Vitamin D adalah vitamin yang sangat penting dan memiliki efek penting terhadap fungsi kerja beberapa sistem tubuh. Tidak seperti vitamin lain, vitamin D berfungsi seperti hormon dan setiap sel dalam tubuh Anda memiliki reseptor untuk hal tersebut. Vitamin D pada tubuh terbuat dari kolesterol saat kulit Anda terpapar sinar matahari.
Baca juga: Vitamin D Penting Bagi Tubuh
Selain sumber alami dari sinar matahari, vitamin D juga ditemukan dalam makanan tertentu seperti ikan berlemak dan produk susu yang diperkaya dengan berbagai kandungan tertentu, walau jumlahnya tidak begitu banyak. Asupan vitamin D harian yang direkomendasikan biasanya sekitar 400-800 IU, tetapi banyak ahli mengatakan jumlah yang lebih dari itu.
Kekurangan vitamin D sangat umum terjadi dan berikut adalah 7 faktor yang memungkinkan seseorang mengalami kekurangan vitamin D:
- Memiliki kulit berwarna gelap
- Faktor usia
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Tidak mengonsumsi ikan atau susu yang cukup
- Tinggal jauh dari garis khatulistiwa di mana hanya mendapati sedikit matahari sepanjang tahun
- Selalu menggunakan tabir surya (sunblock) saat pergi keluar rumah
8 Tanda dan gejala defisiensi vitamin D
Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka kekurangan vitamin D karena gejala umumnya tidak begitu terlihat sehingga perlu disadari 8 tanda dan gejala defisiensi vitamin D berikut ini:
1. Sering sakit atau terinfeksi
Salah satu peran vitamin D yang paling penting adalah menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap kuat sehingga Anda dapat melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Secara langsung, vitamin D berinteraksi dengan sel-sel yang bertanggung jawab untuk melawan infeksi sehingga jika Anda sering sakit, terutama karena pilek atau flu, kemungkinan kadar vitamin D Anda rendah.
Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara defisiensi vitamin D dan infeksi saluran pernapasan seperti pilek, bronkitis, dan pneumonia. Dengan mengonsumsi suplemen vitamin D dengan dosis hingga 4.000 IU setiap hari diklaim dapat mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan.
2. Kelelahan
Merasa lelah dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk kekurangan vitamin D mungkin salah satu penyebabnya. Sebuah studi kasus menunjukkan bahwa kadar vitamin D dalam darah yang sangat rendah dapat menyebabkan kelelahan serta sakit kepala.
Untuk mengatasinya, Anda dapat mengonsumsi suplemen yang membantu meningkatkan energi. Asupan suplemen vitamin D yang cukup juga dapat membantu tubuh mempertahankan daya tahan tubuh sehingga tidak merasa kelelahan dan tidak mudah sakit.
3. Nyeri tulang dan punggung
Vitamin D membantu menjaga kesehatan tulang, salah satunya untuk meningkatkan penyerapan kalsium dalam tubuh. Nyeri tulang dan nyeri punggung bagian bawah merupakan salah satu dari 8 tanda dan gejala defisiensi vitamin D pada tubuh.
Sebuah penelitian juga mengungkapkan adanya hubungan antara kadar vitamin D dengan nyeri punggung pada wanita lanjut usia sehingga kadar vitamin D dalam darah yang rendah juga mungkin dapat menjadi penyebab nyeri tulang dan nyeri punggung bagian bawah.
4. Depresi
Kondisi suasana hati yang mengalami keterpurukan karena depresi juga bisa menjadi tanda tubuh kekurangan vitamin D. Dalam sebuah analisis, 65% dari studi observasional menemukan hubungan antara kadar darah rendah dan depresi, tetapi hal ini masih harus dibuktikan lebih jauh karena dari penelitian lain tidak menunjukkan adanya hubungan keduanya.
Karena depresi dikaitkan dengan kadar vitamin D yang rendah sehingga beberapa penelitian telah menemukan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin D tertentu dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi tingkat depresi.
5. Penyembuhan luka
Proses penyembuhan luka yang lama akibat operasi atau cidera mungkin dapat menjadi tanda bahwa kadar vitamin D dalam tubuh rendah. Karena vitamin yang cukup dalam tubuh memiliki kemampuan yang penting untuk membentuk kulit baru sebagai bagian dalam proses penyembuhan luka.
Peran vitamin D juga dapat membantu mengendalikan peradangan dan melawan infeksi penting dalam proses penyembuhan luka. Seseorang dengan infeksi ulkus kaki diabetik yang mengalami defisiensi vitamin D parah memiliki tanda inflamasi yang lebih tinggi dan dapat membahayakan proses penyembuhan.
Baca juga: Mengenai Ulkus kaki
Ketika Anda mengalami penyembuhan luka yang lama akibat operasi, cedera, maupun infeksi, bisa jadi hal tersebut menjadi salah satu tanda dan gejala defisiensi vitamin D.
6. Tulang keropos
Vitamin D berperan penting dalam penyerapan kalsium dan metabolisme tulang. Kebanyakan orang tua atau lanjut usia menderita keropos tulang sehingga perlu mengonsumsi lebih banyak kalsium, tetapi bisa juga menjadi tanda dan gejala defisiensi vitamin D. Kepadatan mineral tulang yang rendah juga menjadi indikasi bahwa tulang telah kehilangan kalsium dan mineral lain yang dapat meningkatkan risiko patah tulang.
Sehingga asupan vitamin D yang cukup dan menjaga kadarnya dalam darah di kisaran optimal mungkin merupakan strategi yang baik untuk melindungi massa tulang dan mengurangi risiko patah tulang seiring bertambahnya usia.
7. Rambut rontok
Kondisi rambut rontok sering dikaitkan dengan stres yang tentunya sering merupakan penyebab umum. Namun, ketika rambut rontok bertambah parah, mungkin itu merupakan tanda adanya penyakit atau tubuh kekurangan nutrisi tertentu terutama akibat kadar vitamin D yang rendah.
Alopecia areata adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan rambut rontok parah dari kepala dan bagian tubuh lainnya. Ini terkait dengan penyakit rakhitis yang merupakan kondisi kelainan tulang yang terjadi pada anak-anak akibat kekurangan kadar vitamin D di tulang. Baca juga: Mengenai Alopecia Areata
8. Nyeri otot
Penyebab nyeri otot bervariasi, tetapi beberapa bukti penelitian membuktikan bahwa kekurangan vitamin D dapat menjadi penyebab potensial nyeri otot pada anak-anak dan orang dewasa. Reseptor vitamin D hadir dalam sel-sel saraf yang disebut nosiseptor untuk merasakan nyeri.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin D dosis tinggi dapat mengurangi berbagai jenis rasa sakit pada orang yang kekurangan vitamin D. Beberapa penelitian juga menyebutkan adanya hubungan antara nyeri kronis dan rendahnya kadar vitamin D dalam darah yang mungkin disebabkan oleh interaksi antara vitamin dan sel-sel saraf penginderaan rasa sakit.
Kekurangan vitamin D sangat umum terjadi pada banyak orang tanpa disadari. Hal ini terjadi karena tanda dan gejala defisiensi vitamin D tidak begitu terlihat dan spesifik, sehingga sulit mengetahui jumlah kadar vitamin D, apakah cukup, rendah atau terlalu tinggi.
Untuk mengetahuinya, Anda dapat melakukan pemeriksaan kadar darah dan melakukan berbagai cara pengobatan dan pencegahan, baik secara alami dengan meningkatkan paparan sinar matahari, mengonsumsi makanan kaya vitamin D seperti ikan dan susu, maupun bantuan tambahan yang bisa didapatkan dari suplemen vitamin D.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.