Otak merupakan bagian tubuh yang memiliki peran sangat penting terhadap organ tubuh lainnya. Otak memiliki fungsi fundamental dalam menerima informasi, memproses, hingga mengatur pergerakan banyak organ di dalam tubuh tanpa disadari.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk menjaga agar otak tetap sehat dan mampu memproses informasi dengan cepat. Tetapi beberapa faktor dapat menyebabkan penurunan fungsi otak, salah satunya akibat faktor penuaan serta penurunan fungsi kognitif otak.
Lantas, bagaimanakah cara menjaga kesehatan otak agar tetap dapat berfungsi maksimal?
6 Tips menjaga kesehatan otak dan meningkatkan daya ingat
1. Hindari paparan asap rokok
Otak memiliki bagian yang disebut korteks dan bagian tersebut paling rentan mengalami penipisan apabila secara terus menerus terpapar asap rokok. Padahal korteks merupakan bagian yang sangat penting dalam membantu proses berpikir, mengingat, membentuk persepsi, hingga kemampuan bahasa.
Oleh sebab itu, jika Anda seorang perokok aktif sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut mulai saat ini. Begitupun jika Anda termasuk perokok pasif yang sering terpapar asap rokok dari orang lain, sebaiknya hindari tempat-tempat di mana banyak asap rokok di sana.
2. Olahraga secara rutin
Olahraga tidak hanya baik untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah berbagai penyakit, namun olahraga juga baik untuk mempertahankan fungsi otak agar tetap dapat bekerja secara optimal. Dengan berolahraga, pembuluh darah kecil yang berfungsi untuk mengalirkan darah yang kaya oksigen menuju otak akan terus terjaga dengan baik.
Selain itu, dengan rutin berolahraga atau melakukan aktivitas fisik sekitar 30 menit setiap hari, Anda juga dapat mempertahankan kemampuan berpikir otak karena terbentuknya sel-sel baru dan terciptanya hubungan antara saraf di dalam otak yang bekerja dengan optimal.
Tak hanya itu, olahraga juga dapat membantu memperlancar aliran darah, menurunkan stres, serta dapat meningkatkan kualitas tidur.
Baca juga: 10 Manfaat Olahraga Rutin Bagi Tubuh
3. Duduk dengan posisi tegak
Duduk dalam posisi tegak ternyata tidak hanya baik untuk kesehatan tulang punggung namun juga baik dalam menjaga kesehatan otak.
Jika Anda duduk dalam posisi bersandar, membungkuk, maupun posisi yang terkesan “malas”, maka hal itu akan memberiksan respon pada otak.
Dari sisi kognitif otak juga akan cenderung menanggapi respons tak berdaya yang dengan sendirinya dapat memunculkan pikiran-pikiran depresif, seperti gelisah, takut, hingga mudah mengantuk. Para peneliti menemukan bahwa fenomena ini terjadi secara alami dan telah tertanam secara tidak sadar dalam tubuh.
Ketika Anda duduk dalam posisi tegak, maka hal tersebut juga dapat memperlancar aliran napas tanpa menghambat jalur oksigen menuju sistem saraf maupun otak. Selain itu, postur duduk tegak juga mampu melawan stres dan membuat diri menjadi lebih semangat, optimis, dan lebih fokus.
4. Istirahat yang cukup
Memiliki waktu tidur yang cukup sangatlah penting untuk mempertahankan kesehatan organ tubuh termasuk otak. Durasi tidur yang cukup dapat membantu melindungi dan memperkuat memori otak sehingga dapat membuat seseorang menjadi lebih mudah fokus serta meningkatkan kemampuan berpikir.
Secara umum, orang dewasa disarankan untuk tidur selama 8 jam setiap malam untuk mengembalikan kondisi tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh serta menurunkan risiko penyakit alzheimer.
Jika Anda mengalami insomnia atau sulit tidur, mungkin Anda bisa mencoba beberapa cara seperti:
- Membaca buku. Selain membantu Anda untuk lebih cepat merasa ngantuk, dengan membaca buku sebelum tidur akan membantu mempertajam ingatan Anda serta meningkatkan fungsi otak
- Membiarkan tubuh lebih rileks dengan gerakan relaksasi dan teknik pernapasan 4-7-8. Teknik ini dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif dan sistem saraf, serta mengurangi gangguan depresi, stres, maupun kecemasan yang dirasakan
- Melakukan gerakan yoga atau meditasi. Olahraga ini dapat membantu Anda meningkatkan kekuatan inti tubuh serta menurunkan tingkat stress sehingga Anda dapat lebih mudah tertidur dengan durasi tidur yang lebih lama
Baca juga: Cara Mengatasi Insomnia Dengan Yoga
5. Batasi penggunaan ponsel atau perangkat elektronik
Meski efek negatif dari keberadaan ponsel yang diletakkan di dekat kepala dalam waktu lama masih diselidiki, namun para peneliti menyarankan untuk menjauhkan ponsel ketika tidur.
Layar ponsel, layar televisi, maupun peralatan elektronik lainnya dapat memancarkan sinar biru yang dikhawatirkan dapat mengganggu kualitas tidur seseorang. Bahkan cahaya dan suara yang berasal dari perangkat elektronik tersebut dapat merangsang kerja otak sehingga Anda tidak dapat tidur nyenyak.
Padahal menurut beberapa penelitian, otak memerlukan waktu setidaknya 6-8 jam setiap hari untuk menjalankan proses pembersihan alami. Proses pembersihan ini hanya dapat bekerja ketika Anda memiliki kualitas tidur yang baik.
Ketika seseorang tidak mendapatkan proses pembersihan alami yang optimal, maka otak akan dipenuhi oleh beta-amyloid yang merupakan neurotoksin yang sering ditemukan pada penderita gangguan saraf.
6. Mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan
Radikal bebas yang berasal dari lingkungan tidak sehat dapat mendatangkan kerusakan pada tubuh dan juga otak. Oleh sebab itu, Anda perlu mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan tinggi seperti buah-buahan, sayur, kacang-kacangan, maupun ikan untuk membantu mencegah serta menghambat kerusakan sel akibat radikal bebas tersebut.
Ikan yang mengandung asam lemak omega-3 baik untuk menurunkan risiko peradangan otak dan memperkuat fungsi otak. Asam lemak omega-3 dapat Anda temukan pada beberapa jenis ikan, seperti ikan salmon dan ikan sarden.
Selain omega-3, penuhi juga nutrisi asam folat pada tubuh yang dapat mencegah penurunan daya ingat sekaligus menurunkan tingkat homosistein yang diduga menjadi penyebab timbulnya gejala demensia jangka panjang.
Baca juga: Manfaat dan Sumber Makanan yang Kaya Antioksidan
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.