Hingga saat ini, pemeriksaan cepat dan massal alias rapid test masih terus dilakukan untuk mendeteksi dini virus corona dalam tubuh. Namun, jika hasilnya positif, bukan berarti Anda sudah pasti terinfeksi virus corona. Anda akan diarahkan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan dengan metode PCR yang lebih akurat. Lantas, seperti apa prosedur tes corona dengan PCR? Berikut informasi lengkapnya.
Apa itu tes PCR?
Polymerase Chain Reaction atau PCR adalah salah satu metode pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi virus corona dalam tubuh. Pemeriksaan PCR bekerja dengan cara memperbanyak (amplifikasi) DNA invitro secara enzimatis.
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Virus yang aktif memiliki material genetika, baik berupa DNA maupun RNA. DNA adalah molekul dua gugus yang ditemukan di semua organisme, sedangkan RNA merupakan molekul satu gugus yang bertugas menyalin dan mentransmisikan kode genetik ke protein agar organisme bisa terus berkembang.
Beberapa jenis virus seperti virus corona (SARS-CoV-2) hanya mengandung materi genetik RNA. Artinya, virus tersebut akan mengandalkan RNA untuk berkembang biak dan bertahan hidup.
Agar bisa dideteksi dalam tubuh, RNA dalam virus harus diubah menjadi DNA terlebih dahulu dengan proses transkripsi balik. Melalui pemeriksaan PCR, DNA virus akan diperbanyak sampai bisa menunjukkan ada-tidaknya virus corona dalam tubuh.
Siapa yang perlu tes corona dengan PCR?
Sama halnya dengan tes cepat, tidak semua orang dapat terlibat dalam pemeriksaan PCR. Pihak rumah sakit akan memprioritaskan tes corona untuk orang-orang yang berisiko terhadap penularan COVID-19.
Orang-orang yang memerlukan tes corona dengan metode PCR adalah sebagai berikut:
- Menunjukkan hasil positif pada rapid test
- Orang yang sempat menjalin kontak dengan pasien positif virus corona
- Petugas medis yang sering kontak langsung dengan pasien positif COVID-19
Baca juga: Daftar APD (Alat Pelindung Diri) yang Wajib Digunakan Tenaga Medis dalam Menangani Pasien Covid-19
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Prosedur PCR untuk mendeteksi virus corona COVID-19
Jika metode rapid test menggunakan sampel darah, hal ini berbeda dengan PCR. Tes corona dengan PCR menggunakan sampel usapan lendir dari hidung atau tenggorokan, sebab di lokasi inilah tempat virus bereplikasi atau berkembang biak.
Baca juga: Rapid Test untuk Deteksi Virus Corona, Begini Prosedurnya
Saat dilakukan swab pengambilan sampel di hidung atau tenggorokan, Anda mungkin akan merasakan sedikit ketidaknyamanan. Namun, tetaplah tenang dan rileks agar proses pengambilan sampel berjalan lancar dan cepat selesai.
Setelah sampel didapatkan, para peneliti akan mengekstrak asam nukleat dalam sampel. Di dalam asam nukleat tersebut terdapat genom virus yang dapat menunjukkan ada-tidaknya infeksi dalam tubuh.
Setelah itu, akan dilakukan proses transkripsi balik untuk memperkuat daerah genom tertentu. Barulah peneliti akan membandingkan sampel besar yang didapatkan dengan genetik SARS-CoV-2 alias virus corona COVID-19.
Dibandingkan metode serologi yang selama ini digunakan dalam rapid test massal, PCR mampu memberikan hasil yang lebih akurat dan sensitif. Kelemahannya, hasil PCR baru bisa didapatkan sekitar 6-8 jam karena pemeriksaan hanya dapat dilakukan di laboratorium yang sudah ditunjuk oleh pemerintah.
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Jika hasilnya positif, apakah saya benar terjangkit COVID-19?
Ketika pemeriksaan sampel darah dengan rapid test menunjukkan hasil positif, itu artinya Anda belum pasti benar terjangkit virus corona COVID-19. Karena itulah, Anda akan diarahkan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan dengan tes PCR.
Apabila hasil PCR Anda positif, maka artinya dalam tubuh Anda benar terdapat virus corona. Dengan kata lain, Anda positif terinfeksi COVID-19.
Baca selengkapnya: Sudah Sembuh dari COVID-19, Mungkinkah Kambuh Lagi?
Anda akan langsung diisolasi di ruangan khusus untuk mencegah penyebaran virus pada orang lain. Tak seperti hasil tes cepat, hanya ada kecil kemungkinan pemeriksaan PCR menunjukkan hasil false positive alias positif palsu.
Jika hasil PCR negatif, maka artinya virus corona COVID-19 tidak ditemukan pada sampel usap lendir di hidung maupun tenggorokan. Dengan kata lain, gejala gangguan pernapasan yang dirasakan bukanlah disebabkan oleh virus corona.
Jaga kebersihan diri sendiri dan orang terdekat dari virus Corona (Covid-19) dengan rajin cuci tangan dengan sabun, kenakan masker pelindung, gunakan tisue ketika bersin atau batuk, dan hindari tempat keramaian. Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, berolahraga, istirahat cukup, dan minum air putih serta multivitamin.
Jika mengalami gejala seperti demam, batuk, bersin, atau kondisi lainnya, sebaiknya segera memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan. Untuk informasi atau laporan mengenai kasus Covid-19, bisa melihat di website resmi www.covid19.go.id atau menghubungi hotline Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) khusus COVID-19 di nomor 119 ext. 9. Pencegahan dan penanganan awal akan membantu mengurangi risiko bahaya atau komplikasi yang lebih parah.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.