Tidak banyak masyarakat yang tahu dan mengerti apa itu cerebral palsy pada anak. Dalam istilah awam penyakit cerebral palsy disebut dengan lumpuh otak. Cerebral palsy adalah penyakit saraf yang dapat menimbulkan gangguan pada pergerakan dan koordinasi tubuh. Penyakit ini jarang terjadi namun penyakit ini merupakan penyebab yang paling umum untuk terjadinya kelumpuhan kronis yang terjadi sejak usia kanak - kanak.
Sebagai orang tua tentu harus mengenali kondisi-kondisi anak apabila itu berpotensi bahaya, termasuk mengenali tanda dan gejala cerebral palsy pada anak. Pada prinsipnya, semakin cepat diketahui akan semakin cepat pula ditangani dan hasilnya akan lebih baik.
Apa Ciri-ciri dan Gejala Cerebral Palsy pada Anak?
Derajat keparahan gejala lumpuh otak dapat bervariasi antara masing - masing penderitanya, dapat muncul dalam bentuk gejala yang ringan, sedang, hingga berat. Pada umumya gejala lumpuh otak pada anak akan mulai terlihat jelas pada tiga tahun pertama kehidupan. Berikut beberapa tanda dan gejala cerebral palsy pada anak yang berhubungan dengan koordinasi dan gerakan tubuh yaitu :
- Anak tampak terus - menerus mengeluarkan air liur.
- Anak mengalami kesulitan untuk makan atau menelan.
- Anak mengalami hambatan dalam kemampuan bicara.
- Anak mengalami hambatan dalam merangkak atau duduk.
- Anak mengalami masalah pada koordinasi otot.
- Anak mengalami kesulitan melakukan gerakan yang tepat seperti meletakkan benda
- Terdapat gerakan yang menggeliat dan lambat.
- Terdapat gerakan yang tidak dapat dikendalikan atau tremor.
- Terdapat otot kaku dengan refleks normal atau hiperrefleks
- Terdapat tonus otot yang sangat kaku atau sangat lunglai.
- Terdapat kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh
- Terdapat gaya berjalan yang tidak seperti orang normal
Bagian tubuh yang terpengaruh oleh penyakit lumpuh otak juga dapat bervariasi tergantung dari bagian otak mana yang mengalami gangguan. Ada yang mengalami kelumpuha satu sisi, ada yang mengalami kelumpuhan pada kedua sisi, ada yang hanya mengenai bagian kaki saja, bagian lengan saja, atau kaki dan lengan. Selain masalah pada koordinasi dan gerakan tubuh seperti di atas, penyakit lumpuh otak juga dapat menyebabkan gejala saraf lainnya yaitu :
- Serangan kejang
- Kecacatan intelektual
- Retardasi mental
- Tidak dapat menahan buang air kecil
- Sensasi nyeri pada sentuhan
- Gangguan pada penglihatan
- Gangguan pada pendengaran
Untuk dapat mendeteksi dengan tepat penyakit lumpuh otak pada bayi umumnya sulit untuk dilakukan, Hal ini dikarenakan terdapat kecenderungan pada bayi untuk mengalami gejala yang berubah - ubah dalam tahun pertama kehidupannya. Pada kebanyakan kasus hasil positif untuk diagnosis lumpuh otak baru bisa ditegakkan setelah dilakukan pemeriksaan berbulan - bulan atau tahun, dengan tingkat keparahan yang baru bisa dipastikan ketika anak mulai berusia empat atau lima tahun. Beberapa prosedur medis dapat dilakukan untuk mengevaluasi anak ayang dicurigai mengidap lumpuh otak di antaranya :
- EEG. Tes ini dilakukan untuk menilai aktivitas elektrik otak dengan menggunakan elektroda
- CT scan. Tes ini dilakukan untuk menilai struktur anatomi otak secara rinci dengan menggunakan sinar X
- MRI Scan. Tes ini dilakukan untuk menilai struktur anatomi otak dengan gambaran yang lebih rinci dibanding CT scan dengan menggunakan gelombang elektromagnet
- USG. Tes ini dilakukan untuk mendapatkan pencitraan jaringan otak dengan menggunakan gelombang suara.
- Tes darah. Tes yang dilakukan untuk mengetahui aapakah ada keterkaitan gejala yang muncul dengan masalah metabolis ataupun genetik
Apabila anda merasa khawatir atau anda merasa anak anda mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan, apalagi jika terdapat tanda dan gejala cerebral palsy seperti di atas, maka segeralah temui dokter anda atau dokter spesialis terkait untuk dapat membantu anda mengidentifikasi masalah yang sedang dialami oleh anak anda, Sehingga terapi yang tepat dapat segera diberikan dan masalah gangguan tumbuh kembang anak anda dapat segera diatasi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.