Ginjal merupakan salah satu organ penting bagi tubuh. Manusia normal hidup dengan 2 buah ginjal. Ginjal memiliki banyak fungsi bagi tubuh yang terkadang kurang diketahui oleh masyarakat sehingga banyak yang tidak dapat menjaga fungsi ginjalnya dengan baik.
Kelainan fungsi ginjal dapat terjadi baik pada masa anak-anak hingga orang dewasa. Gejala dan keluhan berbeda-beda bergantung pada tingkat keparahan ginjal itu sendiri.
Dengan pemeriksaan laboratorium pada ginjal sangat penting untuk mengetahui kondisi fungsi ginjal baik dengan gejala atau tidak dengan gejala.
Ginjal manusia terdiri dari ginjal kiri dan ginjal kanan yang terletak di kedua sisi pinggang pada rongga perut. Lokasi ginjal kiri lebih tinggi daripada ginjal kanan. Ginjal yang normal memiliki berat sekitar 150 gram berbentuk bulat seperti biji kacang hijau dengan warna kecokelatan.
Setiap ginjal dihubungkan dengan saluran ureter d bagian bawah yang berfungsi untuk mengeluarkan urin menuju uretra. Di dalam ginjal terdapat sekitar 1 juta nefron yang terdiri dari glomerulus, tubulus, lengkung henle, dan tubulus. Masing-masing memiliki fungsi sebagai pembawa darah dari dan menuju jaringan di ginjal.
Fungsi ginjal bagi tubuh
1. Mengatur keseimbangan air di dalam tubuh
Ginjal memiliki hormon ADH (Anti Diuretic Hormone) yang berfungsi mengatur volume cairan tubuh dan reabsorpsi. Pengeluaran ADH bergantung pada kebutuhan cairan di tubuh.
Sekresi air akan ditingkatkan dengan ADH dalam keadaan haus. Ini berpengaruh pada hasil urin yang berwarna pekat karena osmolalitas yang meningkat.
2. Mengatur keseimbangan asam basa
Stabilitas pH di dalam tubuh diatur oleh ginjal. pH darah memiliki nilai antara 7,38 hingga 7,42. Kondisi ini juga diatur oleh paru-paru dalam proses respirasi dan ginjal bertugas mengatur reabsorpsi bikarbonat.
Ion hidrogen dan ion bikarbonat yang dibentuk di ginjal mengatur keasaman pada pembuangan urin. pH urin akan sedikit asam dengan nilai pH 6,5
3. Mengatur fungsi endokrin
Ginjal berfungsi sebagai organ endokrin yang berperan dalam pembentukan eritropoetin, 1,25 dihydroxy Vitamin D2, dan prostaglandin. Eritopoetin merupakan enzim yang berfungsi dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit)
4. Mengatur tekanan darah
Peran utama dari ginjal adalah mengatur tekanan darah. Tekanan darah dapat meningkat apabila terjadi kerusakan pada organ ginjal.
Selain jantung, tekanan darah diatur oleh penyempitan dan pelebaran pembuluh darah yang ada diginjal. Selain itu senyawa kimia renin dan angiotensin yang dihasilkan ginjal juga berfungsi untuk pengaturan tekanan darah pada ginjal.
Apa saja tes fungsi ginjal yang diperlukan?
Bila seseorang menimbulkan gejala yang memacu ke adanya gangguan ginjal. Pemeriksaan utama untuk mengevaluasi keadaan ginjal adalah dengan dilakukan pemeriksaan laboratorium fungsi ginjal.
Beberapa pemeriksaan fungsi ginjal yang dapat dideteksi antara lain:
1. Ureum
Pemeriksaan ureum atau Blood Urea Nitrogen (BUN) berfungsi untuk menilai keseimbangan nitrogen, status pengaturan cairan tubuh, mengukur hasil tes hemodialisis, dan yang terpenting menganalisa adanya penyakit ginjal. Kadar normal BUN adalah 7– 20 mg/dL (2,5-7 mmol/L).
Manfaat lain dari pemeriksaan ureum dan BUN adalah memberikan kemudahan bagi dokter menentukan tingkat gangguan kadar ureum di dalam tubuh.
Peningkatan konsentrasi tersebut dikelompokkan menjadi 3, yaitu azotemia pre-renal, renal, dan paskarenal. Azotemia prarenal adalah peningkatan kadar ureum akibat penyakit seperti jantung, pendarahan, dan dehidrasi. Sedangkan azotemia renal merupakan gangguan yang disebabkan oleh ginjal sendiri seperti batu, infeksi,radang, cedera .
Sementara itu, pada azotemia paska renal disebabkan adanya gangguan saluran kencing seperti adanya batu saluran kemih, ureter, dan pembesaran prostat. Dengan ini, dokter dapat menentukan faktor yang menyebabkan gangguan pada kadar ureum.
2. Kreatinin
Kreatinin atau klirens kreatinin urin dan serum diobservasi dalam 24 jam. Kreatinin merupakan zat sisa metabolisme dari otot yang dibuang melalui ginjal.
Di dalam ginjal, kreatinin akan disaring oleh glomerolus sehingga kadarnya dipertahankan dalam jumlah normal. Peningkatan kadar kreatinin dapat dijadikan indikator penurunan fungsi ginjal terutama dalam penyaringannya.
Kadar kreatinin dapat ditemukan di jaringan otot sebagai sarana menyiman energi. Nilai normal kreatinin yaitu sekitar 0,6- 1,2 mg/dl pada laki-laki dan 0,5 – 1,1 mg/dl pada perempuan.
3. Glomerular Filtration Rate (GFR)
Nilai GFR ditentukan dari hitungan kreatinin klirens, usia, jenis kelamin, dan berat badan. Nilai kadar GFR dapat menentukan stadium keburukan ginjal pada penyait gagal ginjal kronik. Nilai normal GFR adalah lebih dari 90-120 mg/dl. Kerusakan pada ginjal yang berat dapat mencapai penurunan hingga ke angka 15.
4. Tes urine
Tes urin ikut membantu dalam mendiagnosa penyakit gangguan fungsi ginjal. Pemeriksaan tersebut antara lain urinalisis.
5. Pencitraan
Tes fungsi ginjal tidak hanya sebatas nilai laboratorium, pemeriksaan pencitraan juga dapat membantu mendeteksi adanya gangguan struktur ginjal. Pencitraan yang dapat dilakukan antara lain USG, CT-scan, dan MRI.
6. Biopsi
Pengambilan sampel atau biopsi dapat dijadikan pilhan untuk penyakit ginjal akibat tumor atau keganasan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.