Tips Mengatasi Asap Rokok Jika Anda Perokok Pasif
Secondhand smoker atau yang dikenal juga sebagai perokok pasif, punya risiko kesehatan lebih besar. Terjadi peningkatan risiko jantung koroner, kanker paru-paru, bronkitis, dan sebagainya. Untuk itu, Anda harus menghindari asap rokok demi menjaga kesehatan tubuh. Tujuannya untuk menghindari zat kimia berbahaya dari asap rokok penyebab penyakit.
Tidak Merokok Bukan Berarti Bebas dari Asap Rokok
Saat berada di sekeliling perokok, pasti Anda akan terpapar dan menghirup asap rokok. Berbagai zat kimia di dalamnya ikut masuk dan mulai merusak sistem tubuh. Bahkan, asap tersebut bertambah bahaya karena bercampur sisa pernapasan perokok. Akibatnya, berbagai penyakit bisa dialami, bahkan sampai mengancam nyawa. Tidak ada batas aman bagi perokok pasif.
Anak-anak, orang tua, ibu hamil, serta orang yang punya masalah jantung serta pernapasan harus lebih waspada. Risiko asap rokok sangat tinggi. Ketika hanya beberapa menit berada di sekeliling perokok pasif, sudah banyak zat yang terhirup. Inilah beberapa kondisi yang memungkinkan Anda menjadi perokok pasif.
1. Duduk di area bertanda “tidak boleh merokok,” meskipun tidak tercium asap rokok.
2. Mengendarai mobil bersama seseorang yang merokok, meskipun jendela mobil terbuka.
3. Satu rumah bersama orang yang merokok, walaupun Anda ada di ruang atau kamar lain.
4. Bekerja di restoran, bangunan, atau gudang yang membolehkan perokok di dalam, walaupun tersedia ventilasi udara.
Cara Mengatasi Asap Rokok
Asap rokok yang sangat berbahaya bagi kesehatan haruslah diatasi. Menjadi perokok pasif bukanlah hal yang baik. Lindungilah diri Anda dengan menjauhi asap rokok agar kesehatan tubuh tetap terjaga. Berbagai risiko kesehatan hingga penyakit kronis juga mampu dihindari. Simak saja cara mengatasi asap rokok dengan beberapa langkah jitu ini.
1. Mengatasi Asap Rokok di Rumah
Jika ada salah satu anggota keluarga yang merokok, maka sudah dipastikan Anda menjadi perokok pasif. Asap rokok sangat kuat dan mengandung banyak zat kimia. Jika terus menerus terhirup, maka menyebabkan berbagai penyakit.
Untuk mengatasinya, jangan biarkan anggota keluarga merokok pada malam hari. Alasannya, malam hari adalah waktu berkumpulnya keluarga dan jangan sampai terpapar asap rokok. Berikan juga tanda bebas rokok di depan pintu rumah menggunakan bahasa yang sopan. Tujuannya agar tamu menghargai untuk tidak merokok di tempat tinggal Anda.
Cara ketiga adalah menyingkirkan semua asbak. Apabila tamu meminta izin merokok, maka katakan untuk merokok di luar saja. Beritahukan juga kepada baby sitter agar menjauhkan anak dari asap rokok. Ajarkan anak agar ia mengetahui cara memberitahu orang lain agar berhenti merokok.
2. Mengatasi Asap Rokok di Lingkungan Kerja
Selain rumah, lingkungan kerja menjadi tempat kedua Anda untuk beraktivitas. Asap rokok dari pengunjung atau pegawainya sendiri bisa membahayakan tubuh. Karenanya, Anda pasti sudah menghirup asap rokok tersebut. Menurut intensitasnya, pekerja restoran atau bar, besar kemungkinannya menjadi perokok pasif.
Jika tempat bekerja tidak punya aturan merokok, mintalah bantuan pihak manajemen untuk membuat peraturan. Pisahkan perokok dengan orang yang tidak merokok dengan membuat smoking area. Meskipun tidak menjamin sepenuhnya, namun setidaknya sudah lebih aman. Anda juga bisa melarang orang lain merokok di ruang kantor.
Agar tidak menyebar, udara di ruangan merokok harus dibuang lewat saluran khusus. Sistem ventilasi juga harus menyediakan suplai udara 1,6m/detik bagi perokok di smoking area. Buatlah program bahaya merokok bagi karyawan agar berhenti merokok. Jangan sampai menggunakan ruang khusus merokok untuk kegiatan apapun. Hal ini sangat berbahaya bagi perokok pasif.
3. Mengatasi Asap Rokok di Tempat Umum
Tempat umum justru mempunyai potensi lebih besar menyebarkan asap rokok. Untuk itu, Anda perlu memastikan keamanannya. Tanyalah mengenai kebijakan merokok dan katakan bahwa Anda ingin area bebas rokok. Jangan membawa anak ke tempat yang terpapar asap rokok.
Usahakan makan dan minum di restoran ataupun kafe dengan 100% area bebas rokok. Katakan pada orang lain dengan sopan mengenai peraturan pemerintah tentang larangan merokok di tempat umum.
Menjadi perokok pasif tentu sangat merugikan diri sendiri. Janganlah menjadi perokok pasif karena banyak dampak negatif yang dialami. Zat kimia dalam asap rokok bisa menyebabkan berbagai gangguan sistem organ. Penyakit kronis yang beraneka ragam juga bisa menyerang. Jadi, hindarilah asap rokok dengan cara tersebut.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.