan akan sembuh dengan sendirinya.
Disseminated granuloma annulare
Berbentuk seperti ruam, umumnya pada daerah jari dan telinga, bisa juga di dada atau perut.
5. Infeksi Bakteri dan infeksi jamur
Infeksi bakteri
Disebabkan oleh bakteri stafilokokus. Infeksi ini akan semakin parah jika diabetes tidak terkontrol. Bakteri ini menimbulkan radang pada tempat tumbuhnya rambut, infeksi kelenjar kelopak mata atau kuku.
Infeksi jamur
Candida albicans adalah jenis jamur yang menyebabkan gangguan kulit bagi penderit diabetes. Wanita cenderung terinfeksi di vagina. Sering terjadi pada sudut mulut (angular cheilitis, menyerupai sobekan), diantara jari kaki, kuku (onikomikosis). Jamur ini menyebabkan gatal, kemerahan, bisul dan kerak. Infeksi jamur yang paling umum adalah kadas, kurap dan kutu air.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.