Pada umumnya, penyakit kelamin ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman sehingga terjadilah infeksi. Penularannya bisa melalui sperma, darah, cairan tubuh dan cairan vagina.
Beberapa gejala penyakit kelamin wanita jarang disadari oleh kita sehingga bisa berkembang pada penyakit yang berbahaya.
1. Luka pada Alat Kelamin, tapi tidak menimbulkan rasa sakit
Luka pada alat kelamin bisa menjadi gejala sifilis awal akibat infeksi bakteri treponema pallidum. Umumnya, luka ini tidak menimbulkan rasa sakit dan infeksinya sangat mudah menular.
Penularannya bisa melalui sentuhan pada luka itu sendiri. Luka ini biasanya bertahan selama 1,5 bulan dan kemudian akan hilang.
Apabila terus dibiarkan, infeksi ini akan hilang lebih lama, yaitu 4-10 minggu dan kemudian akan hilang. Jika infeksi sudah memasuki tahap berikutnya, maka akan timbul gejala serupa flu, seperti nyeri pada persendian, sakit kepala dan demam. Selain itu, rambut penderita juga bisa mengalami kerontokan.
2. Gejala awal penularan Gonore yang tidak terlihat
Gonore atau yang lebih dikenal dengan kencing nanah merupakan salah satu penyakit menular seksual akibat bakteri neisseria gonorrhoeae. Biasanya, penyakit ini tidak menimbulkan gejala sehingga seringkali membuat penderitanya tidak sadar jika dirinya terinfeksi.
Gejala yang mungkin muncul antara lain rasa sakit saat buang air kecil, keluar cairan vagina berwarna hijau atau kuning, rasa sakit pada bagian perut bawah saat atau setelah berhubungan seks, sering buang air kecil, gatal di sekitar kelamin dan mengalami perdarahan saat atau setelah berhubungan seks.
3. Gejala Klamidia berupa perubahan cairan Vagina
Penyakit seksual ini disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis yang dapat menular dengan lebih sering. Dalam beberapa kasus, penderitanya tidak merasakan gejala apapun sehingga tanpa disadari, kita bisa menjadi salah satu penderitanya.
Gejala yang mungkin muncul pada wanita antara lain, menstruasi yang banyak, cairan vagina tidak seperti biasa, nyeri perut di bagian bawah, rasa sakit saat buang air kecil, terasa sakit saat berhubungan seks, dan terjadi perdarahan di luar siklus menstruasi. Anda harus lebih waspada ketika gejala tersebut sudah muncul.
4. Gejala Chancroid berupa Bisul
Bakteri haemophilus ducreyl merupakan bakteri penyebab penyakit menular yang satu ini. Awalnya, akan muncul bisul kecil di alat kelamin setelah 1-14 hari seseorang terinfeksi.
Sehari berikutnya, bisul tersebut akan berubah menjadi luka. Apabila sudah dalam tahap ini, Anda perlu segera melakukan pengobatan atau penanganan.
Luka ini kemudian akan mengalami pembengkakan kelenjar getah bening pada selangkangan. Jika terus dibiarkan, pembengkakan ini dapat berkembang menjadi abses.
5. Munculnya benjolan pada anus
Bakteri klebsiella granulomatis merupakan penyebab dari penyakit donovanosis atau granuloma inguinale. Penyakit menular ini umumnya terjadi melalui vagina atau seks anal.
Meskipun jarang, penyakit ini juga bisa ditularkan melalui seks oral. Kondisi ini akan membuat jaringan alat kelamin mengalami kerusakan secara perlahan.
Gejala yang mungkin dirasakan penderita antara lain luka yang meluas hingga pangkal paha dengan bau yang tidak enak, lapisan kulit perlahan mengelupas dengan benjolan yang membesar serta muncul benjolan di sekitar alat kelamin dan anus.
Gejala ini harus segera diatasi agar tidak menyebar menjadi penyakit lainnya.
Penyakit yang disebabkan oleh jamur atau bakteri harus segera mendapatkan penanganan agar infeksi tidak semakin parah. Oleh karena itu, para wanita disarankan untuk menggunakan antiseptik kewanitaan sebelum dan setelah melakukan hubungan seks. Pastikan jika produk antiseptik kewanitaan dapat mengusir jamur dan bakteri.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.