Seringkali kita masih sulit membedakan antara flu (influenza) dan pilek biasa (common cold). Ketika hidung mengeluarkan ingus, kebanyakan kita sering tertukar dan bingung mengira sedang terkena flu atau selesma (nama lain dari pilek biasa/common cold). Ya wajar saja, karena memang keduanya memiliki gejala yang mirip. Meskipun secara umum gejala flu lebih berat daripada selesma.
Flu dan selesma atau dalam bahasa asing disebut dengan common cold sama-sama merupakan penyakit saluran napas. Perbedaannya terletak pada virus penyebabnya. Flu disebabkan oleh virus influenza, sedangkan selesma (pilek biasa) seringnya disebabkan oleh rhinovirus.
Gejala selesma atau common cold yang khas biasanya terfokus di area kepala seperti batuk, hidung meler, mata berair, tenggorokan yang sakit atau gatal, dan bersin-bersin. Pada penyakit flu gejala spesifiknya seperti meriang, terasa sesak di dada, otot-otot terasa sakit, dan terkadang disertai dengan demam tinggi, batuk dan hidung tersumbat. Umumnya selesma tidak menimbulkan masalah kesehatan serius seperti pneumonia atau membuat Anda sampai harus dibawa kerumah sakit untuk di opname.
Gejala common cold bisa berbeda-beda untuk semua orang. Akan tetapi biasanya muncul sekitar satu sampai tiga hari setelah terpapar virusnya, mencapai puncaknya sekitar hari ke empat, dan akan mereda di sekitar hari ke tujuh. Siklus hidup penyakit ini biasanya antara 7 sampai 10 hari. Bergantung pada kekebalan atau masalah kesehatan lain yang dialami si penderita.
Berikut ini akan kami paparkan urutan gejala pilek biasa (common cold) dari hari ke hari. Jika sewaktu-waktu Anda mengalaminya, Anda dapat melakukan tindakan yang tepat untuk mengatasi penyakit ini.
Hari Pertama dan Kedua: Kelelahan, Bersin-Bersin, dan Sakit Tenggorokan
Gejala selesma atau common cold biasanya dimulai perlahan setelah terpapar virusnya. Selama satu atau dua hari pertama, Anda mungkin mulai merasa kelelahan dan tenggorokan pun terasa sakit atau gatal seolah-olah ada sesuatu yang tertancap di tenggorokan. Kemudian mulai bersin-bersin dengan intensitas yang lebih sering dari biasanya. Pada tahapan ini, penting untuk beristirahat sebanyak mungkin untuk meminimalkan kelelahan dan menghindari gejala yang memburuk.
Hari Ketiga sampai Kelima: Hidung Meler dan Batuk
Setelah pada hari pertama dan kedua mengalami bersin-bersin dan sakit tenggorokan, biasanya pada hari ketiga sampai keempat Anda akan mulai merasakan hidung yang tersumbat atau meler. Bisa jadi pada tahap ini selama virus sedang berkembang, hidung yang meler tersebut akan menghasilkan lendir dengan debit yang lebih banyak, berwarna kuning atau hijau. Batuk pun akan Anda rasakan setelah gejala sebelumnya (pada hari pertama dan kedua) mereda akibat dari tetesan postnasal atau sakit tenggorokan.
Hari Keenam dan Ketujuh: Semua Gejala akan Mereda
Kebanyakan orang bisa sembuh dari penyakit ini tanpa perawatan spesifik dalam seminggu, meskipun pada beberapa orang gejalanya bisa bertahan lebih lama dan tidak menutup kemungkinan malah menjadi lebih parah. Jika Anda merasakan gejala yang semakin parah, memburuk, persisten, atau membuat Anda berisiko tinggi mengalami komplikasi segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang terbaik.
Bisa jadi gejala yang tak kunjung membaik setelah seminggu itu disebabkan oleh alergi atau infeksi sinus bukan selesma. Gejala yang umumnya terkait dengan alergi meliputi mata gatal, hidung berair yang jernih, dan hidung tersumbat serta dapat bertahan selama berminggu-minggu. Gejala infeksi sinus meliputi hidung tersumbat, sakit tenggorokan, tekanan atau nyeri di sekitar mata dan dahi, kelelahan, dan demam, yang kesemuanya dapat berlangsung dari satu sampai tiga bulan atau lebih.
Ingat ya virus dapat menyebar dengan mudah melalui kontak fisik secara langsung ataupun melalui udara atau cairan tubuh. Jadi lebih baik mencegah daripada mengobati! Sebelum virus penyebab flu atau selesma (common cold) menyerang lakukanlah tindakan pencegahan dengan cara rajin mencuci tangan dengan sabun terlebih sehabis berkontak dengan orang yang terkena flu atau selesma. Lalu konsumsilah makan-makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap virus, perbanyaklah makan sayuran dan buah-buahan. Jika keluar rumah atau disekitar lingkungan sedang ada wabah flu usahakan untuk memakai masker.
Simak lebih lanjut:
Terakhir tentunya berolahraga secara teratur, jangan merokok dan minum-minuman beralkohol, hindari stres dan berisitirahatlah yang cukup. Karena dengan menerapkan gaya hidup sehat inilah yang membuat tubuh kita lebih kuat terhadap ancaman atau serangan virus dari luar.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.