Metode akupuntur sudah sejak lama menjadi alternatif penanganan beberapa masalah. Misalnya akupuntur sudah sering digunakan untuk mengatasi kecanduan penggunaan narkotika seperti untuk mengatasi gejala sakau atau gejala-gejala lain dari para penggunanya, Nah, kabarnya akupuntur juga semakin sering digunakan sebagai terapi untuk berhenti merokok.
Apakah metode ini efektif? Berikut penjelasannya mengapa akupuntur dapat menghentikan kecanduan merokok.
Akupuntur untuk menghilangkan Kebiasaan Merokok
Akupuntur ternyata terbilang cukup sukses membantu pasien yang ingin berhenti merokok. Metode ini diklaim bisa mengatasi segala macam gejala yang biasa muncul ketika seseorang berhenti merokok agar energi di tubuhnya seimbang, serta ada pula detoksifikasi sehingga kualitas kesehatan jadi lebih baik.
Fokus lain dalam metode akupuntur ini adalah mengendalikan emosi pasien, seperti rasa gelisah, marah dan lelah; yang mana hal-hal tersebut memang sering dialami para perokok ketika mereka hendak mulai meninggalkan rokok. Pada prosesnya, perokok juga akan dibantu agar lebih relaks.
Dari sebuah studi yang dilakukan di Universitas of Oslo, Norwegia, mengikuti terapi akupuntur ternyata memberikan dampak cukup signifikan terhadap keinginannya seseorang untuk merokok.
Studi ini dilakukan hingga lima tahun setelah pengobatan awal. Setelah melakukan akupuntur, beberapa perokok bahkan mengaku merasakan rasa rokok lebih buruk dari sebelumnya ketika mereka belum menjalani akupuntur.
Proses akupuntur adalah dengan memasukkan jarum setipis rambut ke sejumlah titik di telinga dan tubuh. Di sela-sela pengobatan, pasien juga akan diberikan pellet kecil pada titik di telinga.
Fungsi pellet ini seperti tombol untuk menstimulasi titik akupuntur. Jadi ketika muncul keinginan untuk merokok, pasien tinggal menekan titik tersebut agar pikirannya tenang dan keinginan merokoknya hilang.
Tentu saja akupuntur bukanlah metode pengobatan yang sakti sehingga bisa menghentikan kebiasaan merokok seketika. Akan tetapi metode ini dinilai cukup efektif (dalam jangka panjang) jika seseorang ingin berhenti merokok secara total.
Jadi jangan hubungi ahli akupuntur jika Anda belum merasa benar-benar ingin berhenti. Konsultasikan dulu kepada ahlinya bagaimana akupuntur bisa membuat Anda dan rokok terpisah untuk hidup lebih sehat.
Titik pada Akupuntur untuk menghentikan Kebiasaan Merokok
Perlu Anda ketahui bahwa titik-titik yang digunakan dalam proses pengobatan akupuntur berbeda-beda sesuai diagnosisnya. Namun untuk menghentikan kebiasaan merokok, kombinasi yang digunakan biasanya adalah titik pada telinga dan tubuh. Titik-titik yang akan ditusuk jarum tersebut meliputi:
- di telinga: shenmen, simpatetik, ginjal, lapar atau mulut, paru-paru atas dan bawah.
- di tubuh: tim mee dan four gate points.
Lama jarum-jarum tersebut tertancap di tubuh Anda biasanya selama 5-30 menit dan harus diulang sebanyak 1-2 kali seminggu. Pellet akan dipasang setelah jarum diangkat sebagai stimulan untuk mengatasi keinginan merokok.
Setelah menjalani pengobatan sesuai penjelasan tadi, beberapa gejala akan mulai bisa teratasi. Namun jika ada yang lebih serius, maka harus ada pengobatan lanjutan.
Akupuntur untuk berhenti merokok memerlukan waktu yang cukup lama. Umumnya 4-6 kali pengobatan awal di minggu pertama, kemudian pengobatan rutin bulanan selama 4-6 bulan.
Perubahan setelah Akupuntur
Apakah perokok harus mengubah gaya hidupnya setelah mengikuti akupuntur? Ya. Anda tidak boleh hanya mengandalkan akupuntur itu saja, tetapi juga harus sepenuhnya mengganti pola hidup menjadi lebih sehat.
Misalnya dengan berolahraga, mengonsumsi jus buah-buahan, mengonsumsi sayuran, banyak minum air putih, dan menghindari makanan-makanan yang dapat memengaruhi kadar gula darah atau yang dapat memicu keinginan merokok.
Atur jadwal pertemuan dengan ahli akupuntur yang Anda percaya agar bisa segera meninggalkan kebiasaan merokok yang tidak sehat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.