Transplantasi kornea atau keratoplasti adalah salah satu metode yang digunakan oleh dokter spesialis mata untuk memperbaiki fungsi kornea pada organ mata dengan melakukan pergantian kornea yang sehat dari pendonor agar penderita kelainan kornea dapat kembali melihat seperti normal.
Jaringan kornea yang telah rusak diganti dengan pendonor yang sesuai.
Kornea merupakan salah satu bagian terpenting pada organ mata kita. Kornea memiliki bentuk yang transparan dan berada tepat di tengah bola mata. Kornea terdiri dari 5 lapisan dengan permukaan yang dilapisi lapisan yang sangat tipis yang dinamakan epitelum.
Cara kerja epitelium persis seperti permukaan kulit kita yaitu sebagai proteksi pertama pada bagian serta lapisan mata di dalamnya.
Selain epitelium, terdapat juga endotelium yang terdapat pada lapisan paling dalam dan terdiri dari sel tunggal yang juga melapisi kornea. Endotelium memberi fungsi untuk memompa keluar cairan yang berlebihan pada kornea dan memberikan efek pelembab guna memastikan kejernihan kornea.
Donor kornea biasanya didapat dari orang yang sudah meninggal. Struktur dan fungsi kornea akan diperiksa apakah kornea tersebut dapat cocok dengan kornea penderita yang rusak.
Kornea pendodok juga harus dicek kesehatannya untuk memastikan tidak ada riwayat kerusakan mata seperti infeksi virus, bakterti, serta adanya riwayat trauma.
Kerusakan Kornea
Kerusakan kornea dapat didasari oleh rusaknya lapisan kornea sehingga memicu kerusakan pada jaringan yang disebabkan oleh:
- Trauma pada kornea
- Penipisan kornea
- Infeksi pada kornea
- Kornea bengkak
- Pertumbuhan ulkus
Jenis Transplantasi Kornea
Transplantasi kornea terdiri dari beberpa jenis yaitu:
Keratoplasti Penetrasi (PKP)
- Teknik transplantasi kornea itu adalah dengan mengambil sumber lapisan korna yang rusak dan digantikan oleh kornea pendonor dengan menjahitnya di sekeliling jaringan.
Keratoplasti Anterior Lamelar Dalam
- Teknik transplantasi ini adalah dengan menggantikan lapisan kornea paling luar.
Descemet’s Stripping Endothelial Keratoplasty
- Teknik transplantasi kornea dengan menggantikan lapisan kornea dalam yaitu endothelium
Kertaoplasti Femto
- Teknik transplantasi kornea terbaru ini merupakan bagian dari keratoplasti penetrasi. Teknik ini dilakukan dengan mengambil jaringan kornea yang telah rusak dengan teknik laser. Laser akan memotong dengan rapi bagian kornea yang telah rusak dan melakukan penjahitan kornea baru.
Keuntungan dari keratoplasti Femto ini adalah:
- Mengurangi durasi pemulihan. Kondisi mata akan kembali normal setelah 3 bulan terapi
- Menurunkan resiko terjadinya astigmatisme
- Mengurangi resiko kelainan saraf mata
Proses sebelum Transplantasi Kornea
Sebelum melakukan transplantasi kornea, dokter perlu memeriksa kondisi mata seperti pemeriksaan jarak pandang mata untuk mencegah komplikasi mata. Setelah itu dokter memeriksa kondisi kornea pendonor seperti ukuran kornea dan kecocokan lainnya.
Penggunaan obat-obatan seperti tetes mata dan suplemen lainnya agar tidak menginterupsi proses transplantasi.
Diusahakan agar seluruh kondisi mata seperti adanya infeksi dan peradangan perlu disembuhkan guna melancarkan operasi.
Transplantasi kornea diawali dengan pemberian obat bius. Transplantasi biasanya berjalan selama 1 hingga 2 jam mulai dari melepasnan kornea yang tidak berfungsi dengan normal lalu menggantikannya dengan kornea dari pendonor.
Lapisan kornea diganti sesuai dengan letak kerusakannya. Setelah terpasang dengan baik, dokter akan melakukan penjahitan pada pinggiran kornea guna mempertahankan perlekatan lapisan baru.
Masa pemulihan paska Operasi
Setelah operasi, pemuihan pada mata memiliki waktu yang bervariasi, penglihatan akan kembali normal minimal 3 minggu setelah operasi dilakukan. Selama masa pemulihan, pasien harus menjaga pola makan, tidak menggunakan obat-obatan diluar petunjuk dokter.
Mata paska operasi tidak boleh terkena air sehingga pasien diminta menunda berenang dan berolahraga berat sampai jangka waktu pemulihan total oleh dokter.
Komplikasi
Terapi transplantasi kornea semakin berkembang seiirng teknologi dan ilmu kesehatan. Maka para pakar kesehatan hingga saat ini selalu mengembangkan teknik terapi tenpa menimbulkan efek samping hingga komplikasi.
Selama ditangani oleh dokter yang berpengalaman dan ketersediaan alat-alat yang memadai, prosedur akan berkjalan lancar. Tetapi ada beberapa komplikasi ringat hingga berat yang dapat muncul antara lain:
- Infeksi mata
- Tekanan mata meningkat
- Pembengkakan mata
- Ketidaksetaraan kornea pendonor
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.