Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah perokok aktif yang cukup besar. Data menyebutkan, hampir 80% perokok aktif di Indonesia mulai mencoba merokok semenjak usia remaja. Posisi pertama ditempati oleh kelompok usia 15-19 tahun.
Sementara anak-anak yang masih berumur 10-14 tahun menempati peringkat kedua.
Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan mengingat usia tersebut tubuh masih dalam perkembangan. Racun yang terbawa ke dalam tubuh bisa menghambat pertumbuhan serta memberi dampak buruk bagi kesehatan.
Bahaya merokok di usia remaja sebenarnya sangat berisiko bahkan bisa memicu beragam penyakit. Ulasan lebih lengkapnya bisa Anda temukan di bawah ini.
Dampak merokok tak mengenal usia
Tua, muda, bahkan remaja dan anak-anak bisa terkena dampak buruk dari rokok. Tercatat 6 juta nyawa melayang setiap tahunnya akibat kebiasaan merokok. Diperkirakan pada tahun 2030, jumlahnya akan terus meningkat hingga mencapai 10 juta jiwa.
Dan yang lebih buruknya, Indonesia menempati urutan ketiga sebagai negara dengan jumlah perokok terbesar di dunia di bawah Cina dan India yang berada di posisi kedua dan pertama.
Pada tahun 2013, 85% dari jumlah rumah tangga di Indonesia terpapar asap rokok. Dari jumlah tersebut diperkirakan 25 ribu perokok pasif meregang nyawa. Sementara perokok aktif yang meninggal 8 kali lebih besar jumlahnya. Kebiasaan merokok tidak memberikan manfaat sama sekali bagi tubuh.
Justru kebalikannya, efek negatif yang didapatkan. Misalnya saja kanker paru, penyakit ini gampang menggerogoti tubuh para perokok. Disamping itu organ tubuh lainnya juga akan mengalami kerusakan seperti jantung, ginjal, pembuluh darah, tulang, otot, serta otak.
Jenis masalah kesehatan yang menyerang perokok berusia dibawah 18 tahun
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa banyak masalah kesehatan yang dialami oleh perokok aktif tak terkecuali mereka yang berusia dibawah 18 tahun. Data dari sebuah penelitian menunjukkan remaja yang sudah merokok, rentan terkena sakit kepala dan nyeri pada punggung.
Selain itu nafsu makannya juga berkurang sehingga berdampak buruk bagi kesehatan. Kurang lebih ada 5 masalah kesehatan yang rentan dialami perokok berumur kurang dari 18 tahun, diantaranya adalah:
Gangguan kesehatan gigi dan mulut
Kebiasaan merokok dapat memicu timbulnya plak, karies, dan infeksi pada gusi serta mulut. Masalah pada gigi dan mulut ini sering menghinggapi perokok aktif dengan rentang usia dibawah 30 tahun. Kondisi kesehatan gigi dan mulut akan semakin parah jika kebiasaan merokok tersebut tidak segera dihentikan.
Menghambat perkembangan paru-paru
Paru-paru merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki peran sangat vital. Fungsinya berkaitan dengan sistem peredaran darah serta pernapasan. Kebiasaan merokok sejak usia anak-anak bisa mengganggu perkembangan dan pertumbuhan paru-paru sehingga kinerjanya tidak maksimal.
Menghentikan kebiasaan rokok harus segera dilakukan untuk mengembalikan kondisi paru-paru agar bisa berkembang dengan normal.
Kerusakan jantung
Kebiasaan merokok sejak remaja atau bahkan kanak-kanak bisa menyebabkan peredaran darah terganggu. Kondisi tersebut akan semakin buruk saat menginjak usia dewasa. Beberapa penyakit seperti gagal jantung, serangan jantung, jantung koroner, dan stroke semakin mudah menjangkiti.
Masalah kesehatan inilah yang menyebabkan kematian di usia muda.
Pertumbuhan yang terhambat
Merokok bisa menyebabkan kepadatan tulang berkurang. Jika kebiasaan merokok tidak segera dihentikan kerapuhan bisa terjadi terutama pada bagian tangan, kaki, tengkorak, leher, dan tulang belakang.
Begitu parahnya dampak yang disebabkan oleh kebiasaan merokok di usia muda. Karena itu sebisa mungkin hindari rokok dan jauhkan diri dari paparan asap rokok agar kesehatan jantung, paru-paru, dan organ vital lainnya semakin terjaga.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.