Membawa anak ikut dalam perjalanan jauh tentu bukanlah hal yang mudah. Begitu juga saat Anda ingin melakukan perjalanan jauh di bulan Ramadhan, atau biasa disebut dengan mudik. Pasalnya, anak-anak mudah merasa bosan bila harus duduk dalam waktu yang lama, sehingga pada akhirnya anak jadi rewel dan mengganggu perjalanan. Lantas, adakah tips mudik dengan anak agar tetap tenang selama di perjalanan? Mari simak rahasianya berikut ini.
Tips mudik dengan anak supaya aman dan nyaman
Karena hanya terjadi setahun sekali, Anda tentu ingin mendapatkan pengalaman mudik yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Namun, ini bisa jadi momen menantang jika Anda mudik dengan anak.
Sekali anak rewel, perjalanan bisa jadi terganggu karena Anda sibuk menenangkan si kecil. Namun tak perlu khawatir. Ada beberapa tips mudik dengan anak yang bisa Anda lakukan agar perjalanan terasa aman, nyaman, dan menyenangkan.
1. Sedia makanan dan perlengkapan anak
Sebelum mulai perjalanan mudik dengan anak, pastikan si kecil dalam kondisi kenyang. Sebab biasanya, anak menjadi mudah rewel ketika merasa lapar.
Oleh karena itu, jangan lupa bawa banyak camilan praktis tapi sehat seperti potongan buah, sereal, atau biskuit kesukaan anak. Bawa juga susu dan air putih untuk mencegah dehidrasi pada anak selama mudik.
Siapkan juga berbagai perlengkapan si kecil beberapa hari sebelum mudik. Mulai dari peralatan mandi, selimut, popok, baju ganti, hingga car seat bila Anda mudik dengan mengendarai mobil.
Masukkan semua perlengkapan ke dalam tas dan letakkan di tempat yang mudah dijangkau, misalnya di sela-sela kaki. Hindari meletakkan tas berisi makanan atau perlengkapan anak di bagasi, sebab akan menyulitkan Anda saat ingin mengambilnya.
2. Bawa obat-obatan anak
Selalu siap sedia obat-obatan anak sebelum mulai perjalanan mudik. Terlebih jika si kecil sedang sakit atau rutin minum obat-obatan tertentu.
Berikut daftar obat-obatan yang harus dibawa saat mudik, yaitu:
- Obat P3K
- Obat diare
- Obat gatal
- Obat pereda mual
- Obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau paracetamol
- Minyak kayu putih
- Losion anti nyamuk
Masukkan obat-obatan tersebut ke dalam tas khusus dan letakkan di tempat yang mudah dijangkau. Meskipun nantinya tidak digunakan, membawa obat-obatan tetap menjadi tips mudik dengan anak yang sangat penting. Hal ini dapat membantu mempercepat penanganan anak sakit selama di perjalanan.
Kemungkinan ada obat-obatan lainnya yang mungkin Anda butuhkan, tapi tidak disebutkan di atas. Sebaiknya bawa si kecil ke dokter anak terdekat guna memeriksakan kesehatannya sebelum mudik.
Baca selengkapnya: 4 Manfaat Puasa untuk Anak, yang Bukan Cuma Bikin Sehat
3. Bawa mainan kesukaan anak
Tips mudik dengan anak yang satu ini paling sering diandalkan oleh para orangtua. Bila camilan saja tidak cukup mengalihkan perhatian anak, maka mainan cukup ampuh mencegah anak rewel ketika di perjalanan mudik.
Letakkan mainan di dekat posisi duduk anak, entah itu mobil-mobilan, boneka, buku cerita, dan mainan favorit anak lainnya. Semakin si kecil sibuk dengan mainannya, semakin kecil pula risiko anak rewel selama di perjalanan.
Namun ingat, lama-kelamaan anak bisa saja merasa bosan dan ingin kegiatan lain yang lebih menyenangkan. Tenang, Anda dapat memutarkan musik dan mengajaknya bernyanyi bersama untuk mengalihkan perhatiannya.
Bisa juga dengan mengajak si kecil melihat pemandangan di luar sembari menghitung jumlah mobil yang berlalu-lalang. Hal ini tidak hanya membantu menghiburnya, tapi juga mengajaknya bermain sambil belajar.
4. Lakukan perjalanan malam
Cuaca terik saat mudik di siang hari lebih rentan membuat anak rewel. Suhu panas membuat anak jadi kegerahan, sehingga si kecil merasa tidak nyaman.
Supaya mudik dengan anak terasa nyaman tanpa rewel, tidak ada salahnya untuk mencoba mudik di malam hari. Selain terasa lebih sejuk, anak akan lebih cepat mengantuk karena sudah mendekati jam tidurnya.
Namun, pastikan Anda cukup tidur sebelum melakukan perjalanan malam. Terlebih bila Anda yang mudik dengan mengendarai mobil, suasana gelap di malam hari dapat merangsang rasa kantuk. Hal ini tentu membahayakan Anda bila dipaksakan untuk terus berkendara.
5. Jangan panik saat si kecil rewel
Anda mungkin sudah melakukan berbagai cara supaya mudik dengan anak terasa nyaman, tapi si kecil tetap saja rewel. Meskipun memang sulit untuk mengendalikan emosi, cobalah bersikap tenang dan jangan panik.
Coba cari tahu penyebab anak rewel saat di perjalanan. Bila anak mulai bisa lebih tenang setelah diberikan camilan, maka bisa jadi si kecil merasa lapar. Atau jika si kecil mulai bisa diam setelah mendapatkan mainan, artinya anak merasa bosan dan ingin mencari kegiatan baru.
Bila mainan dan makanan tak lagi ampuh menenangkan suasana mudik dengan anak, segeralah cari pom bensin, tempat makan, atau rest area terdekat. Bawa anak keluar mobil dan tenangkan si kecil pelan-pelan.
Memaksakan meneruskan perjalanan dalam kondisi anak rewel bisa mengganggu konsentrasi saat mengemudi. Hal ini tentu berbahaya bila perjalanan mudik Anda terus dilanjutkan.
Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus Saat Puasa
6. Istirahat sejenak di tempat aman
Tips mudik yang satu ini tidak hanya penting bagi orang dewasa, tapi juga anak. Bila orang dewasa saja bisa merasa lelah setelah menempuh perjalanan jauh, maka anak pun demikian.
Jika badan mulai terasa pegal atau anak mulai rewel, segera cari pom bensin, tempat makan, atau rest area terdekat. Keluarlah dari mobil sejenak dan lakukan peregangan ringan guna melemaskan otot-otot tegang.
Penting juga bagi Anda untuk mengajak anak buang air kecil di toilet, meskipun tidak ingin buang air kecil. Cara ini bisa membantu mencegah kebiasaan anak menahan buang air kecil dan menurunkan risiko infeksi saluran kencing pada anak. Bila si kecil masih memakai popok, segera ganti popok anak dengan yang baru agar ia lebih nyaman.
Berbagai tips mudik dengan anak di atas dijamin bisa membuat perjalanan Anda terasa lebih aman dan menyenangkan. Selamat mudik bersama anak!
Baca selengkapnya: 6 Tips Mudik Lebaran Agar Perjalanan Tetap Aman, Nyaman, dan Sehat
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.