Perjalanan jauh atau mudik adalah tradisi penting dan paling ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Setelah berpuasa satu bulan lamanya, bertemu keluarga di kampung halaman menjadi momen penting yang tak boleh dilewatkan begitu saja. Ya, Anda bisa berkumpul untuk saling melepas rindu dan bersilaturahmi bersama keluarga tercinta.
Ada banyak hal yang harus Anda persiapkan sebelum memulai perjalanan jauh alias mudik. Supaya perjalanan tetap aman, nyaman dan sehat, yuk, simak berbagai tips mudik Lebaran berikut ini!
Tips mudik Lebaran agar perjalanan tetap aman, nyaman, dan sehat
Entah dengan kereta, pesawat, kapal, bis, atau mengendarai mobil sekalipun, tentu saja Anda perlu persiapan yang matang sebelum mulai mudik. Hal ini bertujuan supaya perjalanan Anda terasa nyaman, sehat, dan juga aman.
Berikut berbagai tips mudik Lebaran sehat yang dapat dilakukan, di antaranya:
1. Cek keamanan kendaraan
Ini menjadi tips mudik Lebaran yang sangat penting, khususnya bila Anda berencana mengendarai kendaraan pribadi. Pastikan untuk selalu mengecek kondisi kendaraan Anda sebelum mulai bepergian jauh alias mudik.
Bagi Anda yang ingin mudik Lebaran dengan mobil, cek seluruh bagian mobil Anda. Mulai dari kondisi ban, rem, mesin, lampu, dan sebagainya. Bila ditemukan adanya masalah sekecil apa pun, tidak ada salahnya untuk segera diperbaiki supaya perjalanan mudik Anda tetap aman.
2. Pakai baju yang nyaman
Pemilihan baju yang tepat bisa menjadi tips mudik Lebaran sederhana, tapi juga penting dilakukan. Namun terkadang, tidak sedikit orang melewatkan hal ini.
Selama perjalanan mudik Lebaran, Anda akan menghabiskan waktu berjam-jam duduk. Tanpa baju yang nyaman, tentu saja Anda tidak bisa menikmati perjalanan dengan maksimal. Entah karena kegerahan karena memakai baju terlalu tebal, cepat berkeringat karena bajunya terlalu tipis, dan sebagainya.
Ada baiknya, gunakan kaus berbahan katun lembut dan menyerap keringat. Hindari memakai baju, celana, atau rok yang terlalu pendek dan ketat karena bisa mengganggu pergerakan Anda selama di dalam kendaraan.
3. Siapkan makanan dan camilan sehat untuk di perjalanan
Sebelum berangkat mudik, pastikan Anda dan keluarga sudah memenuhi asupan nutrisi saat sahur dan berbuka. Hal ini dapat membantu mengurangi mual dan mendongkrak energi sebelum memulai perjalanan.
Bila Anda memilih mudik di siang hari, pastikan Anda mengonsumsi berbagai makanan sehat dan bergizi seimbang saat sahur. Mulai dari memperbanyak makan sayuran, buah-buahan, dan minum vitamin bila perlu. Bawa juga camilan sehat favorit Anda dan keluarga, misalnya biskuit, roti gandum, potongan buah, dan salad sebagai pengganjal perut setelah berbuka puasa.
Jangan lupa juga untuk mencukupi kebutuhan cairan Anda dan keluarga agar tidak cepat dehidrasi. Tempatkan seluruh makanan dan camilan dalam satu tas khusus dan letakkan di tempat yang mudah dijangkau. Begitu waktu berbuka puasa tiba, Anda bisa mengambilnya dengan mudah tanpa harus membuka tas satu persatu.
Baca juga: 4 Pilihan menu Buka Puasa Sehat untuk Penderita Darah Rendah
4. Bawa obat-obatan penting
Apa pun moda perjalanan yang Anda gunakan saat mudik Lebaran, pastikan untuk selalu membawa obat-obatan penting. Terlebih jika Anda mengidap penyakit tertentu dan sedang rutin minum obat.
Jenis obat-obatan yang penting dibawa saat mudik di antaranya:
- Kotak P3K
- Obat diare
- Obat pusing
- Obat asam lambung
- Obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau paracetamol
- Krim hidrokortison
- Obat alergi
- Obat pereda mual
- Minyak kayu putih
Kemungkinan ada beberapa jenis obat lainnya yang mungkin Anda butuhkan, tapi tidak disebutkan di atas. Masukkan obat-obatan tersebut ke dalam satu tas khusus dan letakkan di tempat yang mudah dijangkau. Meskipun nantinya tidak digunakan, membawa obat-obatan bisa menjadi tips mudik Lebaran penting yang menjamin keamanan dan kesehatan Anda selama di perjalanan.
Perlu juga untuk membawa hand sanitizer atau tisu basah, guna mencegah risiko kontaminasi silang. Konsultasikan ke dokter bila Anda mengidap riwayat penyakit tertentu sebelum memulai perjalanan mudik.
Baca selengkapnya: Cara Mencegah Mabuk Perjalanan
5. Pilih perjalanan di malam hari
Jika Anda takut kelelahan dan ingin tetap segar selama perjalanan, Anda bisa mencoba melakukan perjalanan mudik pada malam hari. Selain tidak terpapar sinar matahari yang bisa memicu dehidrasi, tips mudik di malam hari bisa membantu menjaga gula darah Anda tetap normal.
Saat puasa Ramadhan, tubuh rentan mengalami penurunan gula darah karena kekurangan asupan makanan dan minuman. Kondisi ini dapat mengganggu konsentrasi Anda selama berkendara, ditambah lagi dengan cuaca terik yang semakin memperparah dehidrasi.
Sementara saat Anda mudik di malam hari, Anda tentu akan melakukan perjalanan dalam kondisi sudah berbuka puasa. Hal ini menyebabkan kadar gula darah Anda akan kembali normal, sehingga tubuh akan semakin fit dan kuat untuk melakukan perjalanan jauh alias mudik.
Namun memang, mudik di malam hari rentan membuat Anda mengantuk. Pastikan Anda cukup tidur terlebih dahulu sebelum memulai perjalanan jauh. Bila mulai merasa mengantuk, hindari memaksakan diri untuk mengemudi. Mintalah anggota keluarga lain untuk bergantian atau istirahatlah sejenak di rest area terdekat.
6. Istirahat sejenak
Tips mudik Lebaran yang satu ini sering kali dianggap sepele. Biasanya, kebanyakan orang mengabaikan waktu istirahat karena merasa perjalanannya 'nanggung' atau sebentar lagi sampai.
Padahal, istirahat itu penting selama mudik Lebaran. Anda bahkan dianjurkan untuk beristirahat setiap 2 jam sekali untuk memulihkan tenaga.
Hindari mengendarai kendaraan selama lebih dari 8-10 jam per hari, karena dapat meningkatkan risiko kelelahan. Ingat, mengendarai mobil dalam kondisi kelelahan tidak hanya membahayakan diri Anda sendiri, tapi juga orang lain di sekitar Anda.
Ketika tubuh mulai terasa lelah, pusing, atau mengantuk, singgahlah ke rest area terdekat. Keluarlah dari mobil dan lakukan peregangan ringan untuk melenturkan otot-otot yang tegang selama di perjalanan.
Baca selengkapnya: 12 Makanan Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Saat Puasa
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.