8 Tanda Ovulasi Berhasil Dibuahi (Alias Hamil!)

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
8 Tanda Ovulasi Berhasil Dibuahi (Alias Hamil!)

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Masa subur alias ovulasi adalah momen paling penting untuk berhubungan seks jika pasutri ingin segera hamil dan punya anak.
  • Kram dan perdarahan implantasi adalah dua tanda ovulasi berhasil dibuahi. Ini berarti zigot berhasil menempel di dinding rahim.
  • Payudara biasanya mulai terasa sakit beberapa hari setelah pembuhaan, tapi kebanyakan mengalaminya dalam 7 hari setelah ovulasi.
  • Jika Anda telat haid, khususnya bila siklus menstruasi selalu teratur setiap bulannya, maka bisa Anda Anda sedang hamil.
  • Wanita akan lebih sering kebelet pipis saat hamil. Tandanya, janin mulai menekan kandung kemih dan meningkatkan frekuensi buang air kecil.
  • Ketahui jadwal menstruasi dan masa subur Anda lewat Kalkulator Masa Subur Wanita atau Pelacak Menstruasi di aplikasi Honestdocs.

Kehamilan terjadi ketika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma. Bagi pasangan yang sedang berusaha mendapatkan momongan, munculnya gejala awal kehamilan ini tentulah sangat dinanti-nantikan. Itu artinya, telah terjadi proses implantasi atau penanaman zigot pada rahim. Lantas, seperti apa tanda ovulasi berhasil dibuahi dan terjadi kehamilan? Berikut selengkapnya.

Kenali ciri-ciri ovulasi

Setiap bulannya, di dalam organ reproduksi wanita terjadi proses ovulasi atau keluarnya sel telur dari indung telur. Ini biasanya terjadi 2 minggu sebelum hari pertama haid berikutnya.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pranikah dan Kesuburan via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket pranikah dan kesuburan hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Ketika seorang wanita sedang ovulasi atau berada pada masa subur, maka umumnya ia akan mengalami beberapa kondisi berikut:

  • Nyeri ringan di salah satu sisi panggul.
  • Payudara nyeri atau sensitif.
  • Perut terasa bengkak atau kembung.
  • Meningkatnya hasrat bercinta.
  • Keputihan bertambah.
  • Tekstur cairan vagina lebih licin (basah).

Baca Selengkapnya: 12 Ciri-Ciri Masa Subur Pada Wanita yang Bisa Diamati

Setelah ovulasi terjadi, sel telur yang tidak dibuahi biasanya akan ikut luruh bersamaan dengan lapisan dinding rahim dalam bentuk darah haid. Sebaliknya, jika sel telur tersebut berhasil dibuahi, maka yang terjadi selanjutnya adalah proses implantasi (sel telur menanamkan diri di dinding rahim).

Tanda ovulasi berhasil dibuahi alias ciri-ciri hamil

Proses pembuahan sendiri sebenarnya dapat terjadi sehari atau beberapa hari setelah hubungan intim. Hal ini dikarenakan sperma mampu bertahan hidup hingga 7 hari dalam tubuh wanita. Sementara untuk proses implantasinya, rata-rata baru terjadi 10-14 hari setelah pembuahan.

Proses implantasi inilah yang menyebabkan munculnya berbagai gejala awal kehamilan pada sebagian wanita. Sebab, ada juga wanita yang tidak mengalami gejala apapun.

Berikut ini beberapa tanda ovulasi berhasil dibuahi yang paling sering muncul:

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pranikah dan Kesuburan via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket pranikah dan kesuburan hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

1. Pendarahan implantasi

Pendarahan implantasi merupakan tanda ovulasi berhasil dibuahi yang paling akurat. Sayangnya, hanya 1 dari 3 wanita yang mengalaminya.

Faktanya, banyak wanita gagal menyadari bahwa pendarahan yang mereka alami adalah akibat implantasi dan bukannya darah haid. Untungnya ada perbedaan antara darah haid dengan hasil implantasi.

Darah haid umumnya merah terang, mengalir terus, dan terkadang mengandung gumpalan. Sedangkan darah implantasi lain lagi, warnanya cenderung pink muda atau bahkan kecoklatan. Volumenya tak banyak dan keluarnya pun tak seintens darah haid, hanya berupa bercak darah saja.

Di samping itu, darah implantasi terkadang bisa keluar, tapi bisa juga tidak. Darah implantasi pun biasanya tidak mengandung gumpalan. Darah tanda implantasi biasanya keluar dalam hitungan jam hingga maksimal 4 hari saja.

Baca Juga:

2. Kram implantasi

Kram implantasi memang menyerupai nyeri haid. Hanya saja, intensitasnya lebih ringan sehingga tak terlalu mengganggu aktivitas sehari-hari.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pranikah dan Kesuburan via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket pranikah dan kesuburan hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Selain itu, kram implantasi rata-rata juga muncul sebentar saja. Rata-rata wanita hanya merasakan kram ini selama 5 menit saja (berbeda dengan kram haid yang cenderung lebih lama dan menyakitkan).

Namun demikian, bagi Anda yang mengalami kram parah, ada baiknya segera periksa ke dokter guna mengidentifikasi penyebabnya.

3. Payudara sensitif

Segera setelah implantasi, tubuh ibu hamil mulai berubah. Perubahan hormon ini terjadi sangat cepat, dan salah satu gejalanya adalah payudara sensitif atau mudah nyeri.

Payudara memang bisa mulai terasa sakit pada beberapa hari setelah pembuahan, namun kebanyakan justru mengalaminya dalam 7 hari setelah ovulasi. Jika Anda mengalaminya, lakukan tes kehamilan untuk memastikannya.

4. Meningkatnya suhu basal tubuh

Tingginya suhu basal tubuh juga sering dipakai sebagai tanda ovulasi berhasil dibuahi. Karenanya, Anda yang berusaha hamil sebaiknya rutin mencatat suhu basal tubuh setiap pagi agar tahu kalau-kalau terjadi perubahan dramatis. 

Umumnya, penyebab naiknya suhu basal tubuh (37,4-37,5 ºC) ini karena tingginya kadar progesteron dalam tubuh.

5. Perubahan cairan serviks

Merupakan hal wajar kalau vagina mengeluarkan cairan, tapi konsistensi, warna, serta volumenya rata-rata berubah ketika sedang hamil. Cairan serviks perempuan yang sedang hamil biasanya tampak berwarna putih, lebih banyak, serta bertekstur licin.

Meningkatnya volume cairan serviks ini disebabkan karena bertambahnya aliran darah ke vagina. Kondisi ini seringkali menyebabkan celana dalam ibu hamil lebih basah dari biasanya.

6. Telat haid

Telat haid tentunya merupakan salah satu tanda kehamilan yang paling mudah diamati, khususnya bila siklus menstruasi selalu teratur setiap bulannya. Memang ada penyebab lain mengapa haid bisa terlambat atau berhenti sama sekali, seperti perubahan berat badan drastis hingga aktivitas olahraga yang berlebihan (biasanya pada atlet).

Tetapi kalau ini terjadi di saat Anda sedang berusaha hamil, maka ada kemungkinan Anda memang sedang mengandung. Segera lakukan tes kehamilan setelah telat haid karena hasilnya cenderung lebih akurat. Kalaupun hasilnya negatif, tunggu seminggu lagi dan lakukan tes ulang.

7. Sering buang air kecil

Tak seperti biasanya, belakangan Anda jadi sering sekali kebelet pipis. Ternyata, ini juga merupakan salah satu tanda ovulasi berhasil dibuahi.

Walau bukan menjadi indikator awal kehamilan, namun meningkatnya frekuensi buang air kecil yang dialami dalam beberapa minggu pertama merupakan tanda bahwa tubuh sedang mengalami perubahan besar-besaran. Sebab pada saat ini, tubuh memang sedang menyediakan ruang untuk tumbuh kembang janin.

Ketika janin mulai terbentuk, ia akan menekan kandung kemih, meskipun ukurannya masih sebesar kacang polong saja. Tekanan inilah yang membuat ibu hamil jadi sering buang air kecil.

8. Perubahan selera atau nafsu makan

Di samping nafsu makan meningkat, selera ibu hamil rata-rata juga ikut berubah. Dulunya suka bakso, eh mendadak Anda jadi ‘alergi’ terhadap makanan favorit satu ini.

Penyebabnya tak lain karena tubuh sedang memproduksi hormon berlebih dan inilah yang 'memutarbalikkan' indera perasa'. AKibatnya, ibu hamil menyukai makanan yang dulunya dibenci, dan juga sebaliknya.

Tanda ovulasi berhasil dibuahi satu ini rata-rata muncul 7 hari atau lebih setelah ovulasi berakhir. Jika seorang perempuan masih mengalami ovulasi (masa subur), maka takkan terjadi yang namanya perubahan selera makan.

Nah, selain beberapa tanda ovulasi berhasil dibuahi tadi, tanda awal kehamilan lainnya juga meliputi mual, muntah, sakit kepala, hingga mudah lelah. Sekali lagi, bila mengalaminya, segeralah lakukan tes kehamilan atau periksakan diri ke dokter.

23 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app