Manusia memang tercipta sebagai makhluk dinamis, mampu bergerak dengan bebas tanpa hambatan. Akan tetapi sering muncul keinginan untuk istirahat di waktu yang tidak tepat seperti pada saat jam kerja. Memilih bicara dengan rekan kerja lebih lama sehingga menunda setumpuk pekerjaan.
Apabila kegiatan terus berulang setiap hari maka dipastikan Anda akan memiliki pekerjaan yang banyak dan sukar pula untuk diselesaikan. Sehingga timbul rasa malas dan seolah tidak peduli meskipun deadline kerja akan segera tiba.
Patut Anda waspadai mengenai kebiasaan menunda pekerjaan, beberapa ahli mengatakan jika pekerjaan yang terbengkalai setiap hari ternyata berkaitan langsung dengan gangguan mental dan dapat mengganggu kualitas hidup.
Berbagai prestasi yang turun akan melahirkan depresi dan hal itulah yang menjadi alasan timbulnya gangguan mental.
Kondisi tubuh apa saja yang bisa menjadi penyebab gangguan mental? Simak penjelasannya berikut ini:
1. Depresi
Penyebab tingginya angka kemalasan di dalam hidup adalah adanya depresi, otak seolah berhenti di dalam sebuah kasus atau kejadian hidup yang Anda alami. Sehingga tidak mampu mengerjakan rutinitas yang sebenarnya saat ini sedang Anda dihadapi.
Depresi mendorong pikiran dan hati untuk berputus asa dan kehilangan harapan. Bahkan rasa malas dapat terjadi ke dalam kegiatan yang paling mudah seperti malas mandi dan makan.
2. Gangguan psikis
Rasa malas dan menunda pekerjaan menjadi gejala seseorang memiliki riwayat gangguan psikis. Salah satunya Attention Deficit Hyperactvity Disorder (ADHD) membuat Anda sulit berkonsentrasi, impulsif, mudah teralihkan dengan sesuatu hal sehingga pekerjaan tidak terorganisir dan terbengkalai.
Gangguan psikis lainnya adalah Obsessive Compulsive Disorder (OCD), salah satu gangguan mental yang membuat Anda terus menerus melakukan kegiatan yang sama setiap waktu. Sehingga pekerjaan akan semakin banyak.
Tips menghentikan kebiasaan menunda pekerjaan
Kebutuhan Anda akan mobilitas yang tinggi membutuhkan konsentrasi sebagai modal paling utama untuk tetap produktif. Para ahli Neuropsikologi menyatakan jika kegiatan menunda pekerjaan menjadi akibat dari gagalnya mengatur waktu untuk diri sendiri.
Kira-kira apa saja yang bisa dilakukan untuk mengubah kebiasaan menunda pekerjaan? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Mulai membuat note sebagai deadline kerja
Kegiatan menunda pekerjaan akan membuat perasaan nyaman dalam kondisi yang salah. Sehingga mulailah untuk membuat beberapa catatan kecil yang mampu mengingatkan Anda akan kewajiban setiap hari.
Lembaran sticky notes dari kertas bisa menjadi pilihan terbaik, simpan di tempat strategis sehingga dapat menyita perhatian. Gunakan juga note yang disimpan di smartphone sehingga bisa dibawa kemanapun Anda pergi.
2. Gunakan skala prioritas
Hal ini berkaitan dengan proses manajemen waktu, menunjukkan pekerjaan yang harus menjadi prioritas utama untuk segera diselesaikan. Taraf ukurnya bisa jadi adalah beban kerja yang lebih berat atau tanggal deadline.
3. Simpan semua distraksi
Keseimbangan hidup dan pekerjaan dapat terganggu oleh kegiatan konsumerisme. Salah satunya adalah pemakaian perangkat elektronik yang membuat Anda akan menunda setiap pekerjaan.
Matikan koneksi internet dan menyimpan segala gadget saat bekerja, dinilai efektif dalam mengusir kebiasaan menumpuk pekerjaan.
4. Istirahat
Beban kerja setiap hari memang akan membuat lelah dan menimbulkan rasa malas. Sehingga istirahat yang cukup dapat mengembalikan semangat kerja. Kualitas tidur yang baik mengantarkan Anda pada kesuksesan harian, mulailah untuk menghindari begadang dan segera beristirahat.
5. Menyelesaikan pekerjaan adalah penting
Tips terakhir yang bisa diterapkan adalah menyadari bahwa pekerjaan saat ini sangat penting bagi kehidupan Anda. Dapat menopang kebutuhan hidup, meningkatkan prestasi dan membangun citra yang baik dengan berbagai relasi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.