GRACIA BELINDA
Ditulis oleh
GRACIA BELINDA
DR.VINA SETIAWAN
Ditinjau oleh
DR.VINA SETIAWAN

Tips Memilih dan Menggunakan Pelumas yang Tepat Demi Kenikmatan Bercinta

Dipublish tanggal: Agu 12, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Feb 27, 2020 Waktu baca: 3 menit
Tips Memilih dan Menggunakan Pelumas yang Tepat Demi Kenikmatan Bercinta

Pada dasarnya, organ vagina wanita mengeluarkan cairan pelumas secara alami ketika merasa terangsang. Itulah pentingnya mengapa wanita perlu terangsang terlebih dulu sebelum melakukan hubungan seksual. Adanya cairan pelumas tersebut, nantinya akan mempermudah proses penetrasi penis ke dalam organ kelamin wanita sehingga mengurangi rasa sakit ketika terjadi gesekan.

Selain itu, adanya pelumas juga berguna untuk menambah keintiman antar pasangan. Meskipun vagina telah berhasil mengeluarkan cairan pelumas, namun pada kondisi tertentu, seperti ketika usai melahirkan, mengonsumsi obat sendiri, hingga sakit, vagina akan nampak kering. Akibatnya ketika bercinta, wanita akan merasakan sakit saat penetrasi. Tetapi jika tidak ingin merasakan hal tersebut, disarankan untuk siap sedia pelumas.

Tentu tidak sembarang jenis pelumas bisa digunakan dan perlu diperhatikan tips memilih serta menggunakan pelumas yang tepat demi kenyamanan bercinta. Hal ini juga demi kenyamanan dan keamanan saat berhubungan intim.

Baca juga: Panduan Lengkap Saat Pertama Kali Berhubungan Seks

Jenis pelumas yang tepat untuk bercinta

Pelumas dari bahan air

Salah satu jenis pelumas yang bisa digunakan saat bercinta adalah pelumas dari bahan air. Harganya pun bervariasi. Tetapi supaya tidak salah pilih, pastikan pelumas dari bahan air ini mengandung bahan yang aman. Pelumas berbahan dasar air sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu pelumas tanpa gliserin dan dengan gliserin. Pelumas berbahan dasar air tanpa gliserin cocok dipakai oleh penderita infeksi jamur pada alat kelamin atau infeksi saluran kencing.

Sementara, pelumas berbahan dasar air dengan gliserin termasuk dalam pelumas dengan harga murah, sehingga lebih cepat kering dan mudah lengket serta dapat menyebabkan infeksi jamur. Sebelum memilih pelumas, perhatikan bagian belakang kemasan, apabila pelumas tersebut mengandung paraben, maka sebaiknya hindari jenis pelumas tersebut. Sebab, bahan paraben ini sangat berbahaya bagi alat kelamin apabila terus menerus digunakan. Lebih amannya, gunakan merek pelumas berbahan air yang sudah diakui pasar tanpa kandungan paraben.

Pelumas dari bahan silikon

Jenis pelumas lain yang bisa dicoba, yaitu dari bahan silikon. Berbeda dengan pelumas biasanya, adanya bahan silikon ini memberikan rasa basah dan licin yang lebih lama. Tak heran, banyak orang menggunakan pelumas jenis silikon ini untuk berhubungan badan berkali-kali pada satu kali sesi. Tetapi meskipun bahan silikon ini cenderung aman digunakan, namun tidak disarankan digunakan bersama sex toys dari bahan silikon pula ataupun oral seks. Hal ini dikarenakan bahan ini berdampak buruk bagi kesehatan apabila masuk ke dalam mulut.

Pelumas dari bahan minyak

Jenis pelumas terakhir yang dapat digunakan saat berhubungan seks, yaitu dari pelumas dengan bahan minyak. Cairan ini memang dapat digunakan sebagai pelumas saat bercinta, namun tidak disarankan untuk sering digunakan. Karena apabila minyak ini menyentuh vagina maupun penis, akhirnya akan sulit dibersihkan dengan air. Untuk itu, pemakaian kondom lateks tidak cocok apabila dilapisi dengan pelumas dari bahan minyak.

Baca juga: Jenis Pelumas Vagina

Cara menggunakan pelumas demi kenikmatan bercinta

Tiap orang tentu memiliki caranya tersendiri untuk menggunakan pelumas pada organ intimnya terutama saat melakukan hubungan seksual, tetapi hal ini akan bergantung pada kebutuhan masing-masing pasangan. Namun akan lebih baik apabila pelumas tersebut digunakan dengan cara dioleskan tipis-tipis pada penis atau pada kondom yang sudah dipasang sebanyak satu atau dua tetes saja. Dengan demikian, seluruh bagian penis akan terlindungi dari gesekan ketika proses penetrasi dalam vagina maupun anus.

Tak hanya penis, pelumas juga bisa dioleskan pada jari, sex toys, atau bagian tubuh lain yang akan dijelajahi. Kalaupun pelumas yang dioleskan terlalu banyak, usaplah dengan handuk atau tisu bersih untuk membersihkan kelebihannya. Meskipun pelumas ini berguna untuk melancarkan penetrasi, namun usahakan jangan sampai basah kuyup. Karena risikonya akan menyebabkan penis tergelincir dan cedera.

Namun, ketika jenis pelumas yang digunakan dari bahan air, harus segera dioleskan lagi ketika hendak melakukan sesi bercinta dalam waktu yang lebih lama. Sebab, jenis pelumas ini lebih cepat kering dan menguap.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Wolf LK. (2012). Studies raise questions about safety of lubricants. (http://cen.acs.org/articles/90/i50/Studies-Raise-Questions-Safety-Personal.html)
Sutton KS, et al. (2012). To lube or not to lube: Experiences and perceptions of lubricant use in women with and without dyspareunia. DOI: (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22082320)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app