Tips Agar Patah Tulang Cepat Sembuh

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 11, 2019 Waktu baca: 2 menit
Tips Agar Patah Tulang Cepat Sembuh

Patah tulang (fraktur) sangat berpotensi membuat seseorang terganggu dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Apalagi jika tulang yang patah itu merupakan tulang yang sangat berperan untuk menopang tubuh misalnya tulang paha, kaki atau bahkan tulang belakang.

Proses penyembuhan atau penyambungan tulang yang patah tersebut dapat memakan waktu mingguan, bulanan, atau bahkan bertahun-tahun tergantung pada tingkat keparahannya, jenis tulang serta jenis patah tulangnya. Patah tulang yang sembuh dalam waktu yang singkat yakni sekitar 3 minggu hingga 1 bulan biasanya untuk daerah seperti jari-jari kaki, sedangkan untuk tulang paha biasanya membutuhkan waktu hingga 24 minggu.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Fisioterapi via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket fisioterapi hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Patah tulang bisa membuat seseorang jadi frustasi, terutama karena tidak bisa melakukan kegiatan yang biasa dilakukan. Oleh karena itu, di sini kita akan bahas tips agar patah tulang cepat sembuh. Tentunya tips ini hanya merupakan tambahan atas perawatan patah tulang yang sedang Anda jalani seperti operasi, pemasangan pen, gips atau bidai, dan sebagainya.

Tips Agar Patah Tulang Cepat Sembuh

1. Tingkatkan Asupan Kalsium

Kalsium adalah nutrisi yang bertanggung jawab untuk menjaga tulang agar tetap sehat. Kalsium ini juga diserap oleh tubuh bersama dengan vitamin D. Peningkatan asupan kalsium akan membantu mempercepat pemulihan atau penyembuhan patah tulang. Kalsium ini bisa Anda dapatkan dalam produk susu, sayuran dan juga tersedia dalam bentuk suplemen.

2. Batasi Pergerakan (Imobilisasi)

Imobilisasi atau kurangi pergerakan selama fase penyembuhan awal. Sebelum pasien diperkenankan untuk melakukan latihan pemulihan, perbanyak istirahat pada daerah yang patah untuk memaksimalkan proses pertumbuhan tulang.

3. Minum Teh

Minum setidaknya 5 cangkir teh, khususnya teh hijau. Teh hijau mengandung anti-oksidan yang tinggi dan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Teh hijau telah digunakan di China selama berabad-abad karena memiliki efek menyembuhkan, termasuk penyembuhan patah tulang.

4. Terapi Panas

Pemanasan pada daerah tulang yang retak atau patah akan membantu meningkatkan aliran darah dan kemudian membantu Anda dalam perbaikan tulang. Anda dapat menggunakan handuk yang sudah direndam dalam air panas kemudian digunakan untuk kompres atau Anda juga bisa mandi dengan air hangat. Lakukan tiga kali sehari selama 30 menit. Cara ini biasanya dilakukan untuk patah tulang yang tidak disertai luka di daerah sekitarnya, karena jika terdapat luka yang belum kering atau sembuh malah akan berpotensi menimbulkan infeksi.

5. Latihan Pemulihan atau Fisioterapi Fisik

Latihan pemulihan berperan penting dalam membantu memperkuat otot-otot di area yang terlibat. Latihan pemulihan untuk patah tulang atau tulang retak harus dilakukan dengan hati-hati dan disesuaikan dengan kebutuhan serta kemampuan.

6. Berhenti Merokok

Perokok memiliki kepadatan mineral tulang yang kurang dibanding non-perokok. Studi juga menunjukkan bahwa perokok memiliki waktu rata-rata penyembuhan lebih lama karena merokok dapat mengganggu aliran darah.

3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Bone Fracture Repair: Procedure, Preparation, and Risks. Healthline. (https://www.healthline.com/health/bone-fracture-repair)
Bone fracture repair: Procedures, risks, and healing time. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/322419.php)
Broken Bone Pictures: Signs Your Broken Bone Is Healing. WebMD. (https://www.webmd.com/first-aid/ss/slideshow-break-bone-what-happens)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app