Keluarnya darah dari vagina bukan lagi hal yang menakutkan, dengan catatan apabila darah itu keluar di masanya, yakni ketika sedang menstruasi. Namun, apa yang terjadi jika darah begitu saja keluar pasca berhubungan seksual? Banyak orang percaya bahwa ketika pertama kali melakukan hubungan seksual, darah memang wajar jika keluar dari vagina karena dengan itu tanda keperawanan bisa dipercayai.
Tapi, anggapan itu sudah benar-benar kuno karena pada dasarnya tidak semua wanita memiliki kondisi vagina yang sama sehingga bisa berdarah pasca berhubungan seks untuk pertama kalinya. Indikasi perawan atau tidak bukan dari keluar atau tidaknya darah dari vagina. Terlebih jika keluarnya darah itu bukan di momen tepat, otomatis ada berbagai hal yang bisa menjadi sebab.
Penyebab Vagina Berdarah Pasca Berhubungan Seks
Ragam sebab itu nantinya mengindikasikan penyakit di area vagina. Penasaran? Ini dia berbagai tanda vagina berdarah pasca berhubungan seksual:
- Terjadinya perdarahan bisa disebabkan oleh radang di area serviks atau singkatnya disebut sebagai servisitis. Servisitis ini merupakan penyakit yang bisa menyerang vagina dengan berbagai tanda, seperti keluarnya darah saat tidak menstruasi dan keluarnya darah setelah berhubungan seksual.
- Ekstropion serviks adalah bagian menonjol di ujung vagina yang amat mengganggu. Namun, tenang saja karena gejala ini sama sekali tidak mengindikasikan kanker.
- Polip serviks yang merupakan tumor jinak dan tumbuhnya di area leher rahim. Untuk menandai serangan ini biasanya ditandai dengan perdarahan pasca berhubungan seksual dan ketika menopause.
- Kondisi vagina yang kering juga menjadi sebab terjadinya perdarahan setelah berhubungan seksual.
- Vaginitis yang notabene adalah ketidakseimbangan antara bakteri baik dan bakteri jahat dari dalam vagina.
Penyebab Lainnya
Di samping berbagai hal yang menyebabkan vagina berdarah setelah berhubungan seksual di atas, ternyata masih ada lagi sebab vagina berdarah. Berbagai penyebab itu bisa Anda perhatikan dari beberapa kondisi di bawah ini:
- Hati-hati ketika berhubungan seksual, sebab seberapa bergairahnya pun Anda, tetap hindari gesekan kasar pada vagina. Jika hal ini tidak terhindarkan otomatis vagina akan merespons melalui keluar darah pasca berhubungan seksual.
- Perdarahan di area vagina juga bisa terjadi sebab menularnya berbagai jenis infeksi organ vital, seperti sipilis dan herpes genital.
- Mungkin tidak semua pasangan melakukan foreplay terlebih dahulu. Hal ini tidak masalah jika tidak memengaruhi kebutuhan pelumas pada vagina.
- Masalah serius yang menyebabkan perdarahan adalah terjadinya kanker pada serviks, vagina, dan rahim.
Ini yang akan Dilakukan Dokter Ketika Anda Konsultasi
Tidak akan tenang jika Anda sudah melakukan perawatan semaksimal mungkin di rumah, namun kondisi masih belum juga membaik. Untuk itu, demi menghindari indikasi sakit lebih jauh, lebih baik konsultasikan permasalahan Anda kepada dokter jika sudah dalam kondisi seperti ini:
- Untuk perempuan yang mengalami perdarahan dan siklus menstruasinya tidak teratur, wajib ke dokter sebab dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan di daerah panggul, tiroid, dan payudara.
- Ketika berobat ke dokter, dokter akan melakukan tindakan pap smear, yakni pemeriksaan risiko kanker.
- Tes kehamilan yang dilakukan kepada perempuan pra menopause.
- Kekurangan darah dapat dilihat dari tes darah yang dilakukan dokter.
- Di samping itu tes darah juga memiliki peranan sebagai evaluasi fungsi tiroid, ginjal, serta hati.
- Level hormone progesterone juga dapat diketahui salah satunya dengan melakukan tes darah.
- Jika riwayat medis membutuhkan untuk tes panggul maka Anda pun akan menjalaninya di bawah pengawasan dokter ahli.
Demikian berbagai hal terkait penyebab dan penanganan yang akan dilakukan oleh dokter demi kesehatan vagina Anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.