Setiap pekerjaan pastilah membutuhkan tanggung jawab dan energi yang besar, serta mengandung beban kerja yang berat. Hal ini pulalah yang dapat menimbulkan stres atau burnout pada seseorang.
Burnout atau kelelahan berat dapat merusak performa kerja hingga memiliki dampak kesehatan, baik kesehatan fisik maupun mental. Untuk itu, Anda perlu mengetahui apa saja tanda jika Anda mengalami burnout dan sejauh mana Anda dapat mengatasi gejala burnout tersebut.
10 Tanda Anda Mengalami Burnout
1. Keletihan
Tanda burnout yang paling jelas terasa adalah ketika Anda merasa lelah terus menerus. Kelelahan tersebut bisa termasuk lelah secara emosional, lelah fisik, maupun lelah secara mental. Hal ini dapat terjadi karena pekerjaan tersebut telah menguras seluruh energi Anda hingga tidak tersisa.
2. Kurangnya motivasi
Ketika Anda mulai merasa tidak bersemangat atau tidak antusias dengan apapun yang terjadi di sekeliling Anda ataupun tidak memiliki dorongan dalam melakukan pekerjaan Anda, maka Anda mungkin mengalami burnout atau kelelahan yang berat. Salah satu tanda yang menunjukkan hal ini terjadi adalah ketika Anda merasa sulit bangun pagi dan semakin hari semakin sulit untuk berangkat kerja ke kantor.
3. Frustasi dan muncul emosi lainnya
Tanda lain Anda mengalami burnout adalah Anda merasa pekerjaan yang Anda lakukan tidak penting dan mungkin membuat Anda merasa kecewa terhadap hasilnya. Bahkan Anda merasa tidak optimis akan masa depan dan tingkatan karir Anda selanjutnya.
4. Masalah kognitif
Burnout dan stres kronis dapat mengganggu kemampuan Anda dalam berkonsentrasi dan memfokuskan pikiran. Ketika stres, perhatian akan menyempit dan fokus pada hal negatif yang kita anggap sebagai ancaman. Dalam jangka pendek, ini dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi. Tetapi tubuh dan otak dirancang untuk menangani sehingga dapat kembali normal.
5. Penurunan performa kerja
Kelelahan dan stres akibat kerja yang biasanya terjadi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan penurunan performa kerja dan membuat Anda mungkin menjadi tidak produktif. Untuk mengatasi burnout, fokuskan pikiran dan waktu Anda untuk melakukan pekerjaan sebaik mungkin sambil membayangkan hal yang Anda sukai.
6. Masalah interpersonal
Ketika terjadi burnout, Anda cenderung akan memiliki masalah atau konflik, baik di tempat kerja maupun di rumah. Hal ini terjadi karena Anda cenderung menutup diri dan tidak ingin berbicara dengan orang lain, sehingga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dalam hubungan Anda dengan rekan kerja ataupun keluarga.
7. Tidak merawat diri
Ketika mengalami kelelahan berlebih atau burnout, seseorang mungkin akan melakukan berbagai hal yang secara tidak sengaja malah memperburuk kondisi, seperti kebiasaan minum alkohol, merokok, terlalu banyak duduk, malas bergerak, hingga terbiasa makan junk food. Seseorang yang mengalami burnout juga mungkin mengalami sulit tidur (insomnia), sehingga dapat meningkatkan konsumsi obat tidur.
8. Otak terus bekerja
Meski sudah pulang ke rumah atau sudah bukan jam kerja, secara tidak sadar, orang yang mengalami burnout akan tetap memikirkan pekerjaannya. Pikiran yang muncul mungkin tidak juga menyelesaikan masalah, tetapi bisa jadi hanya menambah beban pikiran.
9. Kepuasan menurun
Seseorang yang mengalami burnout akan merasa kurang bahagia dan tidak puas terhadap karir dan kehidupan pribadi, sehingga ini juga akan berdampak pada lingkungan di sekitar Anda. Ada baiknya untuk menghindari orang yang suka berpikiran negatif karena hal tersebut juga dapat mempengaruhi pikiran Anda dan membuat Anda semakin terpuruk.
10. Masalah kesehatan
Selain berdampak pada pikiran, masalah kesehatan juga mungkin timbul akibat burnout. Beberapa masalah kesehatan yang mungkin terjadi antara lain masalah pencernaan, penyakit jantung, depresi, hingga obesitas. Oleh karena itu, Anda perlu memanfaatkan waktu cuti Anda dan menyeimbangkan kehidupan Anda dengan hal lain yang menyenangkan.
Cara Mengatasi Burnout
1. Relaksasi
Anda perlu mengambil tindakan untuk membantu mengatasi burnout yang Anda rasakan, baik dengan bermeditasi, yoga, mendengarkan musik, membaca buku, ataupun berlibur. Anda memerlukan hal tersebut untuk bersantai sejenak dan membebaskan pikiran Anda dari hal-hal yang selama ini Anda pikirkan.
2. Tingkatkan aktivitas di luar pekerjaan
Temukan hal menarik di luar pekerjaan Anda, baik berupa aktivitas olahraga, volunteer, bermusik, atau hobi lain yang Anda sukai agar dapat menjadi kesempatan Anda untuk mengurangi tekanan pekerjaan. Berkumpul dengan keluarga, teman, ataupun orang terdekat juga mungkin dapat membantu mengurangi burnout.
3. Matikan handphone
Penggunaan telepon genggam atau handphone memang dapat membantu meningkatkan produktivitas, tetapi jika digunakan secara berlebihan juga dapat menyebabkan stres kerja terbawa di setiap waktu. Untuk mengatasi hal itu, Anda perlu memberikan batasan dengan mematikan ponsel ketika malam hari serta menyisihkan waktu di jam tertentu untuk memeriksa dan membalas email.
4. Cukupi waktu tidur
Penelitian menunjukkan bahwa waktu tidur kurang dari 6 jam di malam hari dapat berdampak negatif pada kinerja dan produktivitas kerja. Hal ini juga dapat menyebabkan kelelahan (burnout) dan kurangnya motivasi dalam bekerja. Padahal waktu tidur yang tercukupi dengan baik dapat membantu meningkatkan daya ingat dan fokus Anda.
5. Buat jadwal yang teratur
Seringkali burnout dapat menyebabkan waktu Anda banyak terbuang. Hal ini mungkin terjadi akibat Anda bingung harus mengerjakan pekerjaan yang mana terlebih dahulu, sehingga ada baiknya untuk membuat jadwal yang teratur dan terencana dalam setiap pekerjaan dan menyesuaikan waktu kerja dengan prioritas pekerjaan.
6. Tetap fokus
Ketika pikiran dan tubuh mengalami banyak tekanan, secara tidak langsung akan berdampak pada kondisi fisik yang dapat menyebabkan sakit kepala, bahu tegang, leher yang kaku, atau sakit perut yang lebih sering terjadi. Selain itu, kesehatan mental juga dapat terpengaruh di mana burnout dapat menyebabkan depresi, begitupun sebaliknya.
7. Cari tahu sumber masalah
Burnout terkadang tidak hanya terjadi karena faktor internal dalam diri saja, tetapi juga karena faktor pekerjaan itu sendiri. Anda perlu mencari tahu sumber masalah yang menyebabkan burnout itu terjadi. Jika burnout terjadi akibat faktor internal, maka Anda harus mampu mengatasi hal tersebut dan tetap berusaha melakukan pekerjaan Anda dengan baik. Tetapi jika faktor pekerjaan yang menjadi sumber masalah, maka Anda perlu mempertimbangkan untuk tetap bertahan atau mencari hal baru di luar.
8. Mengetahui batasan
Ketika Anda merasa masalah bukan terjadi karena diri Anda, tetapi karena faktor pekerjaan, Anda dapat berbicara dengan pihak terkait untuk mencari solusi dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik dan positif sehingga dapat meningkatkan kinerja Anda.
Jika masalah pekerjaan yang Anda hadapi cukup serius dan berat, ada baiknya untuk mencari bantuan dari pihak profesional seperti psikolog. Dukungan dari teman dan keluarga juga sangat membantu Anda bangkit dari keterpurukan dan lelah yang berlebihan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.