Untuk urusan organ kewanitaan, sabun sirih dikenal sebagai produk pembersih vagina yang efektif. Khasiatnya, mampu menghilangkan bau tak sedap pada organ vagina. Tak hanya itu, oleh sebagian besar orang, sabun vagina dianjurkan digunakan saat menstruasi untuk mencuci vagina bahkan ketika tidak menstruasi.
Dengan kata lain, pemakaian sabun sirih ini terbilang frekuentif atau sering. Pertanyaannya, apakah produk sabun sirih ini benar-benar bagus untuk vagina? Atau malah sebaliknya ditinjau dari dunia medis? Untuk lebih jelasnya, mari kita simak ulasan berikut!
Ketahui dulu bau vagina anda termasuk normal atau tidak
Tentunya, produk pembersih vagina berupa sabun sirih tersebut muncul akibat masalah yang timbul di masyarakat bahwa bau vaginanya tidak sedap. Nah, untuk mengatasi hal tersebut, muncullah sabun vagina untuk menghilangkan bau tidak sedap.
Beberapa wanita yang pernah menggunakan produk sabun sirih pun mengaku bahwa organ kewanitaannya menjadi lebih bersih dan kesat. Fakta tersebut juga didukung oleh munculnya produk iklan sabun sirih yang mengklaim mampu membuat vagina lebih wangi.
Tentunya, khasiat tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi wanita.
Padahal, ketika organ kewanitaan Anda mengeluarkan aroma tertentu merupakan hal yang wajar. Jadi, jangan terburu-buru menggunakan produk sabun sirih. Kecuali, ketika bau yang dikeluarkan oleh vagina sangat tajam atau amis, maka bisa jadi pertanda bahwa ada gejala masalah kesehatan pada organ kewanitaan Anda.
Ditambah lagi, ketika vagina mengeluarkan flek berlebih, timbul rasa gatal, sensasi panas, sampai tanda iritasi, sebaiknya langsung hubungi dokter.
Tahukah Anda, kondisi normal vagina memiliki kandungan bakteri baik dalam jumlah terbatas yang disebut Lactobacillus. Bakteri tersebut berfungsi untuk menjaga keasaman pH vagina pada angka 3.8-4.5 dan mencegah infeksi bakteri patogen.
Perlukah mencuci vagina dengan sabun sirih?
Nah, adanya produk sabun vagina dengan manfaat yang diklaim, apakah benar-benar perlu bagi vagina? Mengejutkannya lagi, ternyata pemakaian produk cairan pembersih vagina ini malah tidak disarankan karena apabila penggunaannya keliru, malah menyebabkan risiko ketidakseimbangan pH atau bakteri baik pada vagina.
Memang, dalam sabun sirih mengandung antibakteri yang mencegah terjadinya infeksi. Namun, pemakaiannya tidak dianjurkan dilakukan setiap hari. Pemakaian sabun sirih hanya direkomendasikan ketika keputihan yang mengganggu dan saat menstruasi, dengan kondisi vagina tidak terluka.
Yang perlu diperhatikan, pastikan produk pembersih vagina Anda tidak mengandung parfum sebab cenderung mengiritasi bagi kulit sensitif.
Pemakaian sabun sirih yang aman
Niat hati ingin menjaga supaya vagina aman, namun bakal berakibat fatal apabila pemakaian sabun sirih salah. Tidak mau bukan hal tersebut terjadi pada Anda? Maka, pastikan untuk menggunakan sabun sirih tersebut sesekali saja, tidak perlu rutin tiap hari. Pastikan pula gunakan sabun cair pada bagian luar vagina saja.
Terlepas dari cara pemakaian sabun sirih yang benar, biasakan untuk menjaga vagina Anda dengan perilaku yang benar. Misalnya menghindari pakaian ketat, pembersih beraroma, serta mengganti pembalut paling tidak 2-3 kali sehari.
Menurut pakar kesehatan dari ACOG, sebenarnya pemakaian pembersih vagina dengan kandungan sabun seperti sabun sirih harus dihindari. Sebaiknya, biarkan vagina memiliki bau normal, kecuali memang ada bauk tak sedap yang kuat.
Namun, tetap saja, jika hal tersebut terjadi, langsung konsultasi dengan dokter terlebih dulu. Jika memang ingin membersihkan bakteri pada vagina, gunakanlah antiseptik kewanitaan dengan povidone-iodine.
Terakhir, biasakan membersihkan organ kewanitaan dengan cara yang benar, dari depan ke belakang untuk hindari mikroba masuk ke vagina maupun ke saluran kemih.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.