Kondom adalah kantong elastis tipis yang mencegah sperma masuk ke dalam vagina. Ada kondom pria dan kondom wanita:
Kondom pria dikenakan pada penis. Biasanya terbuat dari lateks, sejenis karet. Tetapi ada juga yang terbuat dari bahan yang aman untuk penderita alergi lateks, seperti poliuretan atau poliisoprena.
Kondom bekerja dengan cara menjaga semen (cairan yang mengandung sperma) masuk ke dalam vagina. Kondom pria ditempatkan pada penis ketika ereksi.
Tidak mengenakan kondom sampai ke pangkal penis sambil memegang ujung kondom untuk meninggalkan ruang ekstra di ujungnya. Ini menciptakan ruang untuk semen setelah ejakulasi dan memperkecil kemungkinan kondom akan pecah.
Setelah ejakulasi pria, ia harus memegang kondom di pangkal penis saat ia menarik keluar dari vagina. Ini mencegah kondom terlepas ketika ia menjadi lunak, yang bisa membiarkan sperma memasuki vagina.
Lain halnya pada kondom wanita, Kondom wanita dimasukkan ke dalam vagina menggunakan cincin ujung tertutup. Cincin lainnya menciptakan ujung kondom yang terbuka.
Kondom kemudian melapisi dinding vagina, menciptakan penghalang antara sperma dan leher rahim. Kondom wanita dapat dimasukkan hingga 8 jam sebelum hubungan intim, dan harus dikeluarkan setelah berhubungan seks.
Kondom tidak dapat digunakan kembali. Kondom baru harus digunakan setiap kali pasangan berhubungan seks dan harus digunakan dari awal hingga akhir untuk melindungi terhadap kehamilan dan PMS.
Jangan pernah menggunakan pelumas berbasis minyak (seperti minyak mineral, petroleum jelly, atau baby oil) dengan kondom karena kondom dapat memecah karet. Kondom juga bisa rusak oleh hal-hal seperti kuku.
Jika kondom tampak kering, lengket, atau terasa keras ketika dikeluarkan dari kemasannya, atau sudah melewati tanggal kedaluwarsa, segera buang kondom dan gunakan yang baru. Sebaiknya simpan kondom yang tidak mudah dijangkau oleh anak-anak dan di tempat yang sejuk dan kering.
Mengapa memilih kondom?
Kondom menjadi pilihan bagi para pasangan untuk berhubungan seksual karena:
Kondom efektif melawan Penyakit menular seksual
Kondom adalah satu-satunya metode pengendalian yang juga membantu mencegah penyebaran infeksi menular seksual seperti HIV, klamidia, dan gonore.
Bahkan jika Anda sudah menggunakan jenis kontrasepsi yang berbeda untuk menghindari kehamilan, sebaiknya gunakan kondom atau kondom internal setiap kali berhubungan seks untuk melindungi diri Anda dari infeksi menular seksual.
Kondom tidak membutuhkan biaya banyak
Kondom sangat mudah didapat dari berbagai toko atau pusat kesehatan Planned Parenthood, dan online. Kondom adalah cara kecil, bijaksana, dan portabel untuk mendapatkan perlindungan besar dari kehamilan dan infeksi menular seksual.
Kondom tidak memiliki efek samping
Kebanyakan orang dapat menggunakan kondom tanpa masalah dan tidak ada efek samping. Jarang sekalikondom lateks (karet) dapat menyebabkan iritasi bagi orang-orang dengan alergi atau kepekaan terhadap lateks. Dan kadang-kadang pelumas pada jenis kondom tertentu dapat menyebabkan iritasi.
Jika Anda alergi terhadap lateks, coba beralih ke merek lain atau konsultasikan ke dokter. Kondom yang terbuat dari plastik lunak seperti poliuretan, poliisoprena, dan nitril bebas dari kandungan lateks.
Bagaimana cara menggunakan kondom?
- Sebelum membeli kondom, periksa tanggal kadaluarsa dan jenis kondom yang ingin digunakan.
- Periksa udara pada kondom. Cara termudah untuk melakukan ini adalah dengan lembut meremas paket kondosm dengan jari. Jika gelembung udara ada di sana, itu berarti bungkus kondom masih aman digunakan.
- Buka dan lepaskan kondom dari bungkus dengan hati-hati.
- Tempatkan kondom di kepala penis yang telah ereksi. Jika kulit penis tidak disunat, tarik kembali kulup ke dalam terlebih dahulu.
- Gulung kondom hingga menutupi seluruh batang penis. Hal ini dilakukan untuk membantu mengurangi risiko penularan IMS apa pun yang ditransfer dari kulit ke kulit, seperti sifilis.
- Setelah melakukan hubungan seksual, tarik perlahan penis dari lubang vagina, pegang kondom di pangkalan atas penus. Lalu tarik keluar, sambil memegang kondom.
- Buang kondom yang sudah dipakai dengan rapi. Ketika membuang kondom setelah berhubungan seks, bungkus kondom dengan kertas toilet atau tisu untuk mencegahnya kebocoran.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.