Setiap orang tentu ingin menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan baik dan dalam kondisi sehat. Pasalnya, nikmatnya berpuasa sebulan penuh tidak hanya mampu meningkatkan keimanan, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Baca Juga: 12 Manfaat Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan Fisik dan Mental
Namun, ada beberapa kondisi darurat yang membuat Anda harus membatalkan puasa demi kesehatan. Apa saja? Cari tahu tanda-tandanya pada ulasan berikut ini.
Tanda-tanda sebaiknya membatalkan puasa demi kesehatan
Wajar saja bila puasa membuat tubuh terasa lemas dan tak bertenaga. Hal ini dikarenakan tubuh Anda tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman selama berjam-jam. Tanpa asupan makanan yang cukup, fungsi tubuh akan mengalami penurunan sehingga memicu berbagai penyakit saat puasa.
Baca Selengkapnya: Waspada, Ini 6 Penyakit Saat Puasa yang Paling Sering Terjadi
Bila hanya sekadar dehidrasi ringan atau lemas, ini tentu bukanlah alasan bagi Anda untuk membatalkan puasa di hari itu. Masalah kesehatan tersebut merupakan hal yang wajar sebagai bentuk adaptasi tubuh terhadap pola makan Anda yang baru selama bulan Ramadhan.
Lain dari itu, ternyata ada beberapa kondisi darurat yang membuat Anda lebih baik segera membatalkan puasa. Sebab bila dipaksakan lanjut berpuasa, hal ini dikhawatirkan akan membahayakan kesehatan Anda.
Tanda-tanda Anda harus membatalkan puasa sesegera mungkin adalah:
1. Dehidrasi parah
Dehidrasi adalah salah satu masalah kesehatan yang pasti dialami oleh semua orang yang berpuasa. Tentu saja, ini karena Anda tidak boleh minum dari setelah sahur sampai waktu berbuka, sehingga tubuh mengalami kekurangan cairan.
Walau terkesan sepele, dehidrasi ternyata juga dapat membahayakan kesehatan. Khususnya pada anak-anak, orang tua atau lansia, penderita sakit ginjal atau penyakit kronis lainnya.
Tanda dan gejala tubuh mulai dehidrasi meliputi:
- Mulut kering
- Kulit kering dan keriput
- Badan lemas
- Susah konsentrasi
- Kelelahan
- Susah buang air kecil
- Sembelit
- Detak jantung tak beraturan (aritmia)
Bila dibiarkan terus-menerus, dehidrasi dapat memicu diare, muntah, demam tinggi, dan peningkatkan aliran urin. Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala dehidrasi di atas dan terasa mau pingsan, segera minum air putih untuk membatalkan puasa hari ini.
2. Kadar gula darah menurun drastis (hipoglikemia)
Puasa dapat meningkatkan risiko hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah. Hal ini sebenarnya wajar terjadi karena tubuh tidak mendapatkan 'bahan bakar' dari makanan untuk diubah menjadi energi. Akibatnya, tubuh menggunakan asupan gula untuk menghasilkan energi sehingga kadar gula darah jadi menurun.
Namun bila terus-terusan dibiarkan, apalagi pada penderita diabetes, hipoglikemia dapat memicu komplikasi yang membahayakan kesehatan Anda. Gejala hipoglikemia yang harus diwaspadai adalah:
- Badan gemetaran
- Keringat berlebih
- Lebih sering lapar
- Jantung berdebar
Bila Anda mengalami salah satu gejala hipoglikemia di atas, sebaiknya segera batalkan puasa Anda demi menjaga kesehatan. Berbukalah dengan minum teh atau minuman manis lainnya, lalu usahakan makan makanan bertepung seperti roti, biskuit, atau sereal. Hal ini dapat membantu meningkatkan kadar gula darah tubuh dan mengurangi gejala hipoglikemia.
Baca Selengkapnya: 5 Pilihan Menu Buka Puasa Sehat untuk Penderita Diabetes
3. Pergerakan bayi menurun (bagi ibu hamil)
Ibu hamil sebetulnya tidak diwajibkan berpuasa, karena tubuhnya sedang rentan. Namun bagi Anda yang tetap ingin berpuasa, sebaiknya pahami dulu kondisi kesehatan Anda dan janin dalam kandungan. Jangan memaksakan diri untuk lanjut berpuasa jika Anda mengalami:
- Kenaikan atau penurunan berat badan secara drastis.
- Frekuensi buang air kecil menurun atau urine berubah menjadi gelap, merupakan gejala dehidrasi saat hamil.
- Sembelit, gangguan pencernaan, sakit kepala, demam, mual, dan muntah.
Perhatikan juga gerak janin selama Anda berpuasa. Jika pergerakan bayi mulai menurun alias tidak seperti bulan-bulan sebelumnya, segera batalkan puasa Anda. Setelah itu, periksakan kehamilan Anda untuk memastikan bahwa kandungan Anda baik-baik saja.
4. Tidak dianjurkan dokter
Bila tubuh mulai terasa semakin lemas dan tak menentu, segera konsultasikan ke dokter. Dokter akan melihat kondisi kesehatan Anda dan membantu menentukan apakah Anda boleh lanjut berpuasa atau tidak.
Jika dokter menemukan adanya masalah kesehatan atau komplikasi tertentu, Anda tentu akan diminta membatalkan puasa sesegera mungkin. Alih-alih menyehatkan, memaksakan diri berpuasa Ramadhan dalam kondisi yang tidak memungkinkan justru bisa membahayakan kesehatan Anda sendiri.
Apa yang harus dilakukan setelah membatalkan puasa?
Bila Anda mengalami salah satu kondisi di atas, sebaiknya jangan tunda-tunda untuk membatalkan puasa. Segera minum air putih yang cukup untuk mengembalikan hidrasi tubuh.
Anda boleh juga minum teh hangat atau minuman manis untuk menaikkan kadar gula darah yang semula merosot akibat berpuasa. Kandungan gula dalam teh juga dapat membantu mendongkrak energi dalam tubuh dan mengurangi rasa lemas.
Setelah tubuh mulai terasa membaik, baringkan tubuh Anda dan beristirahatlah sejenak. Hal ini penting dilakukan bagi Anda yang mengalami pusing, mual, atau muntah sehingga harus membatalkan puasa. Bila tubuh tak juga membaik, segera konsultasikan ke dokter.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.