Dalam siklus menstruasi, wanita akan mengalami ovulasi alias masa subur di hari ke-10 hingga 15 yang dihitung sejak hari pertama haid. Ovulasi adalah proses dimana ovarium akan mengeluarkan sel telur yang sudah matang yang kemudian akan masuk ke tuba fallopi.
Nah, di masa subur inilah waktu yang tepat untuk berhubungan seksual. Sel telur yang masuk ke tuba fallopi akan menunggu sperma untuk dibuahi. Jika terjadi pembuahan, maka wanita akan mengalami proses kehamilan.
Proses terjadinya kehamilan setelah berhubungan intim
Berhubungan intim di masa subur dapat meningkatkan peluang terjadinya kehamilan, meskipun memang tidak menjamin pasti langsung terjadi proses pembuahan. Jika sel sperma sukses membuahi sel telur, maka beginilah proses kehamilan setelah berhubungan intim:
1-3 hari pasca berhubungan seks
- Setelah berhubungan intim, sebanyak 300 juta sperma akan masuk ke dalam vagina. Akan tetapi, ternyata tidak lebih dari 100 ribu sperma yang akan berhasil masuk ke leher rahim menuju lokasi sel telur.
- Meskipun sedang tidak subur alias tidak ada sel telur yang diproduksi pun, sperma bisa bertahan hidup selama 5 hari dalam organ reproduksi wanita.
- Dari 100 ribu sperma yang berhasil masuk ke leher rahim, ternyata tidak semuanya mampu mencapai sel telur. Hanya sekitar 200 sperma yang mampu berenang sampai sel telur.
- Sel-sel sperma akan berlomba-lomba menembus sel telur. Ketika berhasil menembus sel telur, maka inilah yang dinamakan proses pembuahan.
- Ketika satu sel sperma membuahi satu sel telur, maka akan terjadi kehamilan tunggal.
- Jika ada 2 sel telur matang yang berhasil dibuahi 1 sel sperma, maka bisa terjadi kehamilan kembar identik. Namun, apabila kedua sel telur matang dibuahi oleh 2 sel sperma, maka akan menghasilkan kembar tidak identik (kembar flaternal).
- Sekitar 24 jam setelah pembuahan, maka telur akan berkembang menjadi zigot dan terbagi dalam dua sel.
- Sel akan terus membelah dan berlipat ganda setiap 12 jam hingga mencapai rahim. Kemungkinan untuk memiliki anak kembar dapat terjadi jika masing-masing sel berkembang terpisah walau pada awalnya hanya satu sel saja.
Jika tidak terjadi pembuahan, maka tubuh akan berhenti memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Hal ini mengakibatkan lapisan dinding rahim yang semula menebal akan luruh menjadi darah haid.
3-7 hari pasca berhubungan intim
- Pada hari ketiga setelah bercinta dan terjadi proses pembuahan, zigot akan berkembang menjadi 32 sel dan berbentuk seperti buah raspberi.
- Pembelahan akan terus berlanjut hingga memiliki 500 sel. Zigot dikelilingi lapisan berongga dan berisi cairan, lalu akan tiba di rahim dalam beberapa hari kemudian.
- Pada hari ke-7, terjadi proses implantasi atau penempelan zigot pada dinding rahim.
- Flek atau pendarahan ringan akan terjadi selama 1-2 hari sebagai tanda adanya implantasi.
- Setelah zigot menempel pada rahim, lapisan berongga dan berisi cairan yang mengelilingi sel-sel zigot tadi akan membentuk kantung ketuban dan plasenta sebagai sumber nutrisi janin.
- Lapisan dinding rahim menebal dan leher rahim akan tertutup lendir hingga waktu persalinan tiba.
Baca Selengkapnya: Beneran Hamil? Inilah Tanda-Tanda Kehamilan Minggu Pertama
Kapan harus periksa kehamilan dengan tespek?
Meski sudah telat haid beberapa hari, hasil tespek bisa jadi masih menunjukkan hasil negatif. Padahal, mungkin saja sebetulnya Anda sedang hamil muda. Begitu juga sebaliknya, hasil tespek positif juga belum tentu menandakan Anda sudah hamil.
Baca Selengkapnya: Membaca Hasil Tespek: Positif, Negatif, Atau Samar
Tes kehamilan dengan test pack dapat dilakukan 3-4 minggu sejak hari pertama haid. Hal ini bisa memberikan hasil yang cukup jelas karena hormon hCG sedang banyak diproduksi akibat pengaruh implantasi janin.
Penempelan janin dalam kandungan juga dapat menimbulkan sedikit flek atau bercak darah. Anda tak perlu khawatir karena ini merupakan hal yang normal.
Namun, apabila pendarahan saat hamil berlangsung berhari-hari, segera hubungi dokter untuk menghindari risiko keguguran dan kehamilan ektopik. Perlu ditekankan bahwa proses kehamilan setiap wanita berbeda antara satu dengan yang lainnya. Maka itu, periksakan kandungan Anda secara rutin untuk memantau kesehatan janin dan ibu.
Baca Juga: Perdarahan Saat Hamil, Mana yang Normal dan Perlu Diwaspadai?
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.