Saat melakukan cek darah, Anda mungkin pernah diminta untuk menjalani tes laju endap darah. Prosesnya cukup sederhana, yaitu darah Anda akan diambil kemudian diperiksa di laboratorium. Namun, sebetulnya apa fungsi tes laju endap darah dan bagaimana cara pemeriksaannya? Baca terus ulasan berikut ini.
Apa itu tes laju endap darah?
Tes laju endap darah adalah tes yang dilakukan untuk mengukur seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sel darah merah untuk jatuh atau mengendap ke dasar tabung reaksi. Fungsi tes laju endap darah adalah untuk membantu mendeteksi adanya peradangan maupun infeksi yang dialami.
Ada beberapa kondisi yang membuat seseorang harus melakukan tes laju endap darah ini, di antaranya:
- Sering mengalami nyeri sendi atau kaku di pagi hari setidaknya 30 menit
- Demam
- Nyeri di panggul, leher, maupun bahu
- Sakit kepala
- Tidak nafsu makan
- Penurunan berat badan yang terjadi secara drastis dalam waktu yang cepat
- Gangguan pencernaan
- Diare
- Demam
- BAB berdarah
- Nyeri perut yang tak kunjung usai
Tes laju endap darah dilakukan untuk membantu dokter dalam menentukan diagnosis penyakit seperti peradangan, lupus, kanker, penyakit autoimun, atau rheumatoid arthritis.
Terkadang, tes laju endap darah ini tidak selalu menunjukkan hasil yang akurat. Pasalnya, ada beberapa kondisi yang memengarui kecepatan sel darah merah yang mengendap sehingga mengurangi keakuratan hasil tes, antara lain:
- Usia lanjut
- Memiliki kolestrol tinggi
- Obesitas
- Memiliki gangguan ginjal
- Hamil
- Menstruasi
- Menjalani pengobatan untuk gangguan pernapasan
- Mengonsumsi obat-obatan terlarang
- Sedang KB
- Minum aspirin atau obat radang
Bila Anda mengalami salah satu kondisi di atas, sebaiknya segera beri tahukan dokter sebelum Anda melakukan tes laju endap darah.
Baca Juga: Bisakah Menentukan DBD Tanpa Periksa Darah?
Prosedur pemeriksaan laju endap darah
Saat melakukan tes laju endap darah, dokter akan melakukan pengambilan sampel darah kemudian disimpan dalam wadah khusus. Sampel darah tersebut akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan.
Dokter ahli patologi klinik akan menempatkan sel darah merah tersebut ke dalam tabung reaksi sebagai alat bantu. Setelah itu, akan dilakukan pengukuran untuk mengetahui seberapa tinggi endapan sel darah merah yang terbentuk dalam kurun waktu sekitar 60 menit.
Jika sel darah Anda mudah menggumpal, maka artinya tubuh Anda mengalami peradangan. Hal ini dipengaruhi oleh adanya protein abnormal dalam darah, sehingga sel darah merah jadi lebih mudah mengendap dibandingkan sel darah normal.
Semakin cepat sel darah mengendap, maka artinya di dalam tubuh Anda mengalami peradangan. Setelah tes laju endap darah selesai dan hasilnya sudah didapatkan, dokter akan memastikan apakah Anda memerlukan tes selanjutnya guna memastikan penyakit yang Anda alami.
Baca Juga: Hati-hati Saat Kadar Limfosit Tinggi, Ini Penyebabnya
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.