Terkadang saat melamun atau tidak melakukan sesuatu, beberapa orang sering melakukan kebiasaan- kebiasaan aneh. Salah satu kebiasaaan aneh yang sering kita jumpai yaitu kebiasaan menggigit kuku. Pastinya Anda sering atau pernah menemui seseorang dengan kebiasaan tersebut.
Perlu Anda ketahui, kebiasaan menggigit kuku, merupakan salah satu hal buruk yang dilakukan. Beberapa dokter menyatakan kebiasaan menggigit kuku tidak baik untuk dilakukan. Tangan dan kuku merupakan sarang kuman, bakteri, virus atau jamur.
Oleh karena itu, kebiasaan menggigit kuku harus segera dihentikan karena kebiasaan buruk ini dapat membahayakan kesehatan khususnya pada anak-anak.
Anak-anak yang memiliki kebiasaan menggigit kuku biasanya memiliki periode stres di rumah atau di sekolah, kebosanan atau kekurangan kalsium. Oleh karena itu dokter menyarankan untuk tidak melakukan kebiasaan tersebut.
Selain merusak tampilan kuku, kebiasaan ini juga dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Terlalu sering menggigit kuku bisa membuat kuman dan bakteri dengan mudah masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan berbagai macam penyakit.
Selain itu, kebiasaan buruk ini juga akan membuat kuku menjadi terluka, berdarah, bahkan bengkak, yang dapat mengakibatkan infeksi dan kerusakan syaraf. Untuk itu pada artikel ini akan membahas beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan kebiasaan menggigit kuku.
Daripada penasaran simak penjelasan pada artikel dibawah ini.
Harus memiliki keinginan untuk berhenti
Kebiasaan menggigit kuku umumnya merupakan masalah mental, sama halnya dengan kebiasaan merokok atau menurunkan berat badan. Maka untuk mematahkannya, terlebih dahulu Anda harus berniat untuk berhenti.
Lakukan pengobatan penghilang kebiasaan mengigit kuku
Cobalah pengobatan dengan menghilangkan rasa untuk menggigit kuku dengan cairan untuk kuku. Cairan ini tidak berbahaya dan tidak berwarna. Cairan ini hampir sama dengan cat kuku biasa tapi rasanya lebih pahit. Rasanya mungkin akan cukup membuat Anda tak inggin memasukkan jari ke mulut.
Meningkatkan asupan kalsium
Kebiasaan menggigit kuku pada anak dapat Anda lakukan dengan cara meningkatkan konsumsi kalsium pada menu makan anak anda untuk menghentikan kebiasaan buruk menggigit kuku pada anak anda.
Tingginya kadar kalsium dapat ditemukan dalam sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan dan biji-bijian, produk susu dan buah kering.
Identifikasi masalah
Bila kebiasaan menggigit kuku terjadi pada anak, hal pertama yang harus dilakukan yaitu identifikasi penyebab kebiasaan tersebut. Seringkali stres adalah penyebab utama menggigit kuku pada anak. Maka dengan membantu mengatasi stres, Anda juga akan dapat menghentikan kebiasaannya menggigit kuku.
Alihkan perhatian dengan aktivitas lain
Kebiasaan mengigit kuku merupakan hal yang sering terjadi khususnya pada anak-anak. Bila anak mulai menunjukkan kebiasaan gigit kuku, segera alihkan perhatiannya dengan aktivitas lain. Kegiatan yang membutuhkan dua tangan untuk bermain membuatnya tidak punya kesempatan untuk gigit kuku.
Menonton televisi atau gadget justru bisa meningkatkan kebiasaan ini. Sebab itu, ajak anak melakukan kegiatan yang mengharuskannya menggunakan dua tangan. Menjaga anak tetap sibuk juga bisa membantunya melepas stres dan kecemasan dengan cara yang positif.
Kunyah permen karet
Dengan membuat mulut dan gigi sibuk pun dapat mencegah menggigit kuku. Mengunyah permen karet bebas gula dapat membuat gigi Anda tetap sibuk dan lupa untuk menggigit kuku.
Potong pendek kuku
Kuku yang pendek jelas akan mencegah Anda untuk menggigit kuku, karena tidak ada kuku yang bisa Anda gigit.
Coba melakukan perawatan kuku atau manicure
Kecil kemungkinan bagi Anda untuk menggigit kuku jari jika kuku habis diasah, rapi dan memolesnya dengan warna yang cantik. Apalagi jika Anda membayar seorang profesional dengan baik untuk merawatnya.
Jaga kuku Anda tetap pendek dan mengoleskan setiap beberapa hari untuk membuat kuku Anda terlihat bersih dan segar.
Konsultasikan dengan dokter atau psikolog
Bila anak menunjukkan tanda gangguan kecemasan yang membuatnya punya kebiasaan menggigit kuku, berkonsultasilah dengan konselor atau psikolog anak untuk mencari tahu apa saja hal yang membuat stres atau gangguan kecemasan pada anak Anda.
Jika hal di atas belum cukup, Anda bisa melakukan aktivitas yang memiliki efek relaksasi seperti meditasi dan yoga agar emosi diri lebih terkontrol.
Namun, jika beberapa penanganan tersebut belum dapat mengatasi kebiasaan buruk yang Anda derita, tidak ada salahnya untuk memeriksakan kondisi ini kepada dokter ahli.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.