Setelah melalui periode kehamilan dan proses persalinan yang panjang, kebanyakan ibu pasti memasuki pengalaman baru yang tak kalah uniknya, yakni menyusui.
Pemberian ASI eksklusif sangat disarankan karena gizi dan nutrisi yang terkandung dalam ASI dapat memberikan banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak, selain itu pemberian ASI juga dapat menambah ikatan emosional ibu dan anak.
Namun, ternyata pemberian ASI bukan tanpa perjuangan, selain ibu mungkin harus sering bangun tengah malam untuk memberikan ASI ternyata tantangan lainnya adalah, ketika bayi mulai menggigit puting saat disusui.
Walaupun menimbulkan rasa tidak nyaman, baiknya ibu tidak menghentikan pemberian ASI eksklusif lantaran gigitan bayi saat menyusu. Ingatlah, bahwa ASI eksklusif sangatlah penting, bahkan WHO menyarankan setiap ibu untuk menyusui bayinya hingga usia 2 tahun.
Lantas, bagaimana agar bayi tidak menggigit puting saat disusui? Mari kita ketahui terlebih dahulu penyebab-penyebabnya.
Penyebab bayi menggigit puting saat disusui
Posisi menyusui yang kurang tepat bisa jadi alasan mengapa bayi menggigit puting ketika disusui. Di samping itu, giginya mungkin sedang bertumbuh. Proses ini biasanya terjadi ketika usia 6 bulan, tapi bisa juga kurang atau lebih dari itu. Penyebab lainnya bisa jadi karena bayi:
- Sering dipaksa latch on (melekatkan mulut ke puting susu) atau sebaliknya, dibiarkan tetap menyusu padahal sudah selesai minum.
- Usianya sudah lebih tua sehingga gampang terdistraksi dengan lingkungan sekitar selagi mengisap ASI.
- Jatuh tertidur dengan posisi mulut masih melekat di puting.
- Menderita infeksi telinga atau demam sehingga kesulitan menelan ASI. Akibatnya ia mungkin menggigit lebih keras agar bisa mengisap.
- Penasaran untuk melihat reaksi apa yang bakal timbul setelah ia menggigit puting.
Tips mencegah bayi agar tidak mengigit puting ketika disusui
Untungnya ada cara yang bisa ibu coba untuk mencegah bayi agar tidak menggigit puting saat disusui. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
- Saat melekatkan mulut bayi, lakukan dengan tepat. Seperti disebutkan tadi, posisi menyusu yang salah bisa membuat bayi menggigit lagi. Pertahankan kontak mata dengan bayi selagi menyusui.
- Hindari menarik mulut si kecil tiba-tiba setelah ia selesai menyusu karena itu bisa membuatnya menggigit sebagai reaksi impulsifnya.
- Jangan berteriak terlalu keras ketika ia menggigit puting. Reaksi ibu yang terlalu intens dapat menyebabkan si kecil panik sehingga enggan menyusu lagi. Ia mungkin juga akan menggigit lagi untuk ‘menggoda’ kalau-kalau ibunya berteriak lagi.
- Ketika ada gigitan, masukkan jari ibu ke sudut mulut bayi di antara gusinya. Dengan begitu, si kecil akan terdistraksi dan lebih memilih menggigit jari ketimbang puting susu.
- Jauhkan si kecil sejenak setelah ia menggigit. Ibu perlu menenangkan diri setelah merasakan ketidaknyamanan itu.
- Berikan benda lain yang aman untuk digigit setelah si kecil selesai minum ASI sehingga ada obyek alternatif untuk ia gigit.
- Seiring bertambahnya usia si kecil, jangan menyusui kecuali ia benar-benar lapar. Sediakan waktu untuk menyusui sehingga ibu tidak buru-buru ketika melakukannya.
Posisi latching (pelekatan) terbaik saat menyusui
Pertanyaan ibu selanjutnya mungkin soal posisi terbaik seperti apa saat menyusui si kecil sehingga ia tak sampai menggigit. Berikut adalah beberapa posisi latching yang dapat dicoba:
- Duduklah (atau berbaring terlentang) sehingga ibu berada dalam posisi yang nyaman.
- Angkat kaki dan tinggikan paha untuk menopang tubuh bayi.
- Tempatkan bantal di pangkuan untuk membuat si kecil nyaman.
- Gunakan banyak bantal atau cushion untuk menyanggah punggung selagi menyusui.
- Bila menyusui dalam posisi tidur, tempatkan bantal di bawah kepala.
- Posisikan wajah bayi menghadap perut.
- Arahkan wajah bayi ke puting sehingga hidungnya (dan bukan mulut) segaris dengan puting.
- Bayi akan bereaksi refleks sehingga bisa melekat dengan posisi tepat. Jangan buru-buru dan tetaplah santai ketika ia berusaha untuk latch on dengan sendirinya.
- Pastikan seluruh puting masuk ke dalam mulutnya hingga bibir meliputi sebagian besar areola mammae (area kulit sekitar puting, berwarna lebih gelap dari kulit payudara).
Memang butuh latihan untuk bisa memposisikan bayi agar dapat latch on dengan tepat. Namun jangan menyerah ya bun. Nikmati saja prosesnya dan belajarlah dari tips di atas atau pengalaman sebelumnya, sehingga ibu tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika menyusui.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.