Apa Saja Tanda-tanda Siap Melahirkan?
Barangkali tak sedikit dari Anda yang belum mengetahui apa saja tanda-tanda persalinan, terutama bagi yang baru pertama kali hamil. Nah, berikut ini beberapa di antaranya:
1. Terasa nyeri di selangkangan
Anda akan merasakan nyeri di bagian selangkangan karena ada tekanan sebagai akibat posisi kepala janin sudah turun ke bawah, ke daerah rangka tulang pelvis. Lantaran janin menekan kandung kemih, ibu hamil menjadi sering buang air kecil. Anda juga merasakan sakit pada perut, mulas, sering merasa ingin buang air besar, dan buang angin.
2. Sakit pada panggul dan tulang belakang
Anda akan merasakan sakit berlebih pada panggul dan bagian tulang belakang. Rasa sakit ini disebabkan oleh pergeseran dan pergerakan janin yang mulai menekan tulang belakang.
3. Keluar lendir kental bercampur darah dari vagina
Mulai keluar cairan lendir kental sedikit lengket. Lendir ini dapat bercampur darah bila leher rahim dalam proses membuka. Sebaiknya Anda segera berangkat ke rumah sakit dengan membawa perlengkapan menginap yang sudah disiapkan sebelumnya.
4. Pecah ketuban
Muncul air ketuban dari vagina, bisa berupa rembesan basah di celana atau mengucur deras sampai ke kaki Anda. Segeralah ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan secepatnya.
5. Kontraksi rahim
Anda akan mengalami kontraksi rahim yang berturutan selama 5 menit dan tidak hilang dalam 1 jam. Bedakan dari kontraksi palsu yang biasanya datang secara tiba-tiba dan langsung hilang.Kontraksi palsu tidak sekuat kontraksi asli. Biasanya kontraksi palsu berlangsung 30-120 detik dan dapat hilang ketika Anda mengubah posisi.
6. Rahim membuka
Persalinan ditandai dengan membukanya rahim, mulai bukaan 1 sampai 10. Fase bukaan ini secara medis diartikan berapa cm ukuran pembukaan pada mulut rahim. Bukaan ke-1, artinya mulut rahim telah membuka 1 cm, sedangkan bukaan sempurna ditandai dengan membukanya mulut rahim selebar 10 cm sehingga dapat dilewati oleh kepala bay
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.