Sakit pada telapak kaki adalah salah satu keluhan yang begitu mengganggu bagi siapa saja yang mengalaminya. Telapak kaki yang sakit sering kali dirasakan di pagi hari terutama ketika bangun tidur saat kaki menapak pada lantai untuk pertama kalinya. Bagi yang memiliki keluhan telapak kaki sakit, mungkin merasakannya di bagian-bagian yang berbeda di telapak kaki. Ada yang merasakan sakit di tumit atau sekitarnya, telapak kaki bagian tengah (tergolong jarang), dan telapak kaki bagian depan yakni di dekat jari-jari kaki. Lantas apa penyebab dari sakit pada telapak kaki ini dan bagaimana cara mengatasinya?
Gejala Plantar Faciitis
Seperti telah disinggung sebelumnya keluhan utama plantar fasciitis adalah nyeri atau sakit di telapak kaki terutama sekitar tumit. Hal ini berkembang secara bertahap dari waktu ke waktu. Dari hanya kena satu kaki menjadi kena ke kedua kaki. Beberapa mengalami rasa sakit seperti ditusuk-tusuk dan ada juga yang merasakan telapak kakinya terasa panas seperti terbakar.
Gejala yang khas yaitu telapak kaki sakit saat bangun tidur dan akan memburuk ketika mengambil langkah pertama saat kaki menyentuh lantai (menapak). Naik tangga bisa sangat sulit dan menyakitkan karena kekakuan tumit.
Penyebab Plantar Fasciitis
Penyebab umum sakit pada telapak kaki adalah plantar faciitis, yaitu peradangan pada lapisan tebal di sepanjang telapak kaki yang disebut plantar fasia yang menghubungkan tulang tumit ke telapak kaki bagian depan hingga jari-jari kaki. Dalam keadaan normal, fasia plantaris berfungsi seperti shock absorber yang menyerap dan menahan goncangan serta membantu pergerakan melengkung telapak kaki. Apabila terjadi ketegangan, tekanan atau beban yang begitu besar, maka dapat menyebabkan fasia menjadi teriritasi atau meradang akibatnya timbul rasa sakit.
Oleh karena itu, kondisi-kondisi berikut ini membuat seseorang berisiko terkena plantar fasciitis:
- Obesitas atau kegemukan
- Hamil terutama hamil tua
- Pelari jarak jauh
- Pekerjaan yang membebani kaki, seperti pekerja pabrik, guru dan pekerjaan lain yang menghabiskan sebagian besar jam kerja mereka dengan berjalan atau berdiri
- Usia antara 40-60 tahun
- Perempuan lebih sering dibanding laki-laki
- Seseorang yang sering menggunakan high heels
Pengobatan Plantar Fasciitis
Perawatan di rumah
Langkah utama untuk menghilangkan rasa sakit dan mengurangi peradangan, dapat dilakukan sendiri dengan cara berikut:
- Kompres es pada telapak kaki yang sakit selama 15 sampai 20 menit, 3 atau 4 kali sehari.
- Kurangi aktivitas ataupun olahraga.
- Gunakan bantalan berbentuk lengkung di sepatu.
- Gunakan alas kaki yang empuk, hindari penggunaan sandal refleksi.
- Selalu gunakan alas kaki, apalagi berjalan di daerah berbatu atau lantai yang tidak rata.
- Latihan peregangan juga dapat membantu untuk mengurangi rasa sakit.
- Minum obat anti inflamasi (OAINS), seperti ibuprofen atau naproxen.
- Penggunaaan deker atau splint terutama di malam hari.
Perawatan medis
Apabila perawatan di rumah dan obat anti inflamasi tidak meringankan rasa sakit, maka berobatlah ke dokter untuk mendapat perawatan berikut:
- Injeksi Steroid. Suntikan kortikosteroid ke bagian yang sakit mungkin dapat diberikan. Dokter mungkin akan menggunakan perangkat ultrasound (USG) untuk membantu menentukan tempat terbaik untuk melakukan injeksi.
- Fisioterapi. Terapi fisik yang akan dilakukan dan dipandu oleh fisioterapis atas permintaan dokter.
- Terapi ESWL (extracorporeal shock wave therapy). Dalam prosedur ini, gelombang suara diarahkan pada bagian tumit yang nyeri untuk merangsang penyembuhan. Ini biasanya digunakan untuk fasciitis plantar kronis yang tidak berespon terhadap pengobatan konservatif.
- Operasi pembedahan. Hanya sedikit orang yang memerlukan pembedahan untuk melepaskan plantar fasia dari tulang tumit. Operasi ini umumnya menjadi pilihan terakhir jika sakit pada telapak kaki begitu parah dan semua pengobatan gagal.
Itulah penyebab plantar fasciitis yang membuat telapak kaki sakit dan cara mengatasinya. Sakit pada telapak kaki terutama di daerah tumit juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, seperti fraktur, tendonitis, arthritis, atau iritasi saraf. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakannya ke dokter agar dapat didiagnosis dengan benar serta ditangani secara tepat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.