Penyuntikkan mikroorganisme penyebab penyakit yang telah dilemahkan atau dibunuh ke dalam tubuh disebut dengan vaksinasi. Tujuan dari vaksinasi sendiri adalah untuk meningkatkan sistem imun tubuh agar bisa menangkal bibit penyakit berbahaya di kemudian hari.
Tetapi mungkin beberapa orang menganggap bahwa vaksin hanya diberikan pada bayi dan anak-anak saja, padahal orang dewasa ternyata juga masih membutuhkan sejumlah vaksin untuk mencegah beberapa jenis penyakit tertentu, termasuk vaksin Covid 19 yang diwajibkan pemerintah saat ini.
Booking Klinik Vaksinasi via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket vaksinasi hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
6 Jenis vaksin wajib di Indonesia
Di Indonesia, ada 5 jenis vaksin yang wajib dilakukan, yaitu:
1. Vaksin hepatitis B
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2014 lalu, Indonesia merupakan salah satu wilayah dengan kasus hepatitis B tertinggi kedua di Asia Tenggara dengan perkiraan sekitar 28 juta penduduk Indonesia pernah terinfeksi hepatitis B.
Maka dari itu, vaksin hepatitis B termasuk dalam vaksinasi wajib terlebih belum ada cara pengobatan yang tersedia. Pemberian vaksin hepatitis B dilakukan 3 kali dengan jarak pemberian antar dosis selama sebulan dan dua bulan berikutnya.
Vaksin hepatitis B juga dianjurkan bagi mereka yang menderita penyakit menular seksual, suka berganti pasangan seks, ataupun bekerja di fasilitas kesehatan termasuk klinik maupun rumah sakit yang berisiko lebih tinggi terkena kontak dengan darah atau cairan tubuh penderita hepatitis B.
Baca juga: 5 Jenis Hepatitis Berdasarkan Penyebab dan Cara Pengobatan
2. Vaksin BCG
Vaksin BCG atau imunisasi BCG merupakan vaksin yang diberikan untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TB) dan dapat diberikan ketika sudah dewasa, tetapi hanya boleh diberikan sekali seumur hidup dengan syarat tertentu.
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Imunisasi BCG dapat diberikan kepada orang dengan kondisi berikut:
- Belum pernah mendapat vaksin BCG pada usia anak-anak
- Tidak memiliki riwayat penyakit TB
- Tidak terjangkit HIV
- Tidak menderita leukimia atau tumor ganas
- Tidak sedang menjalani pengobatan imunosupresif
3. Vaksin Polio
Penyakit polio adalah salah satu jenis penyakit menular yang dapat menyerang saraf dan menyebabkan kelumpuhan. Oleh karena itu, vaksin polio dapat membantu mencegah penyakit tersebut terjadi.
Ada 2 jenis vaksin polio, yaitu:
- Polio oral (imunisasi OPV) untuk bayi baru lahir dengan usia 2, 4, 6, dan 18 bulan
- Polio suntik (imunisasi IPV) untuk usia 2, 4, 6-18 bulan dan 6-8 tahun
Berikut ini adalah himbauan yang perlu diperhatikan jika ingin melakukan vaksin polio:
- Jika terjadi keterlambatan dalam pemberian vaksin polio, dihimbau untuk tidak mengulang pemberian dari awal tapi cukup melanjutkan dan melengkapi proses vaksinasi sesuai jadwal
- Jika sudah pernah mendapatkan sekali atau dua kali proses vaksin polio semasa anak-anak, maka wajib untuk melanjutkannya pada saat dewasa
- Jika belum pernah menerima vaksin polio sama sekali, disarankan untuk mendapatkan vaksinasi sebanyak 3 dosis dengan jarak 1-2 bulan pada dosis pertama dan kedua dan jarak 6-12 bulan dari dosis kedua dan ketiga
- Jika telah menerima 4 dosis vaksin polio saat anak-anak, maka disarankan melakukan vaksin polio booster sebanyak satu dosis yang dapat berguna sebagai penguat dan berlaku seumur hidup
4. Vaksin MR
Vaksin MR adalah gabungan antara vaksin campak dan rubella yang digunakan untuk mencegah virus campak dan campak Jerman. Karena kondisi virus cukup berbahaya, maka vaksin MR diwajibkan oleh pemerintah.
Penyakit campak dan rubella merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus dan dapat bisa menular melalui saluran pernapasan karena adanya kontak langsung seperti batuk atau bersin dengan penderita yang terinfeksi.
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Jika pada masa anak-anak sudah pernah mendapatkan vaksin MMR, maka vaksin MR masih tetap diperlukan untuk semua anak usia 9 bulan sampai dengan usia kurang dari 15 tahun. Selanjutnya vaksin MR akan masuk dalam jadwal vaksin rutin yang diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas anak kelas 1 SD.
Baca juga: Perbedaan Vaksin MR dan Vaksin MMR
5. Vaksin DPT dan Tdap
Vaksin DPT dan Tdap diwajibkan untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, dan pertusis (batuk rejan). Penyakit difteri dan pertusis dapat menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan, sedangkan penyakit tetanus bisa menyerang saraf akibat bakteri yang masuk melalui luka terbuka pada kulit.
Vaksin Tdap mengandung mikroorganisme yang sudah mati dan diberikan pada orang dewasa setiap 10 tahun sekali. Sementara vaksin DPT adalah jenis vaksin yang diberikan pada usia anak-anak dengan fungsi yang sama, yaitu mencegah risiko penyakit difteri, pertusis, dan tetanus.
6. Vaksin Covid 19
Vaksin Covid 19 adalah salah satu jenis vaksin yang sangat penting dan ditunggu selama masa pandemi akibat virus Corona. Saat ini program vaksinasi Covid 19 masih terus diupayakan agar membantu menurunkan tingkat keparahan penyakit, mengurangi penyebaran virus, serta bisa mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok di masyarakat secara luas.
Saat ini ada berbagai jenis vaksin Covid 19 yang sudah disiapkan pemerintah, termasuk vaksin Sinovac, Pfizer, Sinopharm, Moderna, dan vaksin AstraZeneca, serta beberapa vaksin lain yang masih dalam penelitan serta uji klinis. Yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin Covid 19 adalah mereka yang rentan terpapar virus Covid 19 termasuk para lansia dan petugas medis.
Baca juga: Efikasi, Syarat, dan Efek Samping Kupas Tuntas Vaksin COVID-19
Vaksinasi anjuran
Selain 5 jenis vaksin wajib di atas, masih ada beberapa jenis vaksin lain yang dianjurkan untuk dilakukan sesuai kondisi dan kebutuhan tiap orang, di antaranya:
1. Vaksin Influenza atau Flu
Meskipun hanya penyakit ringan, tetapi vaksin diperlukan jika sering mengalami flu. Apalagi kondisi ini dapat memicu komplikasi penyakit lain. Vaksin flu dapat dilakukan 1 kali setiap tahun terutama disarankan bagi penderita asma, epilepsi, penyakit jantung, ginjal maupun diabetes.
Baca juga: Vaksin Influenza, Kenali Manfaat Hingga Efek Sampingnya
2. Vaksin Pneumokokus
Terdapat 2 jenis vaksin pneumokokus, yaitu vaksin PCV (usia anak-anak) dan PPSV (orang dewasa). Vaksin ini berguna untuk mencegah penyakit keracunan darah, meningitis, dan penumonia (radang paru-paru).
Vaksin pneumokokus dapat diberikan sebanyak 2 dosis, yaitu pada usia 19-64 tahun dan saat berusia 65 tahun. Selain itu, vaksin pneumokokus juga dianjurkan bagi mereka yang telah berusia di atas 65 tahun atau memiliki daya tahan tubuh yang lemah.
3. Vaksin HPV
Vaksin HPV adalah jenis vaksin untuk mencegah virus human papilomavirus (HPV) yang menjadi penyebab kanker serviks dan kutil kelamin.
Vaksin HPV disarankan untuk diberikan pada masa anak-anak atau remaja yang belum aktif melakukan hubungan seksual. Akan tetapi jika belum mendapatkannya, maka vaksinasi HPV tetap dapat diberikan pada saat dewasa.
Vaksin HPV ini diberikan melalui suntikan sebanyak 3 kali dengan jarak 1-2 bulan setelah penyuntikan pertama dan 6 bulan kemudian. Jika jadwal pemberian vaksin terlewat karena hal tertentu, maka pemberian vaksin cukup dilanjutkan untuk melengkapi dosis yang telah diberikan sebelumnya.
Baca juga: Cegah Kanker Serviks dengan Vaksin HPV
4. Vaksin Varicella (cacar air)
Vaksin varicella diberikan untuk mencegah penyakit cacar air yang disebabkan oleh virus varicella zooster. Vaksin ini diberikan dalam bentuk suntikan dengan 2 kali dosis pada masa anak-anak. Namun, jika hanya pernah mendapatkan 1 kali, maka dosis kedua dapat diberikan ketika dewasa. Jarak pemberian dosis dapat dilakukan setidaknya selama sebulan.
Selain itu, vaksinasi lain yang mungkin dibutuhkan adalah vaksinasi herpes zoster untuk mencegah penyakit cacar ular terutama pada usia lebih dari 60 tahun. Vaksin tersebut hanya dilakukan 1 kali.
5. Vaksin Hepatitis A
Vaksin hepatitis A disarankan bagi mereka yang bekerja di tempat penyajian makanan ataupun laboratorium, menderita penyakit hati kronis, serta pria yang pernah berhubungan seksual dengan sesama pria. Vaksin hepatitis A diberikan sebanyak dua kali dengan jarak 6 bulan antar pemberian dosis.
Baca juga: 3 Cara Mencegah Penyakit Hepatitis
Vaksinasi khusus
Jika ingin melakukan perjalanan ke wilayah tertentu ada baiknya untuk melakukan vaksinasi atau imunisasi khusus yang umumnya memang direkomendasikan.
Tujuannya untuk mencegah infeksi atau penyebaran penyakit tertentu di wilayah tersebut. Vaksinasi khusus untuk wisatawan ini dapat diberikan setidaknya 1 bulan sebelum keberangkatan.
Berikut ini 3 kategori vaksin yang biasanya diberikan pada wisatawan:
Vaksin rutin:
- Vaksin difteri
- Hepatitis B
- Hib
- Human papillomavirus (HPV)
- Influenza
- Campak
- Penyakit gondong
- Pertusis
- Rubella
- Pneumokokus
- Poliomielitia
- Rotavirus
- Tb (tuberkulosis)
- Tetanus
- Varicella
Vaksin rekomendasi:
- Vaksin kolera
- Hepatitis A
- Hepatitis E
- Japanese encephalitis
- Penyakit meningokokal
- Rabies
- Tbe
- Demam tifoid
- Demam kuning
Vaksin wajib:
- Demam kuning
- Meningokokal
- Polio
Jika merasa ragu untuk melakukan vaksinasi, konsultasikan saja terlebih dahulu dengan dokter. Dengan melakukan vaksinasi, itu menjadi hal penting untuk membantu mencegah penyakit tertentu yang mungkin dapat mengganggu kesehatan di kemudian hari.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.