Simvastatin: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Jan 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 4 menit

Bagi Anda yang malas berolahraga tapi sangat gemar makan makanan berlemak, seperti nasi padang, ayam goreng atau gorengan di pinggir jalan, pasti Anda pernah mendengar rekomendasi teman atau keluarga bahwa Anda perlu mengkonsumsi obat penurun kolesterol untuk membantu Anda menurunkan kadar kolesterol dalam darah seperti Simvastatin contohnya.

Tetapi sesungguhnya, apakah mengkonsumsi obat penurun kolesterol seperti simvastatin tanpa mengatur pola makan dan olahraga dapat membuahkan hasil? Untuk lebih jelasnya, mari disimak artikel yang satu ini!

Apa itu kolestrol dan efeknya terhadap tubuh?

Sebelum membahas obat penurun kolesterol yang satu ini, ada baiknya jika Anda mengetahui sedikit informasi tentang kolesterol. Karena masyarakat sudah menilai bahwa yang namanya kolesterol buruk bagi tubuh. Tetapi kenyataanya tidak selamanya kolesterol memberikan efek yang buruk bagi tubuh.

Kolesterol adalah steroid , lemak steroid yang dibutuhkan tubuh Anda untuk hal-hal seperti:

  • produksi sel
  • hormon seks
  • pencernaan
  • mengubah sinar matahari menjadi vitamin D

Kolesterol berasal dari makanan yang Anda makan dan diproduksi di dalam tubuh Anda, terutama di hati Anda. Yang berbahaya adalah jika terjadi penumpukan kolesterol di dalam pembuluh darah Anda sehingga kolesterol dapat berjalan melalui aliran darah Anda. Di sinilah kolesterol LDL dapat membentuk plak. Plak tebal, endapan keras yang melekat pada dinding arteri dan membatasi aliran darah. Ketika ini terjadi, penyumbatan pembuluh darah dapat menyebabkan stroke dan kondisi kesehatan serius lainnya.

Mengenal kegunaan obat Simvastatin

Statin bekerja dengan menghambat enzim yang dibutuhkan hati Anda untuk menghasilkan kolesterol LDL atau “kolesterol jahat”. Statin juga minimal meningkatkan kolesterol HDL ("baik"), yang bertanggung jawab untuk memindahkan kolesterol jahat dari arteri Anda kembali ke hati.

Simvastatin termasuk ke dalam kelas obat yang dikenal sebagai inhibitor HMG-CoA reduktase, atau juga disebut statin. Obat-obatan yang termasuk ke dalam kelas Statin bekerja dengan mengurangi produksi kolesterol tubuh. Mereka juga mengurangi jumlah kolesterol dan trigliserida yang bergerak melalui tubuh. Kolesterol tinggi dan trigliserida berhubungan dengan peningkatan risiko:

  • penyakit jantung
  • stroke dan
  • serangan jantung

Statin biasanya digunakan dalam kombinasi dengan perubahan gaya hidup, seperti perubahan diet dan olahraga. Pedoman penggunaan simvastatin oleh American Heart Association dan American College of Cardiology merekomendasikan terapi statin untuk orang-orang yang masuk dalam salah satu dari empat kategori faktor risiko.

  1. Orang yang didiagnosis dengan penyakit kardiovaskular
  2. Orang dengan tingkat LDL tinggi (lebih dari 190 mg / dL)
  3. Penderita diabetes antara usia 40 dan 75 tahun yang mengalami peningkatan kadar LDL (70 hingga 189 mg / dL), tetapi belum didiagnosis dengan CVS
  4. Orang dengan peningkatan kadar LDL (lebih dari 100 mg / dL) dan peningkatan risiko mengalami serangan jantung dalam 10 tahun ke depan

Jadi tentu jelas menurut pedoman ini, penggunaan simvastatin bukan bertujuan untuk menghilangkan lemak dalam tubuh Anda jika Anda ingin makan enak tanpa berolahraga.

Metabolisme Simvastatin di dalam tubuh

Sebagian besar obat diserap di usus. Sekitar 15% biasanya keluar melalui tinja. Kemudian sebagian besar dimetabolisme. Sedikit dikeluarkan oleh ginjal. Sesaat setelah dikonsumsi, konsentrasi simvastatin dalam darah mencapai puncak dalam waktu 80 hingga 160 menit. Simvastatin memiliki waktu paruh lebih pendek di tubuh daripada atorvastatin.

Penggunaan obat ini tidak boleh diberikan untuk wanita hamil, dan ada beberapa indikasi bahwa produksi kolesterol mungkin penting dalam perkembangan janin, jadi obat statin tidak boleh diberikan pada wanita hamil. Jika kehamilan terjadi selama menggunakan obat ini, segera hentikan penggunaan obat ini dan konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan pengobatan alternatif lainnya.

Pasien yang minum alkohol dalam jumlah besar atau memiliki riwayat penyakit hati kadang-kadang tidak diresepkan simvastatin karena kekhawatiran tentang efek obat pada hati.

Seperti statin lainnya, simvastatin dapat diminum setalah makan. Umumnya obat harus diminum pada malam untuk meningkatkan efektivitas.

Efek samping apa yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Simvastatin?

Efek samping yang dialami orang dapat meningkat seiring waktu atau dengan beralih ke statin lain. Efek samping yang jarang terjadi namun bisa menyebabkan hal-hal yang serius meliputi:

  • Rhabdomyolysis adalah kondisi serius di mana sel-sel otot menjadi rusak. Ini lebih mungkin terjadi pada orang yang menggunakan statin dengan obat lain yang memiliki risiko serupa.
  • Kerusakan hati dapat terjadi ketika statin menyebabkan peningkatan enzim hati yang membantu pencernaan.
  • Keprihatinan lain tentang penggunaan simvastatin

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan statin mungkin terkait dengan hal-hal berikut:

  • Menyebabkan masalah memori
  • Peningkatan gula darah
  • Diabetes tipe 2

Walaupun analisis penelitian ini menunjukkan bahwa risikonya minimal, dan dipengaruhi oleh faktor risiko tambahan. Selain itu Anda tidak boleh mengonsumsi simvastatin jika Anda hamil, menyusui, atau jika Anda memiliki penyakit hati. Ada juga obat yang tidak boleh diminum bersamaan dengan simvastatin dikarenakan dapat menimbulkan interaksi obat. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum memulai terapi simvastatin.

Saat mengonsumsi statin, jangan mengonsumsi grapefruit atau minum jus grapefruit. Grapefruit dapat mengganggu enzim yang memetabolisme simvastatin. Anda dapat berakhir dengan terlalu banyak kadar obat yang beredar dalam aliran darah Anda. Sehingga meningkatkan risiko Anda mengalami efek samping berat yang berkaitan dengan penggunaan statin.

Apakah simvastatin baik atau buruk untuk Anda?

Jurnal American Heart Association, Sirkulasi: Kualitas dan Hasil Kardiovaskular, menerbitkan laporan tentang analisis 135 uji coba terkontrol secara acak. Para peneliti menemukan bahwa efek samping penggunaan simvastatin bervariasi tergantung pada masing-masing individu.

Studi ini juga menyimpulkan bahwa simvastatin umumnya aman dan hanya menimbulkan efek samping yang tidak serius. Studi ini juga menemukan bahwa manfaat simvastatin lebih besar daripada risiko bagi kebanyakan orang.

Apakah statin baik atau buruk untuk Anda? Pada akhirnya, itu tergantung pada faktor risiko dan status kesehatan Anda.


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app