Thiamphenicol: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Jan 7, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Jika Anda pernah mengalami sakit tipes, Anda pasti pernah diresepkan obat antibiotik oleh dokter. Biasanya dokter akan meresepkan obat Chloramphenicol, karena sesuai pedoman pengobatan tipes, obat antibiotik pilihan utamanya adalah Chloramphenicol.

Tetapi dewasa ini, pengobatan tipes menggunakan Chloramphenicol agak mulai berkurang, mengapa?

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

Karena penggunaan Chloramphenicol dinilai kurang efektif karena kebanyakan kasus sakit tipes yang mendapatkan pengobatan Chloramphenicol akan mengalami kekambuhan.

Oleh karena itu penggunaan antibiotik Chloramphenicol mulai dikurangi dalam penanganan tipes dan diganti dengan antibiotik dengan golongan yang sama yaitu Thiamphenicol. Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan obat ini, mari disimak artikel yang satu ini.

Apa saja kegunaan obat Thiamphenicol?

Thiamphenicol adalah obat antibiotik yang memiliki spektrum aktivitas yang luas mirip dengan Chloramphenicol.

Thiamphenicol memiliki zat aktif yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan Chloramphenicol tetapi memiliki efektifitas yang sama dan lebih aktif terhadap bakteri Haemophilus dan Neisseria spp.

Thiamphenicol secara reversibel mengikat 50-an subunit ribosom bakteri yang menghalangi transpeptidation dan menghambat sintesis protein dari bakteri yang rentan, sehingga menghambat pertumbuhan sel.

Kegunaan Thiamphenicol adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut :

  • Untuk mengobati sakit tipes yang dikenal dengan istilah demam tifoid, paratifoid, infeksi Salmonella sp sp, H. influenzae, terutama infeksi meningeal, Rickettsia, Lympogranulloma psittacosis, bakteri gram negatif penyebab bakteri meningitis, infeksi kuman yang resisten terhadap antibiotik lain.
  • Antibiotik ini sangat umum digunakan untuk pengobatan infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran pencernaan, dan infeksi saluran kemih misalnya gonore.

Thiamphenicol tidak dianjurkan digunakan pada kondisi-kondisi seperti :

  • Alergi antibiotik thiamphenicol dan antibiotik derivat chloramphenicol lainnya.
  • Sebaiknya tidak diberikan kepada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati.
  • Penderita depresi sumsum tulang
  • Baru saja menjalani imunisasi aktif
  • Perlu diketahui antibiotik ini digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, tidak dianjurkan untuk pengobatan influenza, batuk pilek dan infeksi lain yang disebabkan oleh virus.

Bagaimana dosis dan cara penggunaan obat ini?

Berdasarkan kemasannya, antibiotik ini memiliki komposisi sebagai berikut:

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

Kemasan sirup

  • Antibiotik ini mengandung 125 mg Tiamfenikol dalam setiap 5 ml sirup atau satu sendok takar.

Kemasan kapsul

  • Kapsul yang mengandung 500 mg Tiamfenikol
  • Kapsul yang mengandung 250 mg Tiamfenikol

Untuk dosisnya sendiri, Thiamphenicol biasanya digunakan seperti di bawah ini, namun yang perlu Anda ketahui tentang penggunaan antibiotik yaitu, Antibiotik tidak boleh sembarangan digunakan karena memerlukan resep dokter dalam penggunaannya.

  • Dewasa : 4 kali sehari 250-500 mg.
  • Anak-anak atau bayi berusia lebih dari 2 minggu : 50 mg/kg berat badan/hari dibagi menjadi 3-4 kali pemberian.
  • Bayi berusia kurang dari 2 minggu : 25 mg/kg berat badan/hari dibagi menjadi 4-6 kali pemberian.
  • Bayi prematur : 25 mg/kg berat badan/hari dibagi menjadi 2 kali pemberian.

Apakah aman mengkonsumsi Thiamphenicol selama kehamilan atau menyusui?

Thiamphenicol adalah obat dengan kategori risiko kehamilan C, menurut Badan Pengolahan Obat dan Makanan di AS (FDA). Artinya pada penelitian yang dilakukan pada hewan, menunjukan adanya gangguan pada kehamilan, tetapi tidak ada studi yang dilakukan pada manusia yang membuktikan adanya resiko saat menggunakan Thiamphenicol selama masa kehamilan atau saat menyusui.

Harap selalu berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mempertimbangkan manfaat dan risiko potensial sebelum menggunakan obat ini.

Apa efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Thiamphenicol?

Thiamphenicol dapat menyebabkan berbagai efek samping seperti:

Tidak semua orang akan mengalami efek samping ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak tercantum di atas. Jika Anda memiliki efek samping lain, silakan berkonsultasi dengan dokter atau apoteker Anda.

Obat apa yang dapat berinteraksi dengan Thiamphenicol?

Thiamphenicol dapat berinteraksi dengan obat lain yang Anda gunakan saat ini, yang dapat mengubah cara kerja obat yang Anda gunakan atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Interaksi obat yang sering dilaporkan adalah:

  • Thiamphenicol dapat mengubah efek tolbutamide, phenytoin, dicoumarol, dan obat lain yang dimetabolisme di hati.
  • Thiamphenicol dapat meningkatkan efek warfarin dan sulfonylurea.
  • Thiamphenicol meningkatkan kadar fenitoin plasma.
  • Metabolisme Tiamfenikol meningkat oleh fenobarbital dan rifampisin.

Untuk menghindari kemungkinan interaksi obat, Anda harus menyimpan daftar semua obat yang Anda gunakan (termasuk obat resep, obat non resep, dan produk herbal) dan memberitahukannya kepada dokter dan apoteker Anda. Demi keselamatan, jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apapun tanpa persetujuan dari dokter Anda.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
NIH (2018). PubMed Health. Chloramphenicol. (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Chloramphenicol)
Felson, S. WebMD (2017). What Are Antibiotics? (https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-are-antibiotics)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app