Bisakah bayi mengalami jerawatan seperti remaja atau orang dewasa? Ternyata bisa. Malahan jerawat pada bayi termasuk kondisi yang lazim terjadi. Jerawat pada bayi dapat muncul saat lahir, namun lebih sering baru timbul setelah si kecil masuk usia beberapa minggu.
Pengertian jerawat pada bayi
Tidak jauh beda dengan para remaja, jerawat pada bayi juga muncul dalam wujud yang sama seperti benjolan merah atau putih dikelilingi dengan kulit kemerahan. Biasanya jerawat pada bayi timbul di bagian pipi, dahi, dagu, bahkan punggung.
Mikrodermabrasi Facial 1 Kali Di Aveia Clinic
Facial berfungsi untuk mengangkat komedo, mencerahkan, mengangkat sel kulit mati, merangsang pembentukan kulit baru tanpa rasa sakit, mendinginkan, dan melembabkan kulit juga. Paket ini termasuk facial treatment dan masker, tetapi belum termasuk biaya konsultasi dokter dan obat.
Meski begitu, tak semua ruam yang muncul pada kulit bayi selalu berupa jerawat. Jika yang timbul saat lahir adalah benjolan kecil berwarna putih di dahi, pipi, atau dekat mulutnya, dan itu hilang dalam hitungan minggu, maka namanya adalah milia. Milia ini tak ada kaitannya sama sekali dengan jerawat karena benjolannya merupakan timbunan sel kulit mati yang terperangkap dalam permukaan kulit.
Jika iritasinya mirip ruam atau kulit bersisik, dan munculnya di bagian tubuh lain, maka si kecil mungkin mengalami dermatitis seborhoik atau eksim. Namun tak seperti jerawat, ruam akibat eksim biasanya membuat si kecil tak nyaman. Kondisi ini bisa muncul bersamaan dengan gejala lain seperti bayi rewel, muntah, atau demam.
Jenis jerawat pada bayi
Tergantung dari usianya, ada 2 jenis jerawat pada bayi. Pertama, jerawat bayi baru lahir (neonatal acne) yang muncul ketika ia lahir hingga berusia 3 bulan. Kondisi ini sepenuhnya normal dan biasa dialami 20% bayi.
Kedua, jika usia si kecil lebih dari 3 bulan, maka ia mungkin mengalami yang namanya jerawat kanak-kanak, terutama kalau benjolannya besar dan merah (kadang juga bisa berisi nanah). Meski juga dialami 20% bayi, namun tak seperti neonatal acne, tipe jerawat ini butuh perawatan ekstra untuk menghilangkannya, dan supaya itu tak sampai menimbulkan bekas luka.
Munculnya jerawat kanak-kanak ini juga bisa jadi tanda bahwa saat besar nanti, ia mungkin akan menghadapi masalah kulit serupa. Oleh karenanya, ada baiknya orang tua bekerjasama dengan dokter anak atau dokter kulit untuk mencegahnya sejak dini.
Apa Penyebab jerawat pada bayi?
Sayangnya penyebab jerawat pada bayi masih belum diketahui pasti. Beberapa ahli menduga kalau penyebabnya adalah karena hormon yang diterima si kecil dari ibunya di akhir usia kehamilan. Faktor lain bisa jadi karena infeksi jamur, khususnya jenis Malassezia, yang biasanya berkumpul di permukaan kulit. Namun hingga kini, para ilmuwan masih terus memelajari faktor lain yang mungkin jadi pemicunya.
Standard Facial 1 Kali Di Reface Clinic
Sudah termasuk cuci wajah, peeling, ekstrak komedo, dan masker.
Fakta lain mengatakan kalau bunda minum obat selagi menyusui, atau si kecil yang minum obat tertentu, maka itu juga bisa memicu munculnya jerawat pada bayi. Pada beberapa kasus, jerawat juga dapat timbul sebagai reaksi produk tertentu, khususnya yang mengandung minyak karena ini dapat menyumbat pori-pori.
Risiko munculnya jerawat juga semakin besar kalau si kecil merasa kepanasan, bila kulitnya mengalami iritasi akibat air liur, air susu, maupun bahan tertentu yang teksturnya kasar, atau usai dicuci dengan deterjen berbahan kimia.
Berapa lama munculnya jerawat pada bayi itu?
Biasanya jerawat pada bayi bisa hilang dalam hitungan minggu, namun ada pula yang sampai berbulan-bulan. Nah kalau jerawatnya tak hilang juga dalam waktu 3 bulan, atau bunda khawatir mengenai kondisi tersebut, segera periksakan si kecil ke dokter. Dokter mungkin akan meresepkan obat tertentu untuk membantu meredakannya.
Bagaimana cara mengatasi jerawat pada bayi?
Soal mengatasi jerawat pada bayi, ada hal yang boleh dan tak boleh dilakukan karena kulit bayi lebih sensitif dari orang dewasa.
Hindari:
- Menggunakan obat jerawat yang dijual di apotik.
- Melakukan scrubbing karena jerawat pada si kecil bukan disebabkan oleh kotoran. Faktanya, membersihkan kulit bayi terlalu intens malah dapat menyebabkan iritasi.
- Mengoleskan produk yang mengandung minyak di kulit si kecil karena bisa memperparah jerawatnya. Jika ingin mengoleskan krim, hindari yang mengandung minyak. Dan setelah aplikasi, amati dampaknya pada kulit si kecil. Hentikan pemakaian bila muncul reaksi tak diinginkan.
- Memencet jerawatnya karena bisa membuatnya tambah parah.
Lakukan:
Mikrodermabrasi Facial 1 Kali Di Aveia Clinic
Facial berfungsi untuk mengangkat komedo, mencerahkan, mengangkat sel kulit mati, merangsang pembentukan kulit baru tanpa rasa sakit, mendinginkan, dan melembabkan kulit juga. Paket ini termasuk facial treatment dan masker, tetapi belum termasuk biaya konsultasi dokter dan obat.
- Bersihkan wajah bayi dengan sabun (pilih yang bahannya ringan, hypoallergenic, dan bebas parfum) dan air hangat. Lakukan sekali saja setiap harinya. Keringkan dengan cara menepuk-nepuk perlahan.
- Jaga kulit si kecil tetap bersih dan lembab, misalnya dengan mengoleskan pelembab khusus bayi atau memasang humidifier.
- Sabar karena jerawat itu tidak membuat si kecil tak nyaman.
Adakah cara alami untuk atasi jerawat pada bayi?
Sebelum menggunakan cara alami berikut, lebih baik berkonsultasilah dengan dokter anak untuk memastikan kalau ia tak alergi terhadapnya.
Minyak kelapa
Sudah banyak bayi di seluruh dunia yang sembuh jerawatnya karena minyak satu ini. Anda tinggal membasahi cotton ball dengan beberapa tetes minyak kelapa, lalu oleskan ke kulit bayi.
ASI
ASI mengandung asam laurat yang bersifat antibakteri dan antiradang. Mengoleskan beberapa tetes ASI ke kulit bayi mungkin bisa dicoba.
Mengubah pola makan
Kalau si kecil sudah mulai disapih, maka bunda mungkin perlu mengurangi asupan produk susu atau jeruk-jerukan, karena ini dapat menurunkan risiko gangguan kulit, terutama eksim.
Upaya apa yang dilakukan untuk mencegah jerawat pada bayi?
Walau mungkin mustahil untuk mencegah jerawat pada bayi, namun tak ada salahnya bunda untuk tetap mempraktekkan beberapa saran berikut:
- Selalu gunakan produk bayi yang bebas parfum – bahan pewangi buatan dapat mengiritasi kulit bayi yang masih sensitif. Sebaliknya pilih produk dengan label hypoallergenic untuk losion, sabun, sampo, hingga deterjennya.
- Bersihkan dan bukan scrubbing – seperti disinggung tadi, aksi menggosok dapat mengiritasi kulit bayi.
- Mandikan ia secara teratur – untuk bayi yang usianya sudah menginjak beberapa bulan, kotoran dan minyak dapat terperangkap dalam pori-porinya sehingga memicu timbulnya jerawat. Karenanya, mandikan si kecil secara rutin.
Tidak ada perawatan khusus untuk jerawat bayi, namun bunda tetap harus berkonsultasi dengan dokter anak jika merasa khawatir akan hal itu.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.