Ada banyak keluhan fisik yang mengiringi kehamilan, mulai dari mual, pusing, lemas, dan satu lagi adalah sesak nafas. Sesak nafas saat hamil merupakan kondisi yang wajar terjadi, namun demikian ada beberapa kondisi sesak yang tidak wajar selama kehamilan dan harus mendapatkan perhatian medis agar tidak membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Dalam artikel ini akan kita pelajari apa penyebab sesak nafas saat hamil, seperti apa sesak yang dikatakan tidak normal dan bagaimana cara mengatasinya. Mudah-mudahan hal ini mudah difahami dan bermanfaat untuk kita semua.
Apa yang dimaksud dengan sesak nafas saat hamil?
Ada dua kondisi yang dimaksud dengan sesak nafas selama kehamilan, yang pertama adalah sesak nafas yang murni disebabkan oleh kehamilan itu sendiri dan yang kedua adalah penyakit lainnya yang menyebabkan sesak dan menjadi parah saat hamil.
Pada kondisi yang pertama, sering dialami oleh ibu hamil mulai dari trimester kedua (hamil 3-6 bulan), Ibu hamil merasakan sesak yakni harus bernafas lebih dalam dan lebih cepat ketika berjalan atau melakukan aktifitas fisik, padahal sebelum hamil ketika melakukan kegiatan itu tidak merasa sesak sama sekali. Hanya berjalan 20 meter saja sudah merasa ngos-ngosan seperti habis berlari.
Pada kondisi yang kedua, sebelum hamil, ibu hamil memang sudah memiliki penyakit asma, atau sedang terserang batuk pilek dan sebagainya, dan ketika hamil penyakit tersebut muncul dan menyebabkan sesak nafas saat hamil.
Apa Penyebab Sesak Nafas saat Hamil?
Pada trimester kedua, hormon kehamilan merangsang otak untuk meningkatkan frekuensi dan kedalaman menarik napas sang ibu, ini merupakan cara cerdas tubuh agar bisa mengambil lebih banyak oksigen yang memang sangat dibutuhkan oleh janin dalam kandungan. Hormon kehamilan juga membuat kapiler di saluran pernapasan menjadi lebar dan mengendurkan otot-otot paru-paru dan saluran bronkial, membuat Anda merasa seperti sedang mengisap udara meskipun hanya melakukan aktifitas ringan.
Pada trimester ketiga sekitar minggu ke 31 kehamilan, rahim anda terus berkembang menjadi besar dan kandungan mendorong rongga dada (paru-paru) sehingga akan membatasi kemampuan paru untuk sepenuhnya mengembang saat menarik napas sebagai akibatnya nafas terasa pendek-pendek dan lebih cepat. Kondisi lain, seperti anemia dan asma bisa menyebabkan sesak napas saat hamil, juga.
- Berbagai Penyebab Sesak Nafas
Yang perlu diketahui...
Jangan khawatir - sesak napas ringan saat hamil benar-benar normal, dan janin Anda benar-benar aman.
Semakin maju usia kehamilan, rahim akan tumbuh menjadi lebih besar dan tanpa basa-basi akan menyita banyak ruang dan mendorong banyak organ-organ lain pada rongga perut dan dada termassuk paru-paru yang kita gunakan untuk bernafas. Untungnya, meskipun sesak nafas ibu rasakan selama kehamilan, hal ini sangatlah penting guna memenuhi kebutuhan oksigen sang janin. Semakin mendekati hari persalinan, sesak nafas saat hamil akan berkurang signifikan dengan sendirinya, pada saat ini bayi turun ke bawah ke dalam panggul, membebaskan ruangan untuk paru-paru sehingga ibu lebih leluasa untuk bernapas.
Seperti apa sesak nafas pada ibu hamil yang tidak normal?
Kadang-kadang sesak napas dapat disebabkan oleh kadar zat besi yang rendah, jadi pastikan untuk memeriksa dengan dokter tentang hal itu. Dan sesak napas berat selama kehamilan tidak normal:
- jika bibir atau jari tampaknya berubah pucat bahkan kebiruan,
- jika mengalami nyeri dada dan denyut nadi cepat,
- jika megalami batuk terus-menerus,
- jika terdapat pembengkakan pada tungkai atau anggota tubuh lainnya, baca: Preeklampsia pada Ibu hamil
Hubungi dokter segera, katakan juga apabila Anda memiliki asma sebelum hamil.
Cara Mengatasi Sesak Nafas Saat Hamil
Seperti dikatakan sebelmunya, bahwa rasa sesak nafas saat hamil yang ringan tidaklah berbahaya dan normal. Tapi boleh saja bagi kita untuk meringankan gejala ini dengan cara-cara yang sehat.
- Jika aktifitas fisik yang dilakukan terasa begitu berat dan membuat sesak nafas, maka kurangilah atau berisitirahatlah sejenak. Jangan memaksakan diri!
- Duduklah dengan tegak, tujuannya untuk memberikan paru-paru banyak ruang untuk mengembang dan mengempis selama bernafas.
- Ketika Anda berada di tempat tidur pada malam hari, menopang kepala leher dan bahu sedikit dengan beberapa tambahan bantal.
- Posisi tidur miring ke kiri juga dianjurkan untuk meringankan sesak nafas saat hamil.
- Setelah Anda melahirkan, pernapasan akan segera kembali normal seperti sebelum hamil.
- Apabila ibu memiliki asma, silahkan baca: Asma pada Ibu Hamil
Sekian ulasan singkat mengenai sesak nafas saat hamil, semoga bermanfaat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.