Belakangan, susu UHT (ultra-heat treatment) memang lebih disukai. Selain rasanya enak, susu yang tersedia dalam berbagai rasa tersebut juga praktis.
Ketika membawakannya sebagai bekal sekolah anak misalnya, Anda tak perlu lagi menyertakan botol atau gelas khusus. Tinggal belikan susu berukuran kecil, dan buah hati bisa langsung membuang kemasannya begitu susunya habis diminum.
Samakah susu uht dengan pasteurisasi?
Perlu diketahui bahwa meski sama-sama melewati proses pemanasan, susu UHT tidaklah sama dengan susu hasil pasteurisasi.
Teknik pemanasan pasteurisasi umumnya tidak mampu membunuh bakterinya. Oleh sebab itu, susu jenis ini harus tetap disimpan dalam keadaan dingin, dan wajib dihabiskan segera (maksimal beberapa hari) setelah kemasan dibuka.
Hal ini dikarenakan proses pemanasan dengan pasteurisasi idealnya hanya menggunakan suhu 70-75°C selama 15 detik. Namun UHT merupakan teknik baru yang memanaskan susu dengan suhu 138°C selama 2 detik saja.
Pada suhu setinggi itu, semua patogen berbahaya pasti mati, begitu pula dengan enzim yang berpotensi merusak susu. Metode ini pulalah yang membuat sumber kalsium tersebut bisa tahan lebih lama meski hanya disimpan di suhu ruang.
Ya, susu UHT diperkirakan mampu bertahan 9 bulan lamanya jika disimpan dengan cara yang benar.
Kelebihan susu uht dibanding lainnya
Logikanya, bila susu dipanaskan dengan suhu tinggi, maka nutrisinya pastilah banyak yang hilang. Untungnya, tidak demikian kejadiannya.
Berbagai organisasi kesehatan dunia mengakui, kandungan gizi dalam susu UHT tidak berubah jauh. Susu UHT justru dinilai lebih aman dari susu segar yang kemungkinan masih memuat bakteri berbahaya seperti E coli, Salmonella, Campylobacter, atau Listeria.
Belum lagi kalau produk susu UHT-nya juga berlabel organik. Ini artinya susu tak hanya 100% bebas pestisida, tapi juga logam berbahaya dan hormon pertumbuhan.
Jadi jangan khawatir, kandungan gizi dalam susu UHT biasanya tetap sama, baik itu kadar asam lemaknya, maupun deretan nutrisi berikut:
- Vitamin A
- B1 (thiamin)
- B2 (riboflavin)
- B5 (asam pantotenat)
- B7 (biotin)
- Asam nikotinat
- Beta karoten
Lebih dari itu, protein dalam susu UHT dinilai lebih mudah digunakan tubuh ketimbang yang berasal dari susu murni atau hasil pasteurisasi.
Yang agak berkurang mungkin hanyalah kandungan B6, B12, serta vitamin C-nya saja. Soal DHA yang memang hilang sewaktu susu dipanaskan, biasanya itu dapat digantikan dengan menambahkan DHA.
Usia berapa anak baru boleh minum susu uht?
Susu UHT tentu saja tidak boleh diberikan pada bayi baru lahir. Selama 6 bulan awal sejak kelahirannya, bayi umumnya hanya boleh minum ASI atau susu formula.
Setelah masuk usia 6 bulan, barulah anak boleh diperkenalkan dengan susu UHT. Tapi lagi-lagi, di sini susu UHT tidak boleh menjadi sumber asupan utama. Alasannya karena protein dalam susu sapi masih sulit dicerna oleh anak yang usianya belum genap 1 tahun.
Jadi ASI atau susu formula yang tetap jadi pilihan utama di sini. Soal takaran susu UHT-nya pun sebaiknya juga tidak terlalu banyak.
Nah bila anak semakin besar sehingga mencapai umur 1 tahun, dan ia terbukti tidak mengidap alergi susu, Anda boleh memberikan susu UHT. Dikarenakan batita rata-rata memerlukan 350 mg kalsium/ hari, maka si kecil diimbau minum 1 gelas susu setiap harinya.
Pada usia 1-2 tahun, jenis UHT yang disarankan adalah full cream karena mengandung beragam vitamin dan mineral yang baik untuk pertumbuhan si kecil. Lain halnya, begitu anak berumur 2 tahun, Anda boleh mulai mengenalkan UHT semi-skim padanya.
Untuk ini, pastikan kalau buah hati tetap mengonsumsi makanan dengan nutrisi lengkap dan seimbang.
Sedangkan untuk susu UHT skim yang muatan lemaknya hanya 1% sebaiknya tidak diberikan untuk anak balita. Sama seperti susu kental manis, susu skim yang terlalu sedikit lemaknya cenderung rendah kalori dan nutrisi sehingga kurang bermanfaat bagi anak.
Cara menyimpan susu uht yang tepat
Sejak awal tadi, kita sudah mendengar bahwa susu UHT mesti disimpan dengan cara yang tepat kalau ingin tahan lama. Lantas bagaimanakah cara menyimpan susu UHT yang tepat itu?
Pada umumnya, susu UHT tetap aman dalam suhu ruang kalau kemasannya masih segel. Meski begitu, tetap jauhkan kemasannya dari paparan sinar matahari langsung supaya tidak mengubah cita rasanya.
Begitu kemasannya sudah dibuka dan susu tidak habis diminum, simpan itu dalam lemari es dengan kondisi kemasan yang tertutup rapat. Dalam hal ini, susu masih bisa bertahan hingga beberapa hari ke depan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.