Jelang masa persalinan, setiap wanita tentunya memiliki perasaan khawatir dan hal itu sangat wajar dialami. Metode persalinan yang akan dihadapi ibu hamil terbagi menjadi dua macam, yakni persalinan normal dan persalinan caesar. Umumnya menjelang proses melahirkan, ibu hamil akan mengalami rasa sakit dan mulas.
Otot rahim yang berada di panggul memiliki peranan penting jelang persalinan karena otot rahim berfungsi untuk mengantarkan bayi dari dalam rahim keluar menuju jalan lahir melalui fase kontraksi. Ketika mengalami kontraksi, otot rahim akan terasa lebih kencang dan terjadi secara bertahap yang semakin lama akan semakin intens. Sebagian calon ibu akan merasakan kram dan nyeri punggung hebat saat kontraksi, tetapi dapat pula merasakan gejala lain.
Perbedaan Jenis Kontraksi Jelang Proses Melahirkan
Jika Anda baru pertama kali menjalani proses melahirkan, mendekati hari persalinan Anda mungkin mengalami sedikit kecemasan. Hal ini sangat normal untuk bertanya-tanya kapan persalinan mungkin terjadi dan bagaimana rasanya. Meskipun ada banyak tanda bahwa mungkin sebentar lagi adalah waktu Anda bersiap melahirkan, salah satu tanda yang paling dapat diandalkan adalah ketika Anda mulai mengalami kontraksi yang konsisten secara terus menerus.
Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memperhatikan durasi dan frekuensi kontraksi, serta gejala sekunder lainnya yang terjadi selama proses jelang persalinan. Berikut ini panduan mengenai jenis kontraksi apa yang mungkin dialami, seperti apa rasanya, dan bagaimana cara mengetahui kapan saatnya untuk pergi ke rumah sakit.
Kontraksi palsu (Kontraksi Braxton-Hicks)
Sekitar bulan ke-4 masa kehamilan atau memasuki trimeseter akhir kehamilan, ibu hamil mungkin mulai mengalami berkontraksi dari waktu ke waktu. Kontraksi ini dikenal sebagai kontraksi Braxton-Hicks atau kontraksi palsu. Kontraksi ini biasanya jarang terjadi dan tidak teratur dan merupakan cara tubuh untuk mempersiapkan otot-otot rahim untuk hari persalinan.
Ciri-ciri kontraksi Braxton-Hicks umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi perut akan terasa kencang dan menimbulkan rasa tidak nyaman yang terkonsentrasi di perut. Kontraksi ini tidak akan berubah lebih kuat dan hanya terjadi sesekali, serta tidak menyebabkan perubahan pada serviks.
Gejala kontraksi palsu tersebut akan lebih terasa ketika sedang lelah, dehidrasi, atau terlalu banyak berjalan. Kontraksi palsu ini biasanya akan mereda jika Anda berhenti dan beristirahat. Oleh karena itu, cobalah melakukan beberapa teknik berikut untuk meringankan atau menghilangkan kontraksi, termasuk minum air putih lebih banyak, mengubah posisi (seperti dari berdiri ke duduk), dan menghentikan aktivitas yang sedang dilakukan serta beristirahat.
Jika sudah mencoba melakukan beberapa langkah di atas dan Anda masih sering mengalami kontraksi Braxton-Hicks, sebaiknya konsultasikan diri ke dokter untuk menyingkirkan persalinan prematur.
Kontraksi persalinan prematur
Jika terjadi kontraksi teratur sebelum minggu ke-37, itu bisa saja menjadi tanda persalinan prematur. Waktu kontraksi teratur ini mengikuti suatu pola, misalnya ibu hamil mendapatkan kontraksi setiap 10-12 menit selama lebih dari satu jam, Anda mungkin berada dalam fase kontraksi persalinan prematur.
Selama kontraksi, seluruh perut akan terasa keras dan memungkinan ibu hamil mengalami gejala lainnya, termasuk:
- Sakit punggung
- Tekanan pada panggul atau perut
- Kram
Sementara itu, jika ibu hamil mengalami tanda-tanda berikut, maka sangat dianjurkan untuk menghubungi dokter atau segera ke rumah sakit, terutama jika disertai dengan pendarahan vagina, diare, atau keluarnya cairan (yang mungkin menandakan air ketuban pecah). Beberapa faktor risiko persalinan prematur, meliputi:
- Kehamilan kembar atau multiple
- Kondisi abnormal dari rahim, leher rahim, atau plasenta
- Kebiasaan merokok atau menggunakan narkoba
- Tingkat stres yang tinggi
- Sejarah melahirkan secara prematur
- Memiliki infeksi tertentu
- Memiliki berat badan yang kurang atau berlebih sebelum kehamilan
- Tidak mendapatkan perawatan prenatal yang tepat
Tahapan Kontraksi Persalinan
Tidak seperti kontraksi Braxton-Hicks, ketika kontraksi persalinan yang sebenarnya dimulai, kondisi tersebut tidak dapat mereda atau hilang hanya dengan langkah-langkah sederhana seperti minum air putih atau istirahat. Sebaliknya, kontraksi asli akan menjadi lebih panjang dan lebih kuat seiring berjalannya waktu. Hal ini dikarenakan otot-otot sedang melebarkan serviks untuk mempersiapkan proses kelahiran.
Kontraksi persalinan dini
Kontraksi pada tahap ini masih agak ringan dan kontraksi yang dirasakan biasanya akan berlangsung antara 30-90 detik. Kontraksi persalinan dini akan terjadi secara teratur dan datang secara berkala. Tetapi pada saat mendekati akhir kontraksi persalinan awal, kontraksi teratur ini akan datang dalam waktu pendek sekitar lima menit sekali.
Selama persalinan awal, ibu hamil mungkin juga akan memperhatikan tanda-tanda lain yang menandai persalinan akan terjadi. Ketika serviks mulai terbuka, Anda mungkin melihat keluarnya cairan yang keluar dari vagina. Selain itu, air ketuban yang pecah juga menandai persalinan akan segera terjadi.
Kontraksi persalinan aktif dan masa transisi
Kontraksi yang mengarah ke masa transisi lebih intens daripada yang dialami di tahap awal. Selama tahap-tahap persalinan ini, leher rahim akan terbuka mulai dari 4-10 cm sebelum tiba waktunya untuk mendorong bayi Anda keluar melihat dunia. Ibu hamil mungkin merasakan setiap kontraksi terjadi dengan lebih kuat sehingga menimbulkan rasa nyeri. Kondisi tersebut mungkin mulai dirasakan dari bagian belakang tubuh dan bergerak di sekitar tubuh hingga ke perut. Kaki juga mungkin mengalami kram dan sakit.
Jika Anda curiga dan merasa sedang dalam proses persalinan aktif, Anda harus menghubungi dokter dengan segera dan mempertimbangkan untuk pergi ke rumah sakit. Kontraksi dalam persalinan aktif umumnya berlangsung antara 45-60 detik dengan waktu 3-5 menit istirahat di antaranya. Dalam masa transisi, ketika serviks melebar dari 7-10 cm, polanya berubah menjadi 60-90 detik sekali dengan hanya 30 detik hingga 2 menit istirahat di antaranya. Kontraksi yang terjadi bahkan mungkin tumpang tindih saat tubuh sudah bersiap untuk mendorong bayi keluar.
Sakit kepala ringan dan mual juga mungkin menjadi keluhan umum yang datang bersamaan dengan kontraksi pada persalinan aktif. Saat menjalani transisi, ibu hamil juga mungkin mengalami hot flashes, panas dingin, muntah, dan nyeri kepala.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.